TRIBUNNEWS.COM - Manga One Piece Chapter 973 seharusnya dirilis minggu lalu, sempat tertunda karena sang penulis, Eiichiro Oda jatuh sakit.
Bagi penggemar One Piece tidak perlu khawatir, pasalnya Manga One Piece 973 bahasa Indonesia akan segera rilis.
Pasalnya saat ini manga One Piece 973 telah rilis dalam versi bahasa Jepang di Shonen Jump Weekly.
Pada chapter 973 ini akan mengungkap identitas sebenarnya dari Kyoshiro.
Diketahui Kyoshiro merupakan merupakan samurai dari Wano yang bekerja untuk keluarga Kurozomi.
Saat ini ia merupakan bos dari kelompok Zakuza yang disebut keluarga Kyoshiro.
Baca: One Piece 973 Diprediksi Akan Mengungkap Kemampuan Toki, Tanggal Rilis Diundur karena Oda Sakit
Baca: Manga One Piece Chapter 972 'Aku Terlahir untuk Direbus', Kematian Oden di Tangan Kaido dan Orochi
Melansir EconoTimes, Jumat (6/3/2020), identitas asli Kyoshiro terungkap.
Identitas asli dari Kyoshiro adalah Denjirou, satu dari Sembilan Sarung Pedang.
Diceritakan ketika Oden, Toki, dan Sembilan Sarung Pedang atau The Scabbards dikabarkan mati, Denjirou memiliki ide.
Ide tersebut yakni untuk mengubah penampilan dan namanya untuk bisa berbaur dengan warga sekitar.
Suatu saat, Denjirou berhasil membunuh seseorang yang memiliki bentuk wajah mirip dengannya.
Kemudian Denjirou membawa mayat tersebut kepada Orochi.
Orochi memujinya, tak lama kemudian ia memberikan jabatan kepada Denjirou.
Denjirou yang telah mengganti namanya menjadi Kyoshiro berhasil menguasai bisnis peninggalan Bos Hyogoro.
Dapat dianggap sebagai kaki tangan Orochi karena ia tidak pernah meninggalkan sisinya.
Hiyori, adik Momonosuke yang kabur dari rumah ditemukan oleh Bos Hyogoro.
Hyogoro menyuruh Hiyori untuk menjadi wanita penghibur.
Bahkan Denjirou yang mengganti namanya menjadi Kyoshiro dapat mengambil peran Hyogoro sebagai bos mafia ibu kota.
Selain itu, di awal chapter menjelaskan Kinemon, Momonosuke, Reizo, dan Kanjuro dikirim ke masa depan.
Sementara Kawamatsu dapat tugas melindungi Hiyori.
Sementara Nekomamushi dan Inuarashi pulang ke kampung halamannya, pulau Zou.
Selain itu, Ashura dan Denjirou tetap di Wano.
Di lain sisi, Orochi tidak percaya atas laporan Beast dan ninja yang menyebutkan bahwa Toki dan Sembilan Sarung Pedang sudah mati.
Orochi tidak mempercayainya karena ia tidak melihat mayat mereka secara langsung.
Selain itu terungkap bahwa yang mencuri di rumah orang kaya bukan Uchimitsu Kozou, namun si Kyoshiro.
Baca: Manga One Piece Chapter 972: Mengisahkan Kematian Kozuki Oden di Tangan Kaido
Baca: Manga One Piece Chapter 972 'Aku Terlahir untuk Direbus', Kematian Oden di Tangan Kaido dan Orochi
Sebelumnya pada chapter 972, meski tidak selamat, Oden berhasil menyelamatkan kesembilan samurai pengikutnya.
Kesembilan samurai pengikut Oden disebut Sembilan Sarung Pedang Merah.
Dalam chapter 972 ini diawali dengan ketidakpercayaan masyarakat akan kebenaran yang disampaikan oleh Shinobu.
Fukujuro menjelaskan pada Shinobu bahwa kebenaran yang disampaikan hanya akan membawa kebingungan.
Oden tetap dianggap sebagai pemberontak dan akan segera diesekusi.
Fukujuro akan menghukum Shinobu karena keperpihakannya kepada Oden.
Meski diancam, Shinobu tetap menyatakan diri sebagai pengikut Oden dan siap mati bersamanya.
Sementara ada beberapa penduduk yang memohon pada Orochi, agar esekusi dihentikan.
Namun meski telah memohon, Orochi justri memanah mereka dan menganggapnya sebagai sampah.
Masyarakat telah mengetahui betapa mengerikannya orang yang hanya menginkan balas dendam.
Sementara itu, kabar perilaku aneh Oden selama 5 tahun terakhir dengan cepat menyebar ke seluruh penduduk Wano.
Mereka yang mendengar sesegera bergegas menuju tempat esekusi.
Cepatnya kabar tersebut karena memang di Wano jika ada berita penting, mereka menyebarkannya dengan panah bersurat.
Sementara di perebusan, suhu telah mencapai 700 derajat, dan itu terus meningkat.
Meski demikian, Oden tetap bertahan dan berusaha sekuat tenaga agar Sembilan Sarung Pedang Merah tidak jatuh ke perebusan.
Sementara para penduduk terus meneriakkan permohonan maaf dan terima kasih atas usaha Oden selama ini.
Mendengar hal tersebut, Oden menjelaskan alasan Wano ditutup dari dunia luar.
Ia menjelaskan, Klan Kozuki sengaja menutup dan memisahkan Wano dari dunia luar.
Alasannya untuk melindungi Wano dari satu kekuatan besar.
Mengetahui Oden masih hidup, Orochi menyuruh anak buahnya untuk menaikkan suhu perebusan.
Namun Oden tidak juga mati, malah bisa bertahan selama satu jam.
Seluruh masyarakat di tempat esekusi bersorak atas kehebatan Oden.
Tidak lama setelahnya, kelicikan Orochi diperlihatkan.
Sejak semenit lalu Orochi sudah memiliki ode untuk mengganti esekusi Oden dengan tembak mati.
Mengetahui, Oden melemparkan kayu yang menampung Sembilan Sarung Pedang Merah.
Ia berencana menyelamatkan mereka dari esekusi, Oden berharap mereka dapat membuka Wano.
Kesembilan bergegas kabur, Kinemon berteriak untuk menuju kota Kuri.
Meski menangis, ia menguatkan untuk tidak melihat ke belakang.
Kesembilan samurai mengingit kembali kisah masing-masing atas sosok Oden.
Sementara Kaido telah mengarahkan senjatanya ke Oden.
Kaido mengesekusi Oden dengan tangannya sendiri.
Kabar meninggalnya Oden telah sampai pada Toki.
Oden telah menjelaskan padanya bahwa dalam 20 tahun perang besar akan terjadi dalam surat terakhirnya.
Oden juga ingin memanfaatkan kekuatan Toki saat dirinya mati.
Dengan tetap tegar, Toki menggunakan kekuatannya untuk membawa semua orang, termasuk sarungnya ke masa depan sehingga mereka dapat melarikan diri.
Mereka harus memenuhi keinginan Oden untuk membuka gerbang Wano dengan mengalahkan Kaido di masa depan bisa datang, dan di masa sekarang, itu tampaknya Luffy.
(Tribunnews.com/Fajar)