News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Atlet Senam Dipulangkan karena Alasan Keperawanan, Melanie Subono: Itu Melecehkan Perempuan

Penulis: Nurul Hanna
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keponakan Presiden ke 3 RI, Melanie Subono menghadiri acara pemutaran trailer film Habibie & Ainun 3, di Jakarta, Kamis (26/9/2019). Acara yang juga diisi dengan peluncuran poster film tersebut bertajuk A Journey of Remembrance Cinta Sejati Bertemu di Keabadian. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar dipulangkannya atlet senam artisitik Shalfa Avrilia Siani, oleh pelatihnya karena tudingan tidak perawan memancing reaksi Melanie Subono.

ikut berkomentar . Baginya, hal itu sangat tidak masuk akal dan melecehkan perempuan.

Jika memang kepulangan Shalfa adalah karena alasan tersebut, Melanie tak terima.

Menurut, Melanie tak ada hubungannya atlet dan olahraga, dengan keperawanan.

Ia menambahkan, keperawanan bisa hilang tanpa hubungan intim. Terlebih lagi, tes keperawanan masih menimbulkan kontroversi.

Baginya, tes keperawanan melecehkan perempuan.

“Keperawanan itu masih pro kontra tidak bisa dicek, gak ada tes yang bener wajib. Dan keempat itu berarti tes keperawanan pada perempuan, itu melecehkan perempuan,” katanya saat dihubungi Tribunnews, Jumat (29/11/2019).

“Sekarang saya tanya, yang laki apa bisa apa pernah tes keperawanan apa bisa di tes keperawanan gitu loh. Itu kan melecehkan perempuan menurut saya,

Kabar tentang dipulangkannya Shalfa, menurut Melanie adalah hal yang sangat tidak masuk akal dan merendahkan perempuan.

Baca: Atlet Senam SEA Games Asal Kediri Dipulangkan Dianggap Tak Perawan, Kuasa Hukum Beri Penjelasan

Baca: Cerita Lengkap Atlet Senam SEA Games Dipulangkan karena Diisukan Tak Perawan, Ini Curhatan sang Ibu

Atlet senam asal Kediri yang dituduh tak perawan. (Kolase SURYAMALANG.COM/Didik Mashudi dan Tribunnews.com)

“Hal tertolol yang pernah saya dengar di penutup tahun ini dan terseksis dan diskriminatif ya,” katanya.

Ibunda Shalfa, Ayu Kurniawati mengaku anaknya dipulangkan oleh pelatihnya, Indra, karena tudingan sering keluar malam dan selaput daranya sudah robek. Shalfa pun gagal bertanding di SEA Games.

Sementara itu, Menpora Zainudin Amali sendiri telah mengeluarkan rilis resmi setelah mendengar kabar terkait Shalfa.

Zainudin mengaku turut prihatin,namun dia membantah alasan pemulangan Shalfa versi Ayu.

Zainudin mengklaim telah berkomunikasi langsung dengan tim pelatih, dan mendapati alasan pemulangan Ayu tidak ada kaitannya dengan hal pribadi.

Namun lantaran performa sang atlet yang dinilai menurun.

Cerita Lengkap Pemulangan Atlet Senam, Kronologi Hingga Reaksi Keluarga
Seorang atlet senam SEA Games 2019, SA (17) tiba-tiba dipulangkan oleh Persatuan Senam Indonesia (Persani).

SA yang sedang menjalani pemusatan latihan senam di Gresik, Jawa Timur dipulangkan karena diisukan tidak perawan.

Hal ini tentu membuat pihak keluarga SA syok, bahkan SA sampai menjalani tes keperawanan dengan biaya sendiri.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membantah kabar tersebut dan menyatakan, pemulangan SA karena masalah indisipliner.

Senada dengan Kemenpora, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur juga membantah kabar itu.

