Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kepergian seniman dan budayawan Djaduk Ferianto mengejutkan banyak pihak.
Termasuk Dukuh Kwagon di Godean, Sukiman.
Sukiman sendiri mengaku tidak menyangka Djaduk meninggal dunia secepat itu.
"Saya merasa kehilangan betul atas kepergian beliau," kata Sukiman saat dihubungi pada Rabu (13/11/2019) sore.
Sukiman menuturkan ia terakhir kali bertemu dengan Djaduk pada Senin (11/10/2019) saat Workshop Bambu.
Menurutnya, saat itu tidak ada pembicaraan khusus terkait keluhan kesehatan dari Djaduk.
Ia bahkan sudah menyiapkan kamar bagi almarhum. Sebab dalam waktu dekat Kwagon akan menjadi tempat digelarnya festival musik Ngayogjazz 2019.
"Kwagon kan sebelumnya sudah menjadi tempat untuk Ngayogjazz, karena itu kamar sudah kami siapkan bagi beliau dan rekannya," tutur Sukiman.
Sukiman pun mengenang sosok Djaduk sebagai orang yang sangat rendah hati.
Meskipun sudah memiliki nama besar, almarhum seakan sudah menjadi keluarga sendiri bagi Sukiman.
Hal yang paling diingatnya adalah Djaduk selalu berpesan agar menjaga kesehatan dan selalu hati-hati. Saat Sukiman sakit pun Djaduk datang menjenguk.
"Beliau juga tidak pilih-pilih makanan, ia mau saja saat kami tawarkan telo (singkong) dan makanan tradisional lainnya," ungkap Sukiman.
Mengingat Ngayogjazz adalah hasil gagasan Djaduk, Sukiman mengaku tidak bisa membayangkan akan seperti apa pelaksanaannya nanti.
Sebab seluruhnya dirancang oleh putra seniman terkenal Bagong Kussudiardja tersebut. Meskipun demikian, Sukiman optimis pelaksanaannya bisa tetap lancar.
"Namun mungkin akan terasa kurang mengingat beliau sudah tiada," kata Sukiman. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Jelang Ngayogjazz, Dukuh Kwagon Sudah Siapkan Kamar untuk Djaduk Ferianto,
Penulis: Alexander Aprita