News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabar Artis

Anak Syahnaz dan Jeje Sudah Sunat Meski Baru Berumur Satu Bulan, Berapa Usia Ideal Anak Khitan?

Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen aqiqah anak Syahnaz Sadiqah

TRIBUNNEWS.COM - Suami Syahnaz, Jeje kabarkan anak laki-lakinya, Zayn Sadavir baru saja sunat hari ini, Rabu (5/2/2020).

Kabar tersebut diunggah Jeje melalui akun Instagram pribadi miliknya, @ritchieismail.

Melalui postingannya, Jeje membagikan momen dirinya bersama Syahnaz dengan Zayn yang sedang terbaring di ruangan medis.

Jeje juga tuliskan jika anak laki-lakinya tak rewel meski sudah disunat.

"Alhamdulillah kemarin @zaynsadavir udah sunat.. dan hebat ga rewel nih anak papa

Ga kayak papa nya waktu sunat..sampe demam saking takutnya," tulis akun @ritchieismail.

Diketahui, Jeje dan Syahnaz telah dikaruniai anak kembar pada 3 Januari 2020.

Mereka diberi nama Zayn Sadavir Ezhilan Ismail, lahir dengan berat badan 2,54 kilogram dan panjang 47 centimeter.

Baca: Syahnaz Sadiqah Berharap Bisa Terus Berikah ASI Ekslusif ke Anak Kembarnya

Sementara, bayi perempuan Syahnaz diberi nama Zunaira Alessia Safaraz Ismail, lahir dengan berat badan 2,25 kilogram dan 45 centimeter.

Zayn kini sudah disunat meski baru berusia satu bulan.

Lalu, kapan waktu sunat yang ideal dari perspektif medis?

“Sunat baiknya lebih cepat dilakukan lebih baik, tapi saran saya pada usia 40 hari pasca kelahiran,” ujar dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, pendiri Rumah Sunat dr. Mahdian yang ditemui pada acara jumpa media di Jakarta, Selasa (18/6/2019) dilansir Kompas.com.

Mahdian menjelaskan alasan sebaiknya anak disunat pada usia 40 hari pasca kelahiran.

Menurut Mahdian, pada usia tersebut anak belum memiliki rasa takut sehingga mudah dikendalikan dan juga belum memahami rasa takut sehingga tidak akan terjadi trauma.

Di sisi lain, anak juga masih mengalami pertumbuhan sel yang sangat cepat.

“Pada usia bayi, pertumbuhan dan regenerasi sel paling cepat terjadi. Artinya, jika terjadi luka, maka luka akan cepat menutup kembali dan anak cepat sembuh. Selain itu, tidak ada trauma psikologis,” lanjutnya.

Seiring pertumbuhan dan perkembangan anak, maka kemampuan regenerasi ini akan semakin berkurang.

“Pada prinsipnya, semakin dewasa dilakukan sunat, maka proses pemulihannya akan semakin lama,” ungkap Mahdian.

Lalu bagaimana jika anak Anda telah berusia lebih dari 40 hari?

Jika anak masih bayi, maka disarankan dilakukan sunat sebelum anak dapat merangkak dan tengkurap, atau sebelum usia enam bulan. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan keamanan bagi sang anak.

“Saat anak sudah cukup besar, misal usia satu hingga satu setengah tahun, biasanya anak akan aktif dan punya rasa ingin tahu yang tinggi. Saat disunat di usia ini, takutnya anak akan menggaruk-garuk bekas sunat atau bergerak bebas sehingga luka rawan infeksi,” jelas Mahdian.

Namun, jika anak Anda sudah terlanjur berusia lebih tua dan telah masuk sekolah dasar, maka Mahdian menyarankan agar memberi pengertian pada anak terlebih dahulu mengenai pentingnya sunat dan juga memberikan rasa aman bagi anak agar tidak takut dan khawatir pada saat sunat.

Pada usia ini, anak telah memiliki kesadaran dan dapat menerima penjelasan dari kedua orangtuanya.

Selain itu, saat ini telah berkembang teknologi sunat tanpa menggunakan jarum suntik, sehingga anak tidak akan lagi merasakan sakit saat disunat.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sunat Pada Anak, Kapan Usia Ideal untuk Menjalaninya?"

(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari/ Kompas.com/ Julio Subagio)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini