TRIBUNNEWS.COM- Meninggalnya putri Karen Pooroe atau Karen Idol masih menyimpan misteri. Tubuhnya utuh meski ddiduga jatuh dari lantai 6 apartemen.
Sebelumnya hubungan Karen dan suaminya, Arya Claporth sempat memanas.
Sebab isu-isu miring di rumah tangga mereka dan adanya dugaan KDRT.
Bahkan saat ini keduanya juga tengah menjalani proses perceraian.
Sejak saling bersitegang, Karen tak sepenuhnya mendapat akses untuk bertemu dengan putrinya.
Bahkan sudah tiga bulan terakhir ia tak lagi bisa berkomunikasi dengan anak semata wayangnya.
Dikutip dari nakita.id, saat dirinya mendapat kabar jika putrinya telah tiada, awalnya dianggap prank.
Baca: Ragu dengan Penyebab Kematian Zefania, Karen Pooroe Siap Lakukan Autopsi pada Jasad sang Anak
Baca: Karen Pooroe Ingin Jenazah Anaknya Diautopsi, Kenapa Berubah Pikiran?
Baca: Status Gendernya Sah Berubah, Lucinta Luna Akan Dipindahkan ke Sel Wanita
Namun tak selang berapa lama, ia kembali mendapat kabar jika putrinya memang sudah tiada.
Sebelumnya muncul dugaan jika Zefania Carina meninggal karena terjatuh dari lantai enam apartemen ayahnya.
Dugaan sementara Zefania saat itu naik ke atas kursi dan bermain air hujan.
Sebelum dimakamkan bahkan Karen juga sempat mengambil gambar putrinya yang terbaring di peti mati.
Tak nampak luka yang terlihat di wajah putrinya.
Dalam tayangan Silet (12/2/2020) Tiara, pengasuh Zefa juga mengungkapkan bagaimana kondisi Zefa saat telah tiada.
Ia mengatakan saat dimandikan badan Zefa utuh layaknya orang sedang tidur.
"Saat dimandikan tuh badan adik tuh utuh selayaknya orang tidur. Baik dari tengkorak kepalanya, kaki tangannya, utuh semua.
"Paling cuma di jidatnya itu ada memar, hidung dia berdarah, telinga dia sama mulut dia udah hitam. Sama ada memar di tangan sebelah kiri, lengan dia sebelah kiri, sama punggungnya," ucap Tiara.
Tiara menegaskan jika pada bagian tubuh Zefania tak ada yang patah.
"Tapi kalau untuk kepala dia rusak, tangan dia patah, atau kaki dia patah gak ada," pungkasnya.
Dokter Forensik, dr Yudi SpFm, menjelaskan perihal kemungkinan yang terjadi pada Zefania yang diduga jatuh dari lantai enam tetapi tak ditemukan patah tulang.
"Kalau kita lihat dari temuannya bahwa ada keluhan keluar darah dari hidung dan telinga. Justru ini menunjukkan sesuatu yang serius sebetulnya.
"Luka-luka di luar mungkin seperti luka lecet atau memar itu ya bisa dibilang belum tentu berakibat fatal. Tapi kalau keluar darah dari hidung dan telinga ini menunjukkan sesuatu yang cukup serius," ujarnya.
dr Yudi mengatakan jika kemungkinan yang terjadi adanya patah pada tulang dasar tengkorak.
"Kalau memang betul tidak ada patah tulang atau apakah jenazah diautopsi. Karena patah tulang kadang-kadang pada perabaan dari luar belum tentu kelihatan.
"Kalau pada anak-anak biasanya sendinya ini masih lebih fleksibel. Kemungkinan untuk patah tergantung dari posisi jatuh, tergantung dari seberapa besar kekuatan sehingga mengakibatkan korban ini mengalami patah tulang," tambahnya.
Alasan Minta Autopsi
Kareen Poore menjalani pemeriksaan terkait kecelakaan yang menimpa buah hatinya, Zefania Carina.
Ia yang menyambangi Polres Jakarta Selatan, dimintai sejumlah keterangan dari pihak kepolisian. Dietemui usai pemeriksaan, Kareen menegaskan dirinya mengajukan otopsi.
Sebelumnya, Karen menolak dilakukan otopsi pada anaknya.
“Saya kan minta pada saat itu anak saya tidak untuk diautopsi pada saat mau penguburan karena saya ingin semua mengenang anak saya seperti putri tidur yang cantik tidak ada bekas sebetan apapun,”
Menurutnya, ia sebagai ibu ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi terhadap pada anak.
Namun, Kareen mendapatkan kejanggalan pada tubuh anaknya. Ia menyebut, anaknya yang jatuh dari lantai 6 pasti ada bagian tubuh yang remuk.
“Secara fakta yang ditemukan pada tubuh anak saya, kalau jatoh dari lantai 6 kira-kira analisanya pasti hancur, mungkin nanti kita lihat pemeriksaan polisi seperti apa, saya percaya kepolisian ini bekerja sangat luar biasa saya percayakan seluruhnya kepada kepolisian,” katanya.
“Saya berkodinasi terus, agar saya tau apa updatenya. Selanjutnya supaya saya bisa merelakan kepergian anak saya dengan kebenaran yang terang benerang. Jadi saya tenang, kenapa, bagaimana,” ujar dia.