Imam Muklas SH bersama dengan Ayu Kurniawati, ibunda Shalfa Avirila Sania atlet senam Pelatnas Sea Games 2019 yang dipulang, saat memberikan keterangan kepada wartawan di kediaman Ayu di Kediri, Jumat (29/11/2019). (Surya/didik mashudi)

Berikut cerita lengkap atlet senam SEA Games 2019 yang tiba-tiba dipulangkan, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:

1. Kronologi

SA merupakan atlet senam asal Kediri, Jatim yang diproyeksikan mengikuti SEA Games 2019 di Manila, Filipina.

Bersama sejumlah atlet lain, SA menjalani pemusatan latihan di Wisma Persani Gresik.

Namun, secara tiba-tiba, pada 13 November, orang tua SA tiba-tiba mendapat telepon dari sang pelatih.

Orangtua diperintahkan untuk menjemput SA agar dibawa pulang ke Kediri karena suatu alasan tertentu.

Saat orangtua tiba di asrama dan membawa pulang SA kembali ke Kota Kediri, orangtua mendengar kabar, SA dipulangkan karena diduga tidak perawan.

Kabar ini langsung memancing reaksi pihak keluarga dan menuai kontroversi.

2. Keluarga syok

Ibunda SA, Ayu Kurniawati (42) mengaku syok dengan alasan pemulangan sang putri dengan tudingan sudah tidak perawan dari tim pelatih.

"Kami sekeluarga syok, kami tidak bisa mikir apa-apa karena sudah buntu. Apalagi putri saya juga sempat down," ungkapnya, dikutip dari Surya.

Ia tidak mempermasalahkan bila sang putri dikeluarkan, tapi keluarga tidak bisa menerima embel-embel 'tidak perawan' yang dituduhkan kepada anaknya.

"Kalau memang dikeluarkan silakan saja. Tapi kami tidak bisa menerima karena ada embel-embelnya anak saya tak perawan."

"Itu sudah menghancurkan masa depan putri saya," kata Ayu lirih saat ditemui di kediamannya, Jumat (29/11/2019).

3. SA pindah sekolah

Tuduhan sudah tak perawan pada SA rupanya telah menyebar di kalangan atlet pelatnas serta teman-teman sekolah SA.

Diketahui, SA merupakan putri pertama dari dua bersaudara yang bersekolah di SMA negeri di Gresik.

Akibat tuduhan ini, SA sangat terpukul hingga empat hari tidak masuk sekolah karena malu.

SA bahkan telah meminta izin ibunya untuk pindah sekolah di Kota Kediri karena malu mendapatkan tudingan yang telah menghancurkan masa depannya.

"Anak saya malu dengan teman-teman sekolahnya," ungkap Ayu.

Keluarga SA juga sangat menyesalkan tindakan tim pelatih atlet pelatnas yang secara tiba-tiba membuat tudingan kepada putrinya.

Apalagi untuk keperluan bertanding di SEA Games 2019, SA telah menjalani vaksin.

Dari Jawa Timur, ada dua atlet senam perempuan dan satu laki-laki yang diproyeksikan diberangkatkan ke SEA Games 2019.

4. Telah jalani tes keperawanan

Masih dari Surya, untuk menepis tudingan tersebut, SA telah menjalani tes keperawanan ke ke dokter kandungan RS Bhayangkara Kediri dengan biaya sendiri.

Hasilnya, SA dinyatakan sehat dengan hasil hymen intact.

Atas peristiwa yang menimpa sang anak, SA harus pontang-panting bolak balik Kediri-Gresik selama dua minggu terakhir.

Ayu Kurniawati berharap, kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang karena sangat merugikan karier dan masa depan atlet.

"Kejadian seperti ini jangan sampai terjadi pada atlet lainnya. Jangan sampai ada semena-mena lagi, biarlah anak saya saja yang menjadi korbannya," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.

Ayu juga berharap kepada tim pelatih tidak bertindak semena-mena kepada atlet yang dilatihnya.

Saat ditanya apakah peristiwa yang menimpa putrinya merupakan dampak dari persaingan dengan sesama atlet senam, Ayu menjawab tidak tahu.

5. Prestasi SA

Rupanya, SA sejak SD telah mengikuti latihan sebagai atlet senam.

Selama menjadi atlet senam, SA telah mendapatkan sekitar 46 medali kejuaraan.

Terakhir, SA mengikuti kejuaraan Asean School di Singapura pada 2017 dan mendapatkan medali perunggu.

Kejuaraan yang pernah diikuti Kejurnas di Jambi, sedangkan ajang lomba di Thailand tidak mendapatkan juara.

6. Klarifikasi Kemenpora

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meluruskan kabar SA yang dipulangkan karena diisukan tidak perawan.

Zainudin menjelaskan, pihaknya sudah menghubungi langsung Persani terkait masalah tersebut.

"Kami baru dapat info kehebohan soal berita pemulangan atlet senam SEA Games secara paksa oleh pelatih Persani."

"Kami langsung call Bu Ita dari Persani dan infonya tidak betul ada pemulangan paksa oleh pelatih Persani," ujar Zainudin dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com.

Zainudin mengatakan, alasan pemulangan SA terkait masalah indisipliner.

"Yang benar, kata Pak Indra (pelatih di Jatim), atlet tersebut indisiplin dan kurang fokus dan berdampak prestasi menurun sehingga diputuskan pelatihnya tidak disertakan di SEA Games," jelasnya.

Saat ini, lanjut Menpora, posisi SA telah digantikan atlet lain yang peringkatnya jauh lebih tinggi, tak lain atlet yang mengikuti pelatnas di Jawa Tengah.

Terkait hal ini, ibunda SA, Ayu Kurniwati mengaku pernah sekali mendapatkan pemberitahuan dari tim pelatih yang menyebutkan, sang anak sudah pacaran dan sering keluar dengan pacarnya itu.

Tim pelatih juga memberitahu, akan ada degradasi.

7. Bantahan KONI

Hal senada juga disampaikan Ketua Harian KONI Jatim, M Nabil.

Berdasarkan penyelidikan serta laporan yang diterima dari pelatih Timnas, pernyataan, atlet SA dipulangkan karena tidak perawan, sama sekali tidak benar.

Menurut Nabil, pencoretan dilakukan karena SA melakukan tindakan indisipliner.

"Jadi intinya tidak karena status keperawanan. Ini soal kedisiplinan, terutama soal prestasi, karena setiap cabang olahraga ada standarnya masing-masing," ujar Nabil, dikutip dari Surya, Jumat (29/11/2019).

Bahkan, Nabil menegaskan, isu itu sama sekali tidak benar, karena pihaknya sudah membuktikan dengan melakukan tes secara medis.

"Sudah kami buktikan dan hasilnya dia masih perawan," tambahnya.

Hanya saja, dikatakan Nabil, pihaknya belum mengetahui persis mengapa tuduhan itu disampaikan dan dibesar-besarkan di media.

Apalagi substansi dari yang dipersoalkan, sama sekali tak ada hubungannya dengan prestasi atlet.

"Ini kan tidak ada hubungannya dengan prestasi atlet. Misalnya dia (atlet) melakukan kesalahan moral, kemudian terbukti zina, narkoba, pencurian, kami keluarkan," kata Nabil.

Sebaliknya, Nabil sangat menyayangkan atas pernyataan tersebut lantaran menyangkut privasi atlet serta menjadi aib keluarga.

"Ini kasihan atletnya, karena privasinya kebuka. Keluarga juga menjadi sedih. Menurut saya, hal ini tidak harus diumbar, karena akan menjadi aib keluarga," katanya.

(Tribunnews.com/Nurul Hanna/Sri Juliati) (Surya/Khairul Amin/Didik Mashudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini