Peristiwa yang dilakukan suaminya pada Karen membuatnya menjadi trauma.
Ia juga mengatakan bahwa saat itu sang suami membawa buah hatinya untuk pergi dari rumah dan memutuskan hubungan dengannya.
"Pada saat itu anakku dibawa pergi, lalu diputuslah kontaknya sama suamiku, aku nggak bisa nelpon ke siapa-siapa, diblokir semua," ujar Karen.
Dari keluarga pihak suami pun tidak memberikan akses kepada Karen untuk menyelesaikan masalah dan menemui buah hatinya.
Meskipun tidak diberi akses, Karen pun meminta bantuan dengan beberapa orang untuk mencari sang anak.
"Akhirnya saya meminta tolong beberapa orang untuk cari, namanya ibu cari anak, pasti saya cari setiap hari," ungkapnya.
Saat proses pencarian tersebut, ditemukannya sang suami dan buah hatinya di Apartment yang diketahui pemiliknya adalah Marshanda.
Karen kembali menjelaskan awal mula pada 8 September sang anak dibawa oleh suaminya lalu pada 28 September ditemukan di Apartmen milik Chaca sapaan akrab Marshanda.
Lanjut, Karen mengungkapkan pada 31 Oktober dirinya menggerebek Apartemen tersebut.
Pada saat penggerebekan yang dilakukan Karen di Apartemen milik Chaca turut mendampingi dari pihak kepolisian, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), adik Karen dan orang yang ikut kerja dengannya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)