TRIBUNNEWS.COM - Pihak Polrestabes Bandung dan tim forensik mendatangi pemakaman mantan istri Sule, Lina Zubaedah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sekelimus Utara 1, Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/1/2020).
Dilansir Tribunnews.com dari video unggahan kanal YouTube beepdo, Kamis, pihak kepolisian dibantu warga sudah mempersiapkan pembongkaran makam untuk autopsi.
Di tengah gerimis yang turun, tampak kain lebar warna merah dibentangkan di sekitar pemakaman Lina.
Terlihat masih ada bunga yang ditaburkan di atas pusara Lina.
Tampak juga sebuah tempat tidur yang biasa digunakan untuk membaringkan jenazah.
Tenda peneduh sudah terpasang di atas pemakaman Lina.
Di antara warga yang berkerumun ternyata ada pihak keluarga Teddy, suami Lina, yakni Budi.
Budi mengaku tahu soal pembongkaran makam itu dari media.
"Sejak lihat berita. Di YouTube ada, kemudian media massa juga ada, di media elektronik juga ada," ujar Budi.
Budi menyebut banyak pihak yang penasaran dengan penyebab sesungguhnya Lina meninggal dunia.
Beberapa pihak menyebut kematian Lina janggal lantaran terdapat luka lebam di tubuh jenazah.
Menanggapi hal itu, Budi membantah ada kejanggalan di tubuh Lina.
"Kalau waktu saya melayat itu tidak melihat hal yang janggal, saya juga kan melihat mukanya, tangannya, kakinya," terang Budi.
Budi mengaku sudah tiga bulan terakhir Lina memang kerap keluar masuk rumah sakit karena penyakit lambung.
"Kalau menurut saya enggak ada kejanggalan, soalnya riwayat tiga bulan terakhir itu dia sering ke rumah sakit," ujar Budi.
"Itu kan sudah ada diagnosanya di Rumah Sakit Santosa, itu akibat dari asam lambung katanya," jelasnya.
Sementara itu, warga sekitar bernama Kang Abo beserta para tetangga tampak berada di sekitar pemakaman untuk melihat proses pembongkaran makam.
"Ya, penasaran karena meninggalnya istri Sule," ujar Kang Abo.
Kang Abo mengaku kasihan dengan pembongkaran makam itu, namun ia merasa pemakaman itu memang tidak layak untuk Lina.
"Ya pasti kasihan karena Beliau orang kaya, posisi makam enggak layak," kata Abo.
Abo menyebut tidak ada peristiwa apa pun sejak Lina dimakamkan di sana.
"Belum ada kejadian apa-apa di sini. Aman-aman saja. Masyarakat banyak penasaran, ingin tahu," tuturnya.
Abo menyebut warga sekitar juga penasaran dengan hasil autopsi nantinya untuk mencari tahu penyebab kematian Lina.
"Ya di masyarakat ini yang ramai pengin tahu permasalahannya apa gitu, meninggalnya gimana," ungkap Kang Abo.
Ditangani Polisi
Sementara itu, laporan temuan luka lebam di tubuh Lina memang sudah sampai ke pihak kepolisian.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Saptono Erlangga. menceritakan tentang laporan Rizky Febian pada Senin (6/1/2020).
Dalam video kanal YouTube Intens Investigasi, Erlangga menyebut Rizky Febian melaporkan temuan kejanggalan dalam kematian Lina.
"Jadi pada hari Senin tanggal 6 Januari 2020, putra almarhumah Ibu Lina telah melaporkan atau membuat laporan polisi Polrestabes Bandung," ujar Erlangga.
"Dengan adanya kejanggalan-kejanggalan atas meninggalnya almarhumah Ibu Lina."
Dalam laporannya, Rizky Febian menyebut ada luka lebam yang memunculkan anggapan bahwa kematian Lina tidak wajar.
"Dari laporan saudara Rizky Febian, jadi melaporkan bahwa di tubuh almarhumah ditemukan adanya kejanggalan, luka lebam," ungkap Erlangga.
"Yang menjadikan dari putra almarhumah menjadikan sesuatu yang tidak wajar atas kematian Ibu Lina," sambungnya.
Atas laporan Rizky Febian, pihak Polrestabes Bandung mendatangi kediaman Lina dan Teddy di Jalan Neptunus, Marghayau, Bandung, Rabu (8/1/2020).
Dikutip dari Kompas.com, Teddy menyebut pertanyaan polisi seputar peristiwa meninggalnya Lina.
"Sebelum meninggal tidur di mana? Terus salat di mana? Gitu saja sih. Obat-obatan, kejadiannya gimana, saya sudah serahin semua ke polisi," terangnya.
Tim Inafis Polrestabes Bandung mengamankan sejumlah barang bukti seperti CPU komputer, DVR rekaman CCTV, sebuah koper, serta ponsel Lina.
"Kalau itu sih palingan handphone-nya Bunda Lina buat dicek semuanya," ungkap Teddy.
Rizky Febian Tegaskan Dirinya Tak Menuduh
Rizky Febian menegaskan bahwa ia tidak melapor ke polisi dengan tujuan untuk menuduh suatu pihak atas kematian sang ibunda.
"Saya menekankan bahwa untuk laporan ini saya tidak ada tujuan untuk menuduh atau mencurigai siapa pun," tegas Rizky Febian, Rabu (8/1/2020).
Dikutip dari Kompas.com, Rizky Febian menjelaskan laporannya itu lantaran pihak keluarga belum tahu soal penyebab pasti kematian Lina.
Ia berharap pada pihak kepolisian untuk mencari tahu penyebab sebenarnya Lina meninggal dunia.
"Pihak keluarga tuh hanya ingin mengetahui penyakit apa. Karena bisa dibilang waktu itu kronologinya tidak jelas," ujar Rizky Febian.
"Hanya ingin mengecek kejelasan dari penyakit mama dan riwayat kematian mama, itu aja," jelasnya.
Diketahui, pihak keluarga sudah memberi izin polisi untuk melakukan autopsi jenazah Lina.
Rizky Febian juga berharap makam Lina bisa dipindahkan.
(Tribunnews.com/Ifa Nabila)