Laporan wartawan Wartakotalive.com/feryanto hadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gagal menembus box office di dalam negeri, film Makmum justru menuai sukses besar di Malaysia.
Makmum tercatat menjadi film asal Indonesia dengan penton terbanyak di Negeri Jiran periode 2018-2019 dengan meraih pendapatan 7,15 juta Ringgit Malaysia atau setara Rp19,5 miliar.
Penyerahan rekor MURI itu diberikan secara langsung oleh Wakil Direktur MURI Osman Semesta Soesilo kepada roduser film Makmum dari Dee Company, Dheeraj Kalwani.
Dheeraj mengungkapkan rasa syukurnya. Selama penayangan 25 hari sejak 25 Agustus, film ini mendapat sambutan luar biasa warga Malaysia. Selain Malaysia, film ini juga tayang di Singapura dan Brunai Darussalam melalui distributor Anthenna Entertainments.
"Sekitar tiga minggu lalu saya dikabarin distributor saya, film ini dapat jumlah penonton terbanyak. Tentunya ini mrmbhat De Company bersemangat membuat film yang berkualitas. Dan ini juga tak lepas dari kerjasama semua yang terlibat di dalam film tersebut," ungkap Dheeraj Kalwani usai menerima plakat dari MURI di Gedung MD Place, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (19/11).
Meski demikian, Dheeraj mengungkapkan, pihaknya ke depan akan tetap fokus mendapatkan penonton dari dalam negeri, karena pasar domestik begitu besar.
Seperti diketahui, fillm horor Makmum selama tayang di Indonesia meraih 825 ribu penonton.
"Penonton Indonesia tetap jadi nomor satu. Kalau eksport kita tergantung content film apakah bisa masuk dalam pasar luar negeri atau tidak. Kalau dipaksakan juga dampaknya tidak bagus," ungkapnya.
Sementara itu, Osman Semesta Soesilo mewakili MURI mengungkapkan, rekor yang diberikan membuktikan film Indonesia bisa go internasional. "Semoga nantinya juga bisa menembus negara-negara lain," ujarnya.
Pemeran utama film Makmum, Titi Kamal mengaku kaget dengan capaian yang membanggakan itu.
"Bahagia banget dapat kabar film Makmum menjadi film dengan penonton terbanyak. Ink film horor pertama aku. Sampai sekarang masih deg-degan," kata Titi.
"Apresiasi seperti ini tentu menambah semangat untuk pekerja seni seperti kita. Mudah-mudahan saja ini jadi awal buat perfilman Indonesia untuk melangkah ke kancah Internasional. Bukan hanya di Malaysia tapi di negara-negara lain," tandasnya