"Tiba-tiba Ria ngajakinb sholat bareng, minta saya imamin, disitu saya merasa ada bau-bau misteri," tuturnya.
Ia pun senang saat itu dapat menjadi imam sholat bagi adiknya sebelum meninggal.
Diberitakan Tribunnews.com, sebelumnya, Ria Irawan meninggal pada 6 Januari 2020, di RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Pada 2014 lalu Ria Irawan divonis mengidap kanker endometroim stadium 3 C.
Setelah menjalani kemoterapi selama 1,5 tahun, Ria dinyatakan bersih dari kanker tersebut.
Akan tetapi pada 2017, sel kanker keluar lagi di diafragma dan sudah menyebar ke bagian paru- paru.
Tak hanya itu bagian kepala Ria juga diketahui terdapat tumor. Tumor di kepala itu mengakibatkan Ria sulit bicara dan kehilangan keseimbangan.
Pada Agustus 2019 lalu kondisi Ria melemah dan harus menjalani perawatan di RSCM sejak 1 September.
Kondisinya sempat membaik dan boleh meninggalkan rumah sakit pada 14 September 2019.
Wanita kelahiran di Jakarta pada 24 Juli 1969 itu lantas bolak-balik ke rumah sakit untuk pengobatan.
Bahkan Ria juga menjalani kemoterapi yang membuat kepalanya gundul tanpa rambut.
November lalu, mendiang Ria sempat dilarikan ke IGD RSCM karena kondisi fisik yang drop.
Ia kemudian melewati masa-masa perawatan cukup lama di rumah sakit tersebut.
(Tribunnews.com/Tio/BayuIndra)