News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Novelis Muda Indramayu Menangkan Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2019

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Minanto (27) saat menerima penghargaan juara 1 dalam sayembara novel yang digelar Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2019 di Taman Ismail Marzuki, Rabu (4/12/2019)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Novel Aib dan Nasib karya Minanto (27) novelis asal Desa Singaraja Kecamatan/Kabupaten Indramayu berhasil meraih gelar juara pertama dalam sayembara novel yang digelar oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2019.

Minanto mengatakan novel karyanya itu terinspirasi dari kehidupan masyarakat di kampung halaman semasa kecilnya dahulu di Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

"Saya sebenarnya kalau mau nulis bingung tapi saya selalu bepikir apa sih yang membuat tulisan saya berbeda dan paling mencolok, terus saya berpikir kenapa saya tidak bercerita tentang hal yang paling dekat dengan saya saja, contohnya kampung halaman saya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Carnella Cafe and Resto Indramayu, Minggu (8/12/2019) malam.

Dikisahkan Minanto, dalam novelnya itu ia menceritakan tentang seorang tokoh bernama Boled-Boled, tokoh ini digambarkan memiliki kepribadian setengah sinting.

Boled-Boled diketahui memiliki tetangga seorang gadis yang hamil di luar nikah, gadis itu bernama Buladia.

Di Desa Tegalurung itu Minanto mencoba mengambarkan kehidupan masyarakat desa saat proses pemilihan bupati dan anggota legislatif, dimana di desa itu ada salah satu warga yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.

"Saya buat cerita itu karena sekarang sama masyarakat orang desa jarang yang berfikir tentang perkembangan sosial dan politik," ujar dia.

Kebanyakan dari mereka hanya memikirkan kehidupan normatif, seperti bagi tukang becak yang berfikir besok naik becak atau tidak, besok makan dengan apa, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini ia ingin membuka pemikiran masyarakat bahwa meski tinggal di pedesaan, mereka juga perlu melek akan persoalan sosial dan politik.

Adanya perhatian masyarakat desa terhadap sosial dan politik akan berdampak pada kemajuan dari desa itu sendiri.

"Karena menulis novel itu sama saja dengan kita berkata jujur, makanya saya tulis tentang kehidupannya norma sosial dan norma-norma lainnya di novel saya," ucapnya.

Dalam novel itu ia juga berusaha menyuarakan suara orang-orang marginal seperti orang-orang yang tidak dianggap oleh keluarganya, tidak dianggap di masyarakat, serta gadis yang hamil di luar nikah.

"Kenapa saya kasih judul Aib dan Nasib, awalnya saya tidak memikirkan judul, saya memikirkan nasib orang-orang yang saling berkaitan satu sama lain," ujarnya.

Minanto berusaha menyampaikan bahwa setiap orang yang memiliki aib tidak selalu harus dikucilkan dan dianggap sebagai sampah masyarakat.

Adapun dalam proses pembuatan novel itu disampaikan Minanto memerlukan waktu selama 3-4 bulan.

Namun, waktu tersebut belum termasuk merangkai ide cerita, sebab akibat, dan lain sebagainya.

"Novelnya belum terbit, karena saya juga membiarkan novel itu dulu kemudian diperiksa lagi agar terlihat cacatnya itu dimana," ucapnya.

Berkat karyanya yang meraih juara pertama sayembara novel DKJ 2019, Minanto berhak menerima penghargaan berupa hadiah uang tunai Rp 30 juta dan hak terbit novel dilimpahkan pada penulis.


Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Novel Aib dan Nasib Karya Minanto, Novelis Asal Indramayu Raih Juara 1 Sayembara Novel DKJ 2019, https://jabar.tribunnews.com/2019/12/09/novel-aib-dan-nasib-karya-minanto-novelis-asal-indramayu-raih-juara-1-sayembara-novel-dkj-2019?page=2.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini