TRIBUNNEWS.COM - Lucinta Luna kini mendekam di bui karena kasus penyalahgunaan narkoba.
Bersamaan dengan penangkapan Lucinta Luna, polisi juga menemukan tramadol dan riklona di dalam tas sang artis.
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, seperti dikutip Kompas.com, riklona merupakan obat tidur golongan psikotropika dan mengandung zat Benzodiazepine yang termasuk golongan psikotropika.
Bintang film ‘Bridezilla’ itu tak dapat mengelak lagi saat hasil tes urine membuktikan dirinya positif mengonsumsi riklona.
Baca: Cerita Melaney Ricardo, Ashraf Seperti Memberi Isyarat Kepergiannya Saat Perjalanan ke New York
Baca: Tiga Hari Tahlilan, Begini Kondisi BCL setelah Kerabat Berusaha Mengajaknya Bercanda
Baca: Reza Rahadian Temani BCL Cerita yang Indah Tentang Ashraf Sinclair
Sederet bukti ini tak ayal membuat Lucinta Luna ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penyalahgunaan narkoba.
Belum selesai kasus tersebut diusut, muncul polemik baru seputar kehidupan pribadi Lucinta Luna.
Mengejutkan, dalam keterangannya kepada polisi, ia mengaku menggunakan narkoba karena dilanda depresi.
Tak ada yang menyangka, di balik pembawaannya yang selalu ceria, Lucinta Luna menyimpan depresi akibat kerap di-bully dan dihujat netizen se-Indonesia.
Baca: Rasa Kesal Jadi Bumbu Pertemuan Pertama BCL dan Ashraf Sinclair
Terus-terusan diterjang badai ujian dahsyat, artis bernama asli Ayluna Putri tersebut akhirnya mengambil jalan pintas dengan mengonsumsi barang haram.
Alhasil, ia kini hanya bisa gigit jari dan menyesali nasibnya yang telanjur terjun ke dunia artis.
Baca: Lucinta Luna Positif Amfetamin, Jenis Psikotropika yang Bisa Timbulkan Halusinasi hingga Agresif
Ini terkuak lewat wawancaranya dalam acara Prime Show With Ira Koesno beberapa waktu lalu.
Dilansir YouTube Prime Show With Ira Koesno pada Kamis (20/2/2020), Lucinta Luna blak-blakan menyebut keceriaan yang ia tampilkan di layar kaca hanya tipuan.
Sebabnya, di saat yang bersamaan, ia memendam depresi yang luar biasa.
Baca: Pengakuan Abash Bongkar Identitas Asli Dirinya dan Lucinta Luna, Ternyata Begini Status Hubungannya
“Enggak tahu lagi harus bagaimana? Karena mungkin yang sudah dilihat di mata masyarakat bahwa saya yang terlihat ceria, terlihat menghibur buat kalian semua.
Tapi di balik itu semua, saya punya rasa depresi yang luar biasa. Contohnya dari bullyan, hinaan.
Baca: Risma Menangis saat Tahu Hinaan Kodok Betina: Saya Kerja Keras & Berusaha Jaga Nama Baik Orang Tua
Ada kalanya saya bahagia, tapi ada kalanya pada saat di sisi yang paling bawah, di mana aku di-bully dihina terus-terusan. Saya enggak kuat,” tutur Lucinta Luna seraya menahan tangis.
Air mata Lucinta Luna seketika tumpah ketika ia menyadari dunia artis ternyata tak secemerlang seperti yang ia kira.
Alih-alih mendapat kebahagiaan duniawi, ia justru menderita akibat omongan pedas haters.
Baca: Sopir Pribadi Cerita Sisi Lain Ashraf Sinclair sebagai Pecinta Binatang
“Sebenarnya saya enggak pengen menjadi artis kalau resikonya begini. Karena saya baru tahu gimana rasanya menjadi seorang publik figur yang harus punya mental yang kuat.
"Yang mudah resiko banget. Jadi pada saat aku punya beban, tulang punggung, dan semuanya, orang enggak akan tahu."
Baca: Tak Merespon Saat Dibangunkan, BCL Sempat Anggap Suaminya Bercanda Hingga Akhirnya Tinggalkan Trauma
"Posisi insting kita lagi enggak mood, kita lagi benar-benar kacau, ya rasanya aduh sudahlah pengen aku selesaikan semuanya,” ujarnya sembari berurai air mata.
Baca: BCL Menangis Kejer Dengar Cerita Tentang Ashraf Sinclair dari Ketua Yayasan Panti Asuhan Ini
Bukannya berpangku tangan, Lucinta Luna sebenarnya sempat meminta bantuan dari psikiater sebelum akhirnya terjerembap ke lembah hitam narkoba.
“Aku juga sebelumnya berobat ke psikiater dan aku mencurahkan semuanya. Tapi tidak menyediakan obat tersebut karena dia menyediakan obat racikan, ada 3 macam racikan."
"Dan yang saya minum itu, pada waktu itu seminggu saya enggak bangun-bangun dan itu menghambat pekerjaan saya juga. Emang hati saya tenang,” pungkasnya.