Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Feryanto Hadi
TRIBUNNEWS.COM - Terdakwa kasus "ikan asin", yakni Galih Ginanjar, Rey Utami, dan Pablo Benua kembali jalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).
Sidang yang sedianya dilangsungkan pada siang hari sempat molor dan baru dimulai pada sore hari.
Ada pemandangan berbeda dalam persidangan tersebut. Kemunculan tokoh Anton Medan mencuri perhatian.
Saat persidangan selesai, Anton Medan mengungkapkan kedatangannya adalah untuk mendukung Pablo Benua sebagai sesama mualaf.
Anton juga mengaku miris dengan masalah hukum yang menimpa Pablo Benua. Menurutnya, masalah dugaan pencemaran nama baik itu tidak harus masuk ke ranah pengadilan.
Baca: Mendekam di Penjara karena Kasus Ikan Asin, Pablo Benua Ucapkan Terima Kasih Kepada Pelapor
Baca: Awal Tahun, Pablo Benua & Rey Utami Jalani Sidang Eksepsi, Tebar Senyum & Ungkap Harapan Tahun 2020
Baca: 40 Hari Sebelum Ria Irawan Meninggal Dunia, Sang Kakak Sudah Melihat Pertanda
Baca: Berjuang Melawan Kanker, Ria Irawan Pernah Bilang ke Kakaknya Ingin Merem Saja dan Selesai
"Saya seorang mualaf, saya katakan kita enggak boleh dendam dan suuzon. Makanya saya minta, segalanya dimediasi supaya selesai. Saya katakan damai saja," ujar Anton.
Sesudah itu Anton menangis tersenggal hingga ucapannya tidak terdengar jelas. Pablo dan sejumlah rekan berusaha menenangkan Anton.
Saat kembali berbicara, Anton Medan menegaskan Pablo bukanlah seorang penjahat dan tidak harus diadili.
"Dia bunuh orang enggak, narkoba enggak, menipu enggak, mencuri enggak," ungkapnya.
Pablo dan Rey Utami pun terharu mendapat dukungan dari Anton dan sejumlah elemen lain dalam persidangan itu.
Pablo berterima kasih
Pablo Benua, yang baru saja mengikuti sidang, mengungkapkan kepada media bahwa ia berterimakasih kepada pelapor, yang membuatnya mendekam di bui.
Menurut Pablo, banyak pelajaran berharga yang ia petik dari masalah yang ia hadapinya kini.
"Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada pelapor yang membuat saya ditahan di Mapolda Metro Jaya. Saya di sana banyak dapat hikmah, banyak dapat pelajaran," ungkap Pablo Benua.
Pablo mengungkapkan, di dalam tahanan ia mempelajari Islam dengan sungguh-sungguh. Ia rajin shalat dan giat belajar membaca alquran.
Seperti diketahui, Pablo baru memeluk Islam pada 2016 atau sebelum menikahi Rey Utami.
"Di dalam penjara ini saya baru mendapatkan kenikmatan pribadi. Selama ini di luar saya masih fokus terhadap hal-hal duniawi. Tapi di dalam saya jadi banyak belajar
Hal lain yang membahagiakan dirinya adalah semenjak di tahan, ia juga menyaksikan perubahan besar pada diri istrinya Rey Utami.
"Semenjak di penjara saya bisa melihat istri saya mengenakan hijab," ujarnya.