TRIBUNNEWS,COM, SURABAYA - Jenazah Erwin Prasetya, pemain bass pertama Dewa 19 telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih Surabaya, pada Sabtu (2/5/2020) sore, pukul 16.30 WIB, .
Proses pemakaman itu dihadiri ketiga anaknya, istri serta sanak saudara.
Miranda, istri mendiang mengatakan alasannya jenazah Erwin dimakamkan di Surabaya, karena di Jakarta tidak ada keluarga.
"Di Jakarta gak ada keluarga jadi dimakamkan di Surabaya," kata Miranda, Sabtu (2/5/2020).
Di kesempatan itu, Miranda mengungkapkan kondisi terakhir sang suami sebelum meninggal.
Baca: Almarhum Erwin Prasetya di Mata Ahmad Dhani, Dia Pribadi yang Paling Rajin Beribadah
Menurut keterangannya, sang suami sebelumnya tak pernah mengeluhkan sakit hingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
"Gak pernah ada keluhan apa-apa terus tiba-tiba kondisinya drop, pas dicek ternyata ada pendarahan di lambung," ungkap Miranda, Sabtu (2/5/2020).
Erwin sendiri harus dilarikan ke Rumah Sakit Asih Ciputat, Tangerang Selatan pada Kamis (30/4/2020) malam .
"Itu sudah mulai gak sadarkan diri, sampai Jumat dini hari nafasnya sudah tersengal-sengal. Setelah subuh itu saya talqin terus saya keluar air mata terus dinyatakan dokter pada pukul 05.03 WIB meninggal," beber dia.
Sempat Cerita Soal Sakit Lambungnya Pada Bens Leo
Erwin Prasetya yang punya riwayat sakit pada lambungnya sempat cerita kepada Bens Leo soal sakitnya itu.
Sekedar info, Erwin meninggal karena pendarahan di lambungnya subuh tadi. Bens Leo menduga penyakit sahabatnya itu disebabkan karena pola kerja yang terbalik.
"Dia pendarahan di Lambung dan sempat turun kesadaran. Karena dia kan kerjanya terbalik. Mas Erwin ini mungkin keluhannya sudah lama tapi karena dia sibuk, jadi dia nggak rasain," kata Bens Leo saat dihubungi awak media, Sabtu (2/5/2020).
"Kebetulan istri saya dokter, jadi saat dia sempat tanya, saya langsung kasih ke istri saya untuk konsultasi," bebernya.
Bens Leo menuturkan pada hari Rabu malam almarhum sahabatnya itu menanyakan soal rumah sakit di Ciputat yang dekat dengan kedian Erwin Prasetya.
Akhirnya ia dibawa ke RS Sari Asih Ciputat pada Kamis dini hari dan mulai menjalani perawatan di sana.
"Rabu malam dia tanya RS di Ciputat karena dia tinggal di apartemennya di Ciputat kan. Dia memilih ke Sari Asih, itu Rabu. Kamis dini hari dia dirawat di sana," tutur Bens Leo.
Biodata Erwin Prasetyo
1. Format Pertama Dewa 19
Erwin Prasetya lahir di Surabaya pada 29 Januari 1972.
Bersama teman-teman akrabnya di SMPN 6 Surabaya, yaitu Ahmad Dhani, Andra Junaidi, dan Wawan Juniarso, Erwin membentuk grup musik Down Beat yang mengusung musik fusion.
Mereka sering mengikuti lomba-lomba band dan memenangkannya.
Pada tahun 1992 Down Beat berganti nama menjadi Dewa dan mengeluarkan album pertamanya yang berjudul 19.
Alasan pengambilan judul ini adalah karena sebagian besar anggota grup berumur 19 pada saat itu.
Tahun 2002 Erwin mengundurkan diri dari Dewa 19 dikarenakan ketidakcocokan dengan manajemen Dewa 19.
2. Ciptakan lagu hits Dewa 19
Di Dewa 19, Erwin Prasetya mempunyai andil mencipta lagu-lahu hit seperti Kirana, Restoe Boemi, Kamulah Satu-Satunya, Still I'm Sure We'll Love Again, Sebelum Kau Terlelap dan Selatan Jakarta.
Lagu Kirana menceritakan kisah hidup dan keluhannya saat terjerat narkoba.
Kamulah Satu-Satunya adalah ungkapan cintanya kepada kekasih hatinya yang dicintainya hingga kini.
Kedua lagu tersebut ada dalam album Pandawa Lima.
Restoe Boemi adalah hit di dalam album Terbaik Terbaik.
Ari Lasso, mantan vokalis Dewa 19 pernah menyanyikan lagu hit Misteri Ilahi dan Relakan Aku Pergi yang diciptakan oleh Erwin Prasetya di album Sendiri Dulu.
3. Karir Musik setelah Dewa 19
Setelah keluar dari Dewa 19, Erwin menyibukkan diri dengan menjadi additional player (pemain cabutan) untuk album ketiga TIC band, Suara Anak Adam (rilis tahun 2003).
Keputusan untuk memakai Erwin disepakati TIC band seminggu setelah Erwin hengkang dari Dewa 19.
Ketika masa vakum setelah hengkang dari Dewa 19, Erwin juga sempat bergabung dengan KLa Project yang dimotori oleh Katon Bagaskara.
Album yang dikeluarkan adalah New Chapter.
Pada 2006 Erwin memproduserkan grup musik yang dinamai EVO Band.
Nama ini diartikan evolusi. Evolusi musik rock Indonesia.
Band ini yang terdiri dari Elda Suryani (Vocal), Adnil Faisal (gitaris)/ Eks Base Jam, Didit Saad (gitaris) / Eks Plastik, Angga Tarmizi (keyboard & syntetizer) / Eks Bullet, Ronald Fristianto (drummer) / Eks GIGI Band dan DR PM.
Grup ini merekrut vokalis dengan cara audisi yang ditayangkan di siaran televisi.
Album eVo dimulai dengan instrumentalia dalam Prelude yang merupakan opening song album ini, kemudian Agresif merupakan theme song Reinkarnasi, Dia dan Aku, Telah Berlalu, Amalia, Evolution, Space Bound, Takkan Lagi, Stop, Kepala Batu.
Bergabung dengan kawan lamanya sebagai drummer dari masa awal Dewa 19, yaitu Wawan Juniarso terbentuklah grup Matadewa pada tahun 2009.
Di grup ini bergabung Erwin Prasetya (bassist), Wawan Juniarso (drummer),Yuda (gitaris),Roby Zoelky(vokalis). Grup ini mengusung lagu Aku dan Laguku, Jamilah, Kirana,Cintamu Cintaku, Avril, Sehidup Semati, Kuingin, Kembali seperti Dulu, Nikmatilah Diriku, Tuhan Tolonglah.
4. Penghargaan
Selama berkarir di industri musik tanah air, Erwin meraih sejumlah penghargaan, di antaranya:
- Nominator Penghargaan FFI untuk Tata Musik Terbaik 2005 film Virgin: Ketika Keperawanan Dipertanyakan produksi Starvision .
- Menerima penghargaan "Pencipta Lagu Terbaik" Anugerah Musik Indonesia 1997 untuk lagu Kirana - Dewa 19
- Menerima penghargaan "Bassist Terpopuler" versi majalah NewsMusik tahun 2000.
Erwin juga membuat karya Jingle Maker TV Commercials, di antaranya:
- TVC Lifebuoy Superdad (2009)
- TVC Permen Gulas - Syahrini (2013)
- TVC Kota Harapan Indah - Rumahku Istanaku (2014)
- TVC Sumatra 36 - Apartment Surabaya Dharmala Intiland Tbk (2015)
- TVC Spazio Tower Surabaya Dharmala Intiland Tbk (2015)
- TVC Sprei Nyenyak - Iis Dahlia (2016)
- TVC Sprei California - Sprei Baguuus! (2017)
- TVC Sprei California - Sprei Baguuus! - Siti Badriah (2018) (sumber:wikipedia)
(Surya/Tony Hermawan/Tribunnews.com, Bayu Indra Permana)
Artikel sebagian diolah dari Surya dengan judul Basis Pertama Dewa 19 Erwin Prasetya Dimakamkan di TPU Keputih Surabaya, Sang Istri Ungkap Hal Ini, .