TRIBUNNEWS.COM - Artis Roro Fitria menceritakan pengalaman hijrahnya ketika berada di rumah tahanan (rutan) Pondok Bambu, Jakarta Timur.
Wanita 40 tahun ini telah bebas dari penjara karena adanya Peraturan Pemerintah (Permen) Kemenkumham No. 10 Tahun 2020, tentang pencegahan virus covid-19 atau corona bagi narapidana.
Dengan Permen Kemenkumham itu, akhirnya Roro Fitria bisa menghirup udara segar lebih cepat.
Ia menceritakan masa-masa terberat dalam hidupnya ketika masuk ke rutan dan ditetapkan sebagai tersangka.
Masa-masa beradaptasi dengan lingkungan dan peraturan di rutan sempat membuat Roro Fitria frustasi.
"Cobaan satu ke cobaan lain sangat sakit sekali galau iya sedih iya frustasi, tekanan psikis, tekanan mental, sakit badan banyak pikiran."
"Ada banyak aturan di rutan, pertama di Polda kemudian di rutan Pondok Bambu, itu banyak sekali peraturan yang mana kita tidak terbiasa dengan itu jadi awalnya ketika nyai memberontak itu akan lebih sakit," ujarnya dilansir YouTube Beepdo, Senin (27/4/2020).
Tapi tekanan tersebut berubah ketika dia mulai mengikuti pengajian di rutan.
Pengajian di rutan yang diadakan pagi dan siang hari, rutin dia ikuti.
Baca: Dengar Kisah Hijrah Dewi Sandra, Luna Maya Menangis, Merasa Tak Pantas untuk Meminta: Banyak Dosa
"Tapi ketika seorang suster mengajak nyai (panggilan Roro Fitria) pengajian. Kegiatan di rutan pondok bambu bagus karena ada pengajian dari pagi siang itu nyai ikuti," imbuhnya.
Hal yang merubah hidup Roro Fitria adalah ketika ibundanya wafat.
Saat itulah wanita kelahiran Yogyakarta ini mencoba untuk mendekatkan diri kepada Allah.
"Dan lebih intens ketika dapat cobaan bunda wafat. Itu benar-benar suatu keadaan yang sedih luar biasa karena bunda segalanya buat nyai."
"Jadi ketika nyai mendekatkan diri kepada Allah SWT, mencari ilmu Allah dan ilmu Allah itu luas sekali. Dan sekarang nyai tidak resah lagi," ceritanya.