TRIBUNNEWS.COM - Suami mendiang Lina Jubaedah, Tedy Pardiyana telah selesai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung, Jawa Barat.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Saptono Erlangga, Minggu (12/1/2020).
"Penyidik bilang pemeriksaan pada Tedy sudah cukup," ujarnya dilansir Tribun Jabar.
Sementara itu untuk hasil autopsi, Erlangga menyebut belum keluar.
"Nanti jika ada perkembangan terbaru bisa saja dimintai keterangan kembali. Untuk hasil autopsi belum keluar," katanya.
Diketahui sebelumnya beberapa orang telah diperilksa sebagai saksi.
Seperti anak Lina dengan komedian Sule, Rizky Febian dan Putri Delina.
"Beberapa saksi yang mengetahui peristiwanya sudah diperiksa. Termasuk Putri (anak Sule dan Lina). Saksi yang diperiksa itu, kan, saksi yang melihat dan mengetahui peristiwa, tidak semua orang dijadikan saksi. Rizky Febian selaku pelapor sudah dimintai keterangan," kata Erlangga.
Selain Tedy, polisi juga memeriksa sejumlah saksi kunci.
Yakni mereka yang terlibat memandikan jenazah Lina.
Mereka adalah Eti, Lia, Kosim, Yayah, dan Iriana.
Kelimanya dimintai keterangan pada Sabtu (11/1/2020).
"Sudah memberikan keterangan sebagaimana yang dilihat, diketahui dan dirasakan terhadap jenazah almarhum Ibu Lina Jubaedah," kata Winarno Jati, kuasa hukum pendamping kelima saksi.
Winarno mengatakan, kelima saksi saat diperiksa semuanya mengatakan hal yang sama pada penyidik.
"Dari tim yang memandikan jenazah tidak ada ditemukan hal janggal dan semuanya mengatakan badan almarhum dalam kondisi baik," ujar Winarno.
Diketahui, putra sulung Lina dengan Sule, Rizky Febian melaporkan kejanggalan kematian Lina ke Polrestabes Bandung, Senin (6/1/2020).
Sementara itu kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di kediaman Lina di Jalan Neptunus Tengah, Rabu (8/1/2020).
Kemudian, makam Lina dibongkar dan jenazahnya diautopsi pada keesokan harinya, Kamis (9/1/2020).
Diketahui, Tedy sudah tiga kali diperiksa penyidik selama sepekan kemarin.
Pelaporan Rizky Febian menitikberatkan pada kondisi tubuh jenazah yang dianggapnya ada kejanggalan.
Seperti warna kebiruan di tubuh Lina.
Tedy akan Fokus Asuh Buah Hati
Sementara itu Tedy merasa lega pasca diperiksa di Satreskrim Polrestabes Bandung, Sabtu (11/1/2020) lalu.
Dilansir Tribun Jabar, Tedy mengaku pemeriksaan yang dilakoninya menguras waktu dan tenaga.
Setelah proses pemeriksaan kepolisian, ia mengaku akan fokus pada sang buah hatinya dengan mendiang Lina.
"Alhamdulillah lega, dari kemarin kan banyak juga rekan Wartawan yang saya bantu untuk mendapat info, kurang istirahat, kurang tidur, pemeriksaan juga menyita waktu, pulang ke rumah mengurus si kecil (anaknya)," kata Tedy di halaman Satreskrim Polrestabes Bandung (11/1/2020).
Tedy pun mengaku saat ini dirinya tengah menunggu hasil pemeriksaan pihak berwenang.
Sementara itu fokus pemeriksaan pada Sabtu kemarin, polisi bertanya tentang obat yang dikonsumsi almarhum Lina riwayat penyakit serta riwayat pemeriksaan medisnya.
Tedy menjelaskan data Rumah Sakit Al Islam yang mencatat Lina memiliki riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Tedy mengatakan sebelum istrinya meninggal dunia sempat makan nasi padang.
Sehingga menurutnya, berdampak terhadap tekanan darah tinggi.
"Kalau dari hipertensi, itu kan sebelumnya makan nasi padang yah, bukan jelek-jelekin itu ya," ujar Tedy kepada Tribun Jabar, di depan Satreskrim Polrestabes Bandung, Sabtu (11/1/2020).
Selain nasi padang, menurut dia, Lina juga menyantap makanan banyak mengandung minyak. Sehingga diduga asam lambungnya menjadi naik.
"Dari situ agak susah nelen (menelan), jadi kayak lambungnya naik ke saluran THT, jadi agak susah nelen dan susah nafas," katanya.
Dia menceritakan, seingatnya pada tanggal 21 November 2019, pertama kali masuk ke ruang IGD rumah sakit.
"(Dokter) diagnosa asam lambung, terus dikasih obat, tahunya tanggal 23 November balik lagi," ujarnya.
Setelah itu, almarhum Lina Jubaedah merasa masih kurang nyaman. Lantas, diberikan obat tambahan. Setelah itu merasa agak baikan.
"Sampai tanggal 11 Desember baru sesak lagi. Sekalian saja cek, pindah ke Rumah Sakit Santosa," katanya.
Dia menuturkan, ketika berada di Rumah Sakit Santosa Bandung, dilakukan rawat inap selama satu hari.
"Dibilang sama, asam lambung juga. Terus yang lainnya sehat, darahnya sempat 220 per diastolik sistolik itu tinggi saja. 220 per 150 kalau enggak salah. Terus paling rendah itu 150 per 110," ujarnya.
Tedy mengatakan telah memberikan surat kuasa kepada pihak kepolisian, untuk mengambil hasil histori dari rumah sakit.
Kesaksian Rizky Febian
Sebelumnya diketahui, mantan istri Sule meninggal pada Sabtu, (4/1/2020) lalu.
Lina sempat dikabarkan meninggal karena serangan jantung.
Namun hal itu dibantah oleh Rizky Febian.
"Ketika check up jantung dan paru-paru aman. Sebenarnya bukan sakit jantung, cuma cepat sesak, lambungnya naik, butuh oksigen. Kontrol juga biasa," ujarnya di rumah duka, Sabtu (4/11/2020), dilansir Tribun Jabar.
Pada Jumat (3/1/2020) malam, Rizky Febian menyebut kondisi Lina baik-baik saja.
Bahkan, sekitar Sabtu pukul 03.00 WIB dini hari tadi kondisinya normal.
"Balik lagi ke Allah, jadi bukan penyakit jantung. Putri cerita lihat langsung mamah. Sehat aja, malah masih bisa becanda dan salat Subuh," katanya.
Rizky Febian menyebut, gangguan kesehatan mulai dialami ibunya sesuasi salat Subuh.
Rizky Febian menyebut ibundanya ditemani oleh sang adik, Putri Delina.
"Usai Subuh mamah kejang-kejang. Katanya tiba-tiba pingsan di kasur. Dibawa ke rumah sakit tapi di perjalanan sudah meninggal," ujar Iki.
Selain itu, pelantun lagu Kesempurnaan Cinta itu mengaku tak menghiraukan ucapan yang beredar ketika mendiang ibundanya, Lina, dimakamkan.
Ucapan yang beredar selama pemakaman antara lain Lina dikabarkan mati suri.
"Ada yang bilang mati suri, badannya hangat, tapi kami lebih percaya sama yang di atas."
"Mungkin Allah punya rencana yang lebih baik," ujar Rizky Febian.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto) (TribunJabar.id/Mega Nugraha/Daniel Andreand Damanik)