Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meninggalnya musisi senior Oding Nasution, rupanya menyimpan duka yang mendalam untuk musisi Sandy PAS Band.
Sandy PAS Band mengaku bahwa dirinya sangat kehilangan sosok Oding Nasution, yang diakuinya sebagai inspirasinya dalam bermusik.
"Kaget ya, karena bagi saya, almarhum bukan hanya sebagai teman, tapi idola saya dalam bermusik," kata Sandy PAS Band kepada Warta Kota ketika diteumui di rumah duka Oding Nasution, di RSPP Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2020).
Sandy mengakui dirinya menyempatkan waktu untuk melayat ke rumah duka, sebagai bentuk penghormatan terakhirnya kepada sang idola.
"Tadi saya melayat dan takziah, saya baru tahu kalau beliau (Oding Nasution) sangat mempersiapkan sekali kepergiannya," ucapnya.
Penabuh drum grup PAS Band itu menjelaskan bahwa sebelum meninggal, Oding terus mendalami ilmu agama seraya berjuang melawan penyakit ginjalnya.
"Memang empat tahun ini kan beliau (Oding) sakit ginjal dan sudah cuci darah. Nah selama sakit, dia menulis ulang hadist, belajar baca alquran lagi, dan lain-lain," jelasnya.
"Luar biasa lah, padahal dia (Oding) seorang gitaris. Tapi dia mau untuk kembali menulis hadist sebelum meninggal," tambahnya.
Lebih lanjut, meski mengidolakan sosok Oding Nasution yang sebelum meninggal kembali menuliskan hadist, Sandy PAS Band pun menganggap kehidupan ada di tangan Allah SWT.
"Ya Allah berkehendak dikasih sakit empat tahun kemudian dipanggil semalam. Saya turut berduka cita," ujar Sandy PAS Band.