TRIBUNNEWS.COM - Pasca meninggalnya Ria Irawan, Adi Bambang Kakak dari Ria Irawan mengungkapkan akan membentuk suatu wadah komunitas yang menampung penggemar fanatik adiknya.
Hal itu diungkapkan Adi Bambang disela acara peringatan tujuh hari meninggalnya sang adik, Ria Irawan.
Dilansir kanal YouTube Beepdo, Adi Bambang selaku kakak Ria Irawan mengungkapkan akan membuat beragam cara untuk mengenang sosok Ria Irawan.
Satu diantaranya yakni akan membuat catatan biografi tentang sang adik Ria Irawan.
Selain itu, ia juga berencana untuk membuat suatu wadah yang menampung bagi penggemar fanatik Ria Irawan.
Ia berharap dengan wadah komunitas tersebut, nantinya dapat menelurkan hal yang positif.
"Supaya yang fanatik fansnya sama Ria tuh punya wadah untuk berbuat sesuatu yang baik positif kedepan," tutur kakak Ria Irawan.
Adi Bambang mengungkapkan, sosok Ria Irawan merupakan sosok yang sangat dekat dan baik kepada semua keluarga.
Meski merupakan anak terakhir, namun menurutnya Ria juga dapat menjadi panutan bagi anggota keluarganya.
Ia mengungkapkan, Ria selalu mempunyai ide untuk menjadikan suasana menjadi cair melalui caranya.
Yakni seperti mengajak anggota kelaurga atau temannya untuk wisata kuliner di tempat yang ia rekomendasikan.
"Walaupun dia paling bontot, tapi dia bisa komandanin kita," tuturnya.
Adi Bambang juga mengungkapkan kejadian sebelum Ria Irawan meninggal.
Ia mengenang, saat itu kurang dari 40 hari jelang waktu meninggal, Ria Irawan pernah memintanya untuk menjadi Imam salat.
"Tiba-tiba Ria ngajakinb sholat bareng, minta saya imamin, disitu saya merasa ada bau-bau misteri," tuturnya.
Ia pun senang saat itu dapat menjadi imam sholat bagi adiknya sebelum meninggal.
Diberitakan Tribunnews.com, sebelumnya, Ria Irawan meninggal pada 6 Januari 2020, di RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Pada 2014 lalu Ria Irawan divonis mengidap kanker endometroim stadium 3 C.
Setelah menjalani kemoterapi selama 1,5 tahun, Ria dinyatakan bersih dari kanker tersebut.
Akan tetapi pada 2017, sel kanker keluar lagi di diafragma dan sudah menyebar ke bagian paru- paru.
Tak hanya itu bagian kepala Ria juga diketahui terdapat tumor. Tumor di kepala itu mengakibatkan Ria sulit bicara dan kehilangan keseimbangan.
Pada Agustus 2019 lalu kondisi Ria melemah dan harus menjalani perawatan di RSCM sejak 1 September.
Kondisinya sempat membaik dan boleh meninggalkan rumah sakit pada 14 September 2019.
Wanita kelahiran di Jakarta pada 24 Juli 1969 itu lantas bolak-balik ke rumah sakit untuk pengobatan.
Bahkan Ria juga menjalani kemoterapi yang membuat kepalanya gundul tanpa rambut.
November lalu, mendiang Ria sempat dilarikan ke IGD RSCM karena kondisi fisik yang drop.
Ia kemudian melewati masa-masa perawatan cukup lama di rumah sakit tersebut.
(Tribunnews.com/Tio/BayuIndra)