TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Ada satu keinginan komedian Nunung Srimulat yang belum kesampaian. Sang bunda Djuwarti (83) belum sempat menjalani pengobatan, kanker lidah telah merenggut nyawanya.
Pelawak bernama lengkap Tri Retno Prayudati ini harus merelakan satu keinginannya untuk sang ibunda tak bisa terwujud selama-lamanya.
Sang ibunda, telah menghembuskan nafas terakhir akibat penyakit kanker lidah yang diidapnya sejak Juni 2019.
Alamarhum ibunda Nunung menghembuskan nafas terakhir di kediamannya di Jalan Pajajaran RT 3 RW 11, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (19/4/2020) sekira pukul 14.00 WIB.
Adik Nunung, Wulanti Praptiyani mengungkapkan Nunung bersama keenam saudaranya ingin membantu lebih dalam lagi untuk penyembuhan kanker lidah almarhum.
"Mau dilaser karena kalau dikemoterapi sudah tidak memungkinkan karena faktor usia," ungkap dia kepada TribunSolo.com.
"Kasihan kalau dikemoterapi, makanya mau dilaser saja," imbuhnya membeberkan.
Baca: Saat-saat Terakhir Ibunda Nunung, Sebelum Napasnya Hilang, Seolah Menunggu Dua Putrinya
Baca: Kumpulkan Donasi Rp. 1,5 Miliar, Ashanty Belikan APD untuk Tenaga Medis
Baca: Maimunah Terkejut Anaknya Masih Balita Idap Kanker Darah, Kemoterapi Selama Tiga Tahun
Rumah Sakit Indriarti Solo Baru menjadi pilihan keluarga untuk melalukan keinginan itu.
"Kita ada rencana yang terbaik mau dilaser, di sini sudah ada dokter di Rumah Sakit Indriarti, rujukan dari Rumah Sakit Kasih Ibu," kata Wulanti.
Keinginan itu rencananya bakal dilakukan antara bulan April atau Mei 2020.
"Intinya di bulan-bulan ini," ucap Wulanti.
"Kata dokter kondisi sudah menyebar ke mana-mana," tandasnya.
Pemakaman Senin Siang
Pemakaman jenazah ibunda komedian Tri Retno Prayudati alias Nunung Srimulat, Djuwarti bakal dilakukan, Senin (20/4/2020).
Ketua RT 3, Novi Fajar menyampaikan jenazah ibunda akan dimakmakam secara Islam.
"Dimakamkan secara agama Islam, waktunya besok, kemungkian besar di TPU Bonoloyo," terang Novi di rumah duka Jalan Pajajaran RT 3 RW 11, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (19/4/2020).
Berdasarkan informasi yang diterima TribunSolo.com, berikut isi pengumuman lelayu yang dibagikan ke tetangga sekitar rumah duka :
LELAYU
INNALILLAHI WA INNA ILAHI ROOJI'UN
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Sampun kapundut wangsul wonten ngarsanipun Gusti Ingkang Maha Agung kanthi tentrem jalaran gerah sakwetawis wedal
Ibu Djuwarti
YUSWO 83 TAHUN
Rikolo dinten : Minggu, 19 April 2020
Wanci Tabuh : 13.00 WIB
Wonten ing : Sumber RT 03/ RW XI
Pamething layon kaagkah:
Dinten : Senin, 20 April 2020
Wanci Tabuh : Sumber RT 03/ RW XI
Wonten : MAKAM BONOLOYO
Nglenggana hambok bilih rikolo sugengipun almarhum hannggadhahi kalepatan dhumateng panjenengan sedaya, kepareng kulo sakulawargo ingknag nyuwunaken pangapunten.
Ingkang nandang dhuhkito :
1. Endang Pranawati (Surabaya)
2. Juniarsih Praptadewi (Solo)
3. Tri Retno Prayudati (Jakarta)
4. Agus Danang Prakoso (Solo)
5. Yuliati Pramastuti (Solo)
6. Adi Danar Pratikno (Solo)
7. Wulanti Praptiyanti (Solo)
Cucu : 17
Cicit : 19
Detik-detik Terakhir
Adik Nunung Srimulat, Wulanti Praptiyani mengenang detik-detik sebelum sang ibunda, Djuwarti (83) menghembuskan napas terakhir.
Pasalnya, sebelum ibudanya pergi selama-lamanya di dunia, ia terus menengok kondisi almarhum di kamarnya.
"Saya kan dari tadi siang berbincang dengan kakak, ibu kayaknya nunggu Mbak Nunung dan Mbak Endang (kakak pertama Nunung)," tutur dia di rumah duka Jalan Pajajaran RT 3 RW 11, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (19/4/2020).
"Terus saya masuk ke kamar lihatin kondisi ibu masih ada, masih bernapas, terus saya mandiin dan kotoran-kotorannya saya buang," imbuhnya membeberkan.
Wulanti pun kemudian mencoba memegang tangan almarhum dan masih ada respon.
"Mengeluarkan air mata, saya usap, matanya masih melek-melek, sudah ada feeling bentar lagi," ujarnya.
Ia pun keluar dari kamar almarhum dan kemudian melihat dari kejauhan.
"Yang napas di perut, ibu kok tidak napas di dada, biasanya kan naik turun naik turun, saya hampiri ternyata nafasnya di perut itu pelan sekali," kata Wulanti.
"Nafasnya pelan semakin pelan terus saya lihat ibu saya sudah tidak ada, matanya sudah rapat sekali," tambahnya.
Wulanti pun tak bisa menahan kesedihannya tatkala mengetahui sang ibunda pergi untuk selama-lamanya.
"Saya terus nangis, teriak-teriak," ujarnya.
Keluarga pun langsung memanggil dokter untuk memastikan kondisi almarhum.
"Setelah dicek ternyata benar ibu sudah tidak ada kurang lebih pukul 14.00 WIB," ucap Wulanti.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Ini Keinginan Komedian Nunung Srimulat yang Belum Kesampaian Demi Kesembuhan Ibunda Tercintanya, https://solo.tribunnews.com/2020/04/19/ini-keinginan-komedian-nunung-srimulat-yang-belum-kesampaian-demi-kesembuhan-ibunda-tercintanya?page=all
Penulis: Adi Surya Samodra