TRIBUNNEWS.COM - Proses autopsi jenazah anak Karen Pooroe, Zefania Carina Claproth, saat ini tengah berlangsung, Rabu (19/2/2020).
Diketahui penyanyi jebolan ajang pencarian bakat itu harus kehilangan sang putri untuk selamanya pada , Jumat (7/2/2020) lalu.
Karena tidak mengetahui dengan pasti penyebab kematian sang anak, Karen akhirnya memutuskan untuk melakukan autopsi.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube beepdo, nampak Karen mengenakan kaos hitam.
Karen terlihat duduk di kursi dan menangis.
Tangisnya pecah tatkala melihat jenazah anaknya diautopsi.
Sembari menundukkan kepala dan mengepalkan tangan, beberapa kerabat mencoba untuk menenangkan Karen.
Isak tangis Karen tak bisa dibendungnya.
Tak berselang lama tangis Karen mulai mereda.
Seorang kerabat terlihat mengucapkan beberapa kalimat agar Karen kembali tenang.
Proses autopsi dilakukan sebagai kelanjutan dari laporan yang telah dibuat Karen.
Hal tersebut dikarenakan hingga kini pihak Karen tidak mengetahui penyebab kematian sang anak.
Tak hanya itu, Karen juga menemukan beberapa kejanggalan terkait meninggalnya Zefania.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Hotman Paris Show, Rabu (12/2/2020), Karen mengungkapkan anaknya sejak lahir tinggal di sebuah apartemen di lantai 29.
Karen menyebutkan Zefania merupakan sosok anak yang hati-hati dan juga cerdas.
Saat itu Karen menceritakan setiap dirinya menuju balkon untuk menjemur, Zefania selalu meminta sang mama untuk berhati-hati.
"Dia enam tahun, anak saya dari lahir saya itu tinggal di apartemen di lantai 29," terang Karen.
"Anak saya itu sangat hati-hati, dia sangat cerdas."
"Setiap saya jemur pakaian atau apa di balkon 'Mommy be careful'," tambahnya.
Sehingga, ketika Karen mendapatkan kabar mengenai penyebab Zefania meninggal, dirinya tak yakin dengan alasan tersebut.
Baca: Karen Pooroe Sebut Arya Satria dan Keluarga Tak Ada yang Berani Bicara Padanya: Ada Apa? Kenapa?
Karen menuturkan pihak keluarga Arya menjelaskan Zefania naik ke kursi yang terdapat di balkon.
Kala itu sedang hujan, Zefania diceritakan bermain air hujan.
Hingga akhirnya terpeleset dan jatuh hingga ke lantai dasar.
Karen mengungkapkan anaknya tidaklah sebodoh itu.
Meski demikian, Karen menyampaikan tidak ada dari pihak keluarga Arya yang melihat secara langsung kejadian tersebut.
Karen mengatakan semua yang diungkapkan adalah dugaan.
"Lalu saya mendapatkan informasi dari keluarga pihak sana saat itu hujan, terus ada kursi dia main hujan katanya," jelas Karen.
"No, my daughter is not stupid."
"Lalu dia terpeleset jatuh ke bawah," ujar dia.
"Tidak ada yang melihat, semua diduga," imbuhnya.
Baca: Anak Meninggal Dunia, Karen Pooroe Ungkap Sikap Arya Satria saat Bekerja, Fokus & Acuh pada Sekitar
Dalam acara itu Karen juga mengungkapkan rasa sedihnya ketika dapat menemui sang anak namun sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Selama tiga bulan, Karen tidak diperbolehkan oleh Arya untuk menghubungi anaknya.
Akhirnya, Karen dapat bertemu dengan anaknya namun sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Karen menuturkan terus memeluk anaknya yang akhirnya ditemui setelah tiga bulan tidak berkomunikasi.
Ketika itu, Karen bertemu dan memeluk Zefania saat berada di kamar jenazah.
Hingga kini Karen masih terus bertanya mengenai apa yang terjadi pada anaknya itu.
"Setelah enam bulan anak saya dirampas dari saya, tiga bulan tidak boleh bertemu dan tidak boleh menelepon, tidak punya akses sama anak saya," jelas Karen.
"Akhirnya mereka mengembalikan anak saya kepada saya dalam kondisi tidak bernyawa."
"Saya peluk anak saya dalam kondisi tidak bernyawa setelah tiga bulan saya tidak bertemu, saya harus memeluk anak saya di kamar jenazah, ini ada apa kok bisa gitu," tambahnya.
Hingga kini, Karen juga merasa tak yakin mengenai penyebab kematian putrinya.
Karen menuturkan hingga saat ini belum mengetahui secara pasti kronologi putrinya meninggal.
Baca: Karen Pooroe Tak Yakin Anaknya Jatuh dari Lantai Enam: Tidak Ada Pendarahan, Tulang Tengkorak Utuh
Namun, Karen merasa ragu apabila anaknya meninggal dunia karena terjatuh dari lantai enam apartemen yang ditinggali oleh Arya.
"Sebetulnya sampai hari ini saya belum tau jelas, apa yang betul-betul terjadi," ungkap Karen.
"Tapi kalau dibilang jatuh dari lantai enam apartemen itu, saya yakin itu tidak betul, sangat tidak benar," tuturnya.
Kemudian Karen membuat perumpamaan untuk menggambarkan situasi apabila putrinya benar terjatuh dari lantai enam.
Karen menjelaskan, orang dewasa yang terjatuh dari lantai enam, pasti akan mengalami luka yang berat.
Namun diungkap, putri Karen tidak mengalami patah tulang serta lebam serius.
Karen menuturkan hanya menemukan terdapat benjolan di kening sang anak.
Tak sampai di situ, kondisi Zefania juga dijelaskan Karen tidak mengalami pendarahan.
Tengkorak kepala putri Karen juga nampak utuh, seperti tidak terjatuh dari lantai enam.
Baca: Tak Bertemu Zefania Selama 6 Bulan, Karen Pooroe: Saya Harus Memeluk Anak Saya di Kamar Jenazah
"Sekarang begini, secara orang awam lantai enam kira-kira kalau satu lantai tiga meter berarti 18 meter," jelas Karen.
"Kita orang dewasa jatuh pecah berkeping-keping, anak saya tidak patah, tidak ada luka lebam."
"Cuma ada benjol sedikit di kening dan itupun tidak kelihatan," ucap dia.
"Tidak ada pendarahan, tulang tengkoraknya semua utuh," tambahnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)