TRIBUNNEWS.COM - Lucinta Luna menanggapi video viral dirinya saat mengalami depresi yang dibagikan oleh kuasa hukumnya.
Dalam video tersebut, Lucinta terlihat ditenangkan oleh kekasihnya, Abash.
Lucinta Luna mengatakan, saat itu dirinya sudah tak kuat lagi melihat komentar negatif dari warganet.
“Itu saya sudah enggak kuat lagi dengan komentar netizen,” kata Lucinta Luna di Polres Jakarta Barat, Jumat (14/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Namun, dirinya bersyukur karena ada Abash yang berada di sampingnya.
"Iya Abash selalu support saya. Tiap hari ketemu,” ungkapnya.
Baca: Dipenjara Berhutang Rp 300 Ribu, Terungkap Daftar Permintaan Lucinta Luna, Tak Lupakan Ibadah
Baca: Fakta Riklona, Jenis Psikotropika yang Dipakai Lucinta Luna, Obati Kejang hingga Bahaya Efek Samping
Lucinta Luna mengakui telah mengonsumsi obat penenang selama lima bulan.
"Saya hanya konsumsi obat penenang itu dalam jangka waktu lima bulan, setelah dicek urine terbukti. Saya memang mengonsumsi obat penenang," ungkapnya, dikutip dari Kompas.com, Jumat.
Obat penenang tersebut ditemukan oleh polisi saat penangkapan yakni jenis tramadol dan riklona.
Mengenai proses selanjutnya dalam kasusnya ini, Lucinta Luna mengaku belum mengetahuinya.
Ia masih menunggu hasil tes rambut dari Puslabfor BNN Lido Bogor, untuk mengetahui dugaan penggunaan narkoba jenis ekstasi, yang sebelumnya ditemukan pada keranjang sampah di apartemennya.
"Tapi saya enggak tahu, nanti setelah penyelidikan seperti apa," imbuh Lucinta Luna.
Lucinta Luna Menyesal
Diberitakan sebelumnya, Lucinta Luna mengakui kesalahannya dan minta maaf kepada masyarakat, karena telah mengonsumsi narkotika.
Dalam pernyataannya itu, Lucinta Luna memperkenalkan dirinya sebagai Ayluna Putri.
"Buat temen-temen media saya pribadi Ayluna Putri atau bisa dibilang Lucinta Luna, saya mau minta maaf kepada semua masyarakat Indonesia yang ada disini," kata Lucinta Luna di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (13/2/2020).
Baca: Terbongkar Biaya Oplas Lucinta Luna, Berawal dari Muhammad Fattah, Ayluna Putri, hingga Bisa Ngartis
Baca: Mengaku Berat Dampingi Lucinta Luna, Abash Ungkap Alasan Tetap Setia, Singgung Komitmen
Ia juga mengaku tertekan dengan situasinya saat ini yang harus ditahan di Polda Metro Jaya atas kesalahannya sendiri.
Sehingga, Lucinta Luna merasa menyesal pada masyarakat dan rekan-rekan artisnya.
"Dengan tekanan saya, batin saya, saya melakukan kesalahan yang sangat fatal yang bisa merugikan diri daya sendiri," katanya.
"Saya cuma mau agar permohonan maaf saya dimaafkan, teman-teman semua dan temen artis juga," lanjut Lucinta.
Selain itu, ia mengimbau agar kesalahannya itu tidak diikuti oleh masyarakat.
Menurutnya, dirinya bisa menebus dosa yang telah diperbuat setelah ditangkap oleh Polres Jakarta Barat.
"Dan kalau bisa jangan mengikuti saya, jauhi narkoba," ujarnya.
"Saya berterima kasih kepada Polres Jakbar yang telah melakukan penangkapan saya."
"Semoga saya bisa menebus dosa, saya bisa menyesali apa yang saya lakukan," ungkap Lucinta Luna.
Baca: Abash Nekat Temani Lucinta Luna Meski Identitasnya Dian Ayu Ashari Terkuak: Aku Sayang Dia
Baca: Ikut Kena Bully Netizen, Abash Setia Dampingi Lucinta Luna: Emosi Dia Kadang Enggak Stabil
Sebelumnya, Kombes Yusri Yunus menyampaikan, Lucinta Luna positif mengonsumsi narkoba setelah dilakukan tes urine.
"LL positif (narkotika) dan sudah ditetapkan tersangka," ujar Yusri, dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/2/2020).
Meski saat penangkapan, polisi mengamankan tiga orang lainnya, tapi hanya Lucinta Luna yang dinyatakan positif.
Menurutnya, Lucinta Luna mengonsumsi narkoba untuk menghilangkan depresinya.
"Pengakuan awal dia pakai lima bulan untuk menghilangkan depresi yang ada, makanya periksa ke dokter khususnya dokter pribadinya dia," jelas Yusri.
Ia menambahkan, penangkapan Lucinta ini berdasarkan laporan dari masyarakat.
"Mengamankan satu orang tersangka pada hari Selasa kemarin sekitar pukul 01.00 pagi di Apartemen Thamrin City di daerah Jakarta Pusat. Di tower D, berdasarkan informasi masyarakat sering ada kecurigaan masyarakat di tower itu ada pengguna narkotika," kata Yusri, dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/2/2020).
Pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan langsung menggeledah sebuah kamar.
"Ditemukan di dalam sebuah tas milik LL, dua jenis obat. Pertama obat tramadol, kedua riklona ada tujuh butir," jelasnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Bayu Indra Permana) (Kompas.com/Melvina Tionardus/Revi C Rantung)