Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ariel, Lukman dan David membeberkan kesulitan mereka dalam menggarap album terbaru dari NOAH.
Album yang diberi nama Keterkaitan Keterikatan itu membutuhkan waktu selama tiga tahun lamanya dalam proses penggarapan.
Bahkan dari album pertama NOAH, jaraknya cukup terbilang jauh. Yakni tujuh tahun NOAH baru merilis album mereka kembali.
Lukman mengatakan satu di antara penyebab proses penggarapan album mereka lama adalah pemilihan sound yang tak ingin sama dengan lagu-lagu sebelumnya.
Baca: Lagu Wanitaku NOAH Paling Menyita Waktu, Sempat Bongkar Pasang Aransemen Sampai 5 Kali
Baca: Rajin Ngevlog, Padahal Namanya Sudah Sangat Populer Bersama NOAH, Apa Alasan Ariel?
Baca: Sepekan Band Noah Gelar Rekaman di Atas Kapal Pinisi, Ariel Dkk Mabuk Laut
"Salah satunya ya dari segi pemilihan sound itu salah satu faktor utama juga. Gimna caranya lagu album sebelumnya gak mau lakuin hal yang sama. Ada peningkatan sound. Menuju kesana kita selektif pemilihan sound. Selektif sesuai apa yang kita mainkan," kata Lukman saat ditemui di kantor Musica Studios, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).
"Jadi maksudnya kadang mau cari sound baru, tapi untuk keluar dari benang merah enggak juga," lanjut Ariel.
David sebagai keyboardis band NOAH mengatakan ada beberapa lagu yang lirik dan musiknya mengalami bongkar pasang.
"Dari lagu komposisi dan lirik butuh waktu lama dari bongkar pasang, ditambah, dan dikurangin untuk mencapai titik maksimal," ujar David.
Album terbaru NOAH memiliki makna yang sederhana namun dekat dengan sekitar mereka.
Nama 'Ketetkaitan Keterikatan' mereka pilih karena selama proses penggarapan album, NOAH selalu terkait dan terikat dengan orang-orang yang terlibat.