Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA - Selebritas dan selebgram Lucinta Luna harus meringkuk dipenjara, karena tersandung masalah dugaan kepemilikan dan penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.
Lucinta Luna ditangkap Satuan Reserse Narkotika Polres Metro Jakarta Barat di apartemennya di Thamrin City, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020) dini hari.
Lucinta Luna ditangkap bersama kekasihnya, yang diketahui disapa Abash dan dua asistennya, yang kedapatan narkotika jenis ekstasi, serta psikotropika tramadol dan triklona.
Saat ini,Lucinta Luna mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) wanita Polda Metro Jaya, sebelum nantinya dilimpahkan ke Kejaksaan dan disidangkan di Pengadilan.
"Kondisi LL baik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus yang ditemui di Polres Metro Jakarta Barat, di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Kamis (27/2/2020).
Yusri menambahkan bahwa berkas perkara dugaan penyalahgunaan dan kepemilikan narkotika yang dijalani Luna belum rampung.
"Sampai dengan saat ini pemberkasan masih jalan ya. Dari penyidik masih terus melengkapi berkas perkara tentang LL," ucapnya.
Lebih lanjut, Yusri Yunus belum bisa memastikan kapan berkas Lucinta Luja rampung dan bisa dilimpahkan ke Kejaksaan.
"Kalau sudah selesai kita sampaikan ke teman-teman semua," ujar Yusri Yunus.
Positif Amfetamin
Beberapa waktu lalu, Polres Metro Jakarta Barat, melalui Kabid Humas Polds Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengumumkan hasil tes rambut dari Lucinta Luna.
Sebelumnya, urin Lucinta Luna positif mengandung benzodiazepine atau positif mengonsumsi psikotropika riklona dan tramadol.
Namun, hasil dari tes rambut Lucinta Luna sangat berbeda dari hasil tes urin. Ia dinyatakan positif mengonsumsi ekstasi dari hasil tangkapannya.
"LL positif amfetamin," kata Kombes Yusri Yunus di Polres Metro Jakarta Barat, belum lama ini.
Lebih lanjut, Yusri Yunus belum mau banyak komentar terkait hasil dari tes rambut Lucinta Luna.
"Nanti biar teman-teman penyidik yang mendalaminya," ujar Kombes Yusri Yunus. (Arie Puji Waluyo/ARI).