TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abidzar Al Ghifari, putra kedua ustaz Jefrry Al Buchori atau Uje mengakui dirinya melow jika ingat sang ayah.
Tak jarang, Abidzar menangis ketika mendengarkan lagu-lagu ayahnya. sering menangis ketika mendengarkan lagu-lagu Uje.
Abidzar mengaku lagu tersebut membuatnya tersentuh, apalagi di kala ia sedang rindu dengan sosok dai kondang yang dikenal luwes tersebut.
"Sebenarnya banyak (lagu Uje yang mengena), tetapi yang paling the best itu (judulnya) Ayah Bunda," ucap Abidzar seperti dikutip dari vlog YouTube Alfie Alfandy, Minggu (3/5/2020).
Meski lagu berjudul "Ayah Bunda" tak terlalu populer semasa Uje masih hidup, tetapi lagu itu punya kedekatan emosional baginya.
"Tapi itu lagu paling jleb, lagu yang paling sering bikin Abi (Abidzar) menangis, karena pas cerita almarhum (Uje) sama cerita Abi, pas almarhum meninggal Abi enggak ada di sisinya.
Pas kakek meninggal, almarhum juga enggak ada di sisi kakek," ujar Abidzar.
Lagu "Ayah Bunda" dirilis pada tahun 2011 yang merupakan bagian dari album "Shalawat Cinta".
Sepanjang hidupnya, Uje sudah mengeluarkan tiga album religi, yakni Lahir Kembali (2005), Shalawat (2006), dan Shalawat Cinta (2011).
Selain itu, Uje juga pernah berkolaborasi dengan grup band Ungu dalam lagu "Surga Hati" yang album religi Para Pencari-Mu yang dirilis tahun 2007.
Adapun, Ustad Uje lahir di Jakarta, 12 April 1973, dan meninggal dunia di Jakarta, 26 April 2013 pada usia 40 tahun.
Uje meninggal akibat kecelakaan tunggal sepeda motor di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Uje meninggalkan seorang istri bernama Pipik Dian Indrawati yang ia nikahi sejak tahun 1999.
Kemudian, empat orang anak, yakni Adiba Khanza Az-Zahra, Abidzar Al Ghifari, Ayla Azuhro, dan Attaya Bilal Rizkillah.
Penyesalan 7 Tahun Silam
Penyesalan diungkapkan Abidzar saat menceritakan kembali detik-detik terakhir sebelum kepergian sang ayah.
Siapa yang tak kenal dengan dai kondang Ustaz Jefri Al Buchori?
Dai kondang Ustaz Jefri Al Buchori atau yang akrab disapa Uje ini tak terasa sudah 7 tahun meninggalkan dunia ini.
Ya Ustaz Jefri Al Buchori meninggal dunia pada tanggal 26 April 2013.
Suami Ummi Pipik ini meninggal dunia akibat kecelakaan maut di wilayah Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Diakui Abidzar, selