"Pernah ikut pelatihan dasar konseling selama seminggu full, dari pagi sampai malam dapat sertifikasi juga gitu. Jadi aku juga banyak belajar tentang psikologi," tambahnya.
Marshanda juga menjelaskan bipolar adalah kondisi psikis seseorang dengan perubahan hati yang ekstrim antara tinggi atau rendah.
Suasanya hati yang tinggi disebut manic (mania) sedangkan rendah adalah depresi.
Menurut penjelasan Marshanda, seseorang dapat didiagnosa mengidap bipolar setelah dilakukan observasi selama beberapa minggu atau bulan hanya oleh orang yang profesional.
Marshanda menjelaskan ketika seseorang berada di suasana hati yang tinggi, maka orang tersebut akan senang sekali hingga berlebihan, banyak ide, over sensitif, hingga merasa dapat melakukan apapun.
Sedangkan depresi, Marshanda memberikan contoh kasus seseorang yang memiliki bipolar.
Diceritakan ada seseorang yang alami depresi dengan berdiam diri di dalam kamar selama satu bulan dengan mematikan lampu.
Selain itu, contoh kasus seseorang yang depresi adalah bunuh diri.
"So bipolar adalah gampangnya itu dia bolak-balik nih antara tinggi atau rendah. Tingginya itu manic (mania), rendahnya itu depresi," terang Marshanda.
"Nah dia itu baru bisa ketauan bipolar setelah diobservasi selama sekian minggu atau sekian bulan oleh profesional, harus."
"Nggak boleh ya oleh Google Quiz itu nggak boleh. Manic itu isinya ada kayak happy banget, euforia, banyak ide, over sensitif, terlalu gampang terstimulasi, merasa dirinya bisa melakukan apapun."
"Yaitu depresi, depresi itu bisa sampai yang lima hari nggak keluar kamar. Ada, aku pernah nonton documentary orang depresi dia satu bulan dalem kamar matiin lampu. Terus bisa sampai bunuh diri."
Namun menurut Marshanda yang paling parah dari seseorang yang alami depresi adalah mempertanyakan kenapa dirinya masih hidup.
Dalam video tersebut Marshanda juga akui sejak duduk dibangku SMP sudah alami gejala bipolar.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)