Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra bungsu Iis Dahlia, Devano Danendra angkat bicara perihal kabar keterlibatan ayahnya dalam dugaan penyelundupan Harley Davidson dan sepeda brompton.
Satrio Dewandono merupakan ayah Devano yang diduga adalah pilot yang membawa barang-barang selundupan tersebut.
Dalam sebuah wawancara, Devano mengatakan bahwa ayahnya orang baik dan ia percaya ayahnya tak akan melakukan pelanggaran.
"KalAU ayah saya orang baik, disiplin, orangnya sangat jiwa pemimpin," kata Devano Danendra dikutip dari channel Youtube KH Infotaiment, Rabu (11/12/2019).
"Kita juga tau, semua tau kalo pilot itu adalah pekerjaan yang di pesawat, tugasnya bukan cuma nganterin penumpang dengan selamat," lanjutnya.
Baca: Awal Jadi Dirut Garuda, Ari Askhara Berniat Bahagiakan Karyawan
Baca: Erick Thohir Gerak Cepat Tangani Kasus Garuda, Andre Rosiade: Shock Theraphy untuk Direksi BUMN Lain
Dikatakan Devano terkait dugaan keterlibatan ayahnya dalam kejadian tersebut dirinya menunggu konfirmasi dari pihak Garuda Indonesa.
"KalAU misalkan ada hal-hal yang aneh atau kabar nggak baik, wawancara pihak Garuda aja, maskapai tersebut," ucap Devano.
Baca: Doa Kriss Hatta Pada Adiknya yang Diterpa Gosip Skandal dengan Petinggi Garuda
Baca: Nama Adiknya Terseret Dugaan Perselingkuhan dengan Direktur Garuda, Kriss Hatta Jawab Begini
Baca: Pihak Bea Cukai Beberkan Kronologi Penemuan Harley, Izin Parkir Pesawat Baru Tak di Tempat Biasanya
"Karena ya, sama sekali saya juga nggak ngerti sih. Dan saya percaya sama bapak saya, bapak saya adalah orang yang baik," lanjutnya.
Nama suami pedangdut Iis Dahlia belakangan menyita perhatian publik lantaran profesi suaminya, Satrio Dewandono, sebagai pilot di maskapai Garuda Indonesia.
Banyak yang menduga suaminya adalah pikot yang membawa pesawat Garuda Indonesia yang terbang dari Perancis menuju Jakarta.
Pesawat itu disebut-sebut mengangkut barang selundupan berupa motor Harley Davidson serta sepeda brompton yang dikaitkan dengan mantan Dirut Garuda Indonesia, Ari Askhara.