Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi dangdut Cita Citata (25) kini sudah bertunangan dengan kekasihnya, Roy Geurts, yang saat ini sedang belajar agama Islam setelah memutuskan jadi mualaf.
Roy Geurts resmi menjadi mualaf melalui proses pembacaan dua kalimat syahadat yang disaksikan langsung oleh Cita Citata.
"Sama Roy pasti terus sharing ya soal Islam. Aku cuma enggak mau sok tahu, jadi aku membiarkan dia untuk mencari sendiri," kata Cita Citata ketika ditemui di gedung Trams TV, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (28/4/2020).
Wanita bernama asli Cita Rahayu itu terus mendampingi Roy menjalani ibadah, termasuk berpuasa dibulan suci ramadan 1441 Hijriah.
Baca: Dr Kartono Muhammad Dokter ke-26 yang Meninggal karena Virus Corona di Masa Pandemi
Cita mengaku banyak sekali memberikan masukan kepada Roy selama berpuasa, termasuk juga menyiapkan makanan berbuka puasa.
"Sudah aku bikinin kolak, setiap buka puasa aku kasih tiga kurma," ucapnya.
Baca: Steven Yeun Siap Bintangi Serial Animasi Invincible
Pelantun 'Sakitnya Tuh Disini' tersebut mengaku kalau Roy senang bisa mengonsumsi kurma, yang menjadi makanan khas saat berbuka puasa.
"Dia (Roy) pertama kali makan kurma senang, katanya 'kok ini kemanisan ya'. Aku bilang ini bagus makan kurma. Kalau kolak buat dia kayak sesuatu yang unik makanannya karena jarang didapetin," jelasnya.
Baca: Iis Dahlia Puyeng Tak Punya Pemasukan, Curhat Punya Tagihan Cicilan Rumah Ratusan Juta Rupiah
"Kalau di Belanda makanan normal aja, enggak ada menu puasa seperti di sini," tambahnya.
Selain memberikannya makanan buka puasa, Cita Citata juga memberikan masukan untuk Roy Geurts mengubah pola tidurnya.
"Misal biasanya mungkin tidur terlalu malam dicepetin, abis buka kalau bisa dua jam buka terus tidur. Pas bangun segar. Abis sahur dia tidur lagi karena enggak kerja keluar rumah," ujar Cita Citata.
Laporan Reporter Arie Puji Waluyo.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Cita Citata Masak Kolak dan Kurma untuk Roy Geurts Berbuka Puasa
Penulis: Arie Puji Waluyo