News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Presiden Ingatkan Menkes Soal Manajemen Penanganan Pasien, Jangan Semua yang Positif ke RS

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kanan) Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) Presiden Joko Widodo

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengenai Manajemen Penanganan Pasien pasien positif corona.

Presiden Ingin pengaturan penanganan pasien berjalan sebaik mungkin.

"Mengenai manajemen penanganan pasien ini saya minta juga ke Menteri Kesehatan agar betul-betul diatur jangan semuanya (yang positif) masuk RS yang ada," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas, Senin, (13/4/2020).

Menurut Presiden pasien Corona yang dalam kondisi sakit ringan-sedang bisa di bawa ke RS Darurat Wisma Atlet.

Bahkan mereka yang tidak membutuhkan penanganan intensif bisa dirawat di rumah.

Petugas dari TNI sedang mendata kendaraan keluar masuk Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (3/4/2020). Jumlah pasien terkait wabah virus corona (Covid-19) yang dirawat di RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet masih terus bertambah. Hingga saat ini ada 453 orang yang dirawat di rumah sakit tersebut. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

"Ini semua RS harus tahu, kemudian yang perlu penanganan intensif bisa dibawa ke RS yang ada, dan kalau yang tidak perlu penanganan intensif bisa dirawat di rumah dengan isolasi mandiri," katanya.

Selain itu menurut Presiden, masyarakat saat ini bisa memanfaatkan Telemedicine.

Dengan pengobatan jarak jauh melalui aplikasi, maka akan mengurangi risiko pada tenaga medis tertular penyakit.

"Kita memiliki RS tanpa dinding, telemedicine. Ini akan sangat bagus kalau ini bisa disampaikan. ini saya kira bedanya kita dengan negara lain. Tidak semua orang harus ke dokter atau ke RS atau ke Puskesmas tapi bisa lewat telemedicine sehingga mengurangi risiko pada tenaga medis," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini