Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Finalis Putri Indonesia asal Jawa Timur (Jatim) Roro Ayu Maulidia Putri, sukses meraih mahkota Putri Indonesia 2020 yang digelar di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Acara tersebut disaksikan oleh Miss Universe 2019 Zozibini Tunzi, Miss International 2019 Sireethorn Leearamwat, dan Miss Supranational 2019 Anntonia Porsild.
Roro Ayu Maulidia Putri mengalahkan 39 finalis yang tampil di puncak final Putri Indonesia 2020.
Berikut ini adalah biodata dan profil Roro Ayu Maulidia Putri yang berhasil membanggakan masyarakat Jawa Timur (Jatim) seperti dilansir dari situs resmi Putri Indonesia.
Baca: Rangkuman Fakta Kasus Pembunuhan Intan: Polisi Sebut Korban Bukan Anggota Geng Motor
Baca: Kronologi Kasus Percobaan Pemerkosaan Ibu Guru: Pelaku Tak Berdaya Seusai Korban Lakukan Hal Ini
Baca: Cerita Polisi Soal Hal Aneh yang Terjadi Seusai Tangkap Begal Pembawa Jenglot
Roro Ayu Maulida Putri adalah anak kedua dari 3 bersaudara yang lahir dan tumbuh besar di Kota Surabaya.
Karir modelling yang sudah ia tekuni sejak usia 14 tahun membentuk pribadi yang pantang menyerah, berani dan mandiri.
Bagi Ayu Maulida, menjadi Puteri Indonesia adalah impian terbesarnya sejak kecil.
Ia pun memegang teguh pepatah Bung Karno, “Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang bintang”.
Hal ini yang memotivasinya untuk selalu bangkit dari kegagalan dan selalu berusaha belajar untuk menerima segala masukan demi menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.
Peraih gelar Sarjana Hukum Universitas Airlangga (Unair) yang akrab disapa Ayuma ini memiliki program advokasi bernama Senyum Desa.
Baca: Rangkuman Fakta Kasus Pembunuhan Intan: Polisi Sebut Korban Bukan Anggota Geng Motor
Baca: Kronologi Kasus Percobaan Pemerkosaan Ibu Guru: Pelaku Tak Berdaya Seusai Korban Lakukan Hal Ini
Baca: Cerita Polisi Soal Hal Aneh yang Terjadi Seusai Tangkap Begal Pembawa Jenglot
Berawal dari pembangunan dalam negeri yang tidak merata sangat dirasakan oleh penduduk desa.
Menurut Ayuma faktor utama memang sangat beratnya kondisi perekonomian di desa yang menyebabkan pendidikan masyarakat desa tergolong rendah.
"Pendidikan di desa jelas tidak seindah yang dapat dibayangkan dengan daerah perkotaan sehingga banyak sekali hal-hal yang patut kita pedulikan," katanya.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Ayuma dan beberapa temannya mendirikan komunitas “SENYUM DESA” pada tahun 2018.
Komunitas ini peduli dan turun langsung untuk membantu permasalahan tersebut dengan program-program yang mereka buat.
Meliputi pemberdayaan perempuan dan anak-anak desa tentang pentingnya pendidikan dengan memberikan penyuluhan dan seminar untuk tidak takut bermimpi.
Memberikan bantuan fasilitas fasilitas pendidikan seperti buku , perpustakaan mini dan alat penujang kebutuhan sekolah.
Serta memberikan penyuluhan tentang peluang-peluang dan potensi desa sehingga bisa menjadi penunjuang untuk kemandirian desa.
"Oleh karena itu dengan adanya “SENYUM DESA“ ini mempunyai harapan untuk memberikan perubahan di Indonesia, terkhususnya masyarakat desa," ujarnya.
Baca: Rangkuman Fakta Kasus Pembunuhan Intan: Polisi Sebut Korban Bukan Anggota Geng Motor
Baca: Kronologi Kasus Percobaan Pemerkosaan Ibu Guru: Pelaku Tak Berdaya Seusai Korban Lakukan Hal Ini
Baca: Cerita Polisi Soal Hal Aneh yang Terjadi Seusai Tangkap Begal Pembawa Jenglot
Gadis kelahiran Surabaya, 11 Juli 1997 ini adalah anak kedua dari tiga bersaudara.
Ketika kelas 5 Sekolah Dasar (SD) ia menyabet Juara 2 Lomba Hijab Sanggarwati.
Kesadaran untuk meraih cita-cita sebagai model terus Ia tumbuhkan dengan berbagai upaya.
Ia mengikuti sejumlah kontes kecantikan baik yang berskala lokal maupun internasional.
Upaya-upaya yang dilakukannya tidak selalu berjalan mulus.
Tepat saat usianya 20 tahun, Ia mengikuti kontes kecantikan Puteri Jawa Timur 2017.
Saat itu Ia berhasil menduduki peringkat runner-up 1.
Posisi itu tidak berhasil membawanya menjadi wakil Jawa Timur di kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia 2017.
Pada akhir Maret 2019, Ayu mengikuti ajang modelling terbesar di Indonesia, Indonesia Fashion Week.
Pada acara bergengsi yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) itulah Ia meraih penghargaan.
Namanya dinobatkan sebagai The Best Catwalk Female Model. Penghargaan yang diberikan untuk pertama kalinya sejak penyelenggaraan Indonesia Fashion Week 6 tahun lalu.
Baca: Rangkuman Fakta Kasus Pembunuhan Intan: Polisi Sebut Korban Bukan Anggota Geng Motor
Baca: Kronologi Kasus Percobaan Pemerkosaan Ibu Guru: Pelaku Tak Berdaya Seusai Korban Lakukan Hal Ini
Baca: Cerita Polisi Soal Hal Aneh yang Terjadi Seusai Tangkap Begal Pembawa Jenglot
Pada Juni 2019, Ayu menjadi salah satu perwakilan dari Indonesia pada Asia Model Festival 2019.
Di kontes modeling yang digelar di Korea Selatan itu Ia kembali meraih prestasi mengagumkan.
Ia mendapat gelar Face of Asia, gelar yang disebut-sebut paling bergengsi pada kontes tersebut.
Ia menyingkirkan 79 peserta lain yang berasal dari 27 negara.
Di tengah kesibukannya menjadi model, Ayu tidak melupakan pendidikannya.
Ia menempuh studi di Universitas Airlangga Surabaya jurusan Hukum.
Pada September 2019, Ia berhasil lulus dan mengikuti wisuda sebagai Sarjana Hukum di Universitas Airlangga Surabaya.
Kegagalan Ayu dalam kontes Puteri Indonesia Jawa Timur tidak membuatnya putus asa.
Tahun 2020 ini ia kembali maju dalam kontes yang sama.
Cita-citanya menjadi wakil Jawa Timur di kontes Puteri Indonesia 2020 terpenuhi.
Di kontes Puteri Indonesia Jawa Timur 2020 Ia berhasil menjadi pemenang.
Ayuma akhirnya dinobatkan menjadi Puteri Indonesia 2020.
Jajaran pemerintah provinsi, mulai dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur hingga Wakil Gubernur Emil Dardak menunjukkan dukungannya kepada Ayu melalui akun instagram. (*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Biodata Roro Ayu Maulidia Putri, Putri Indonesia 2020 asal Jatim Lulusan Unair Surabaya, https://surabaya.tribunnews.com/2020/03/06/biodata-roro-ayu-maulidia-putri-putri-indonesia-2020-asal-jatim-lulusan-unair-surabaya?page=all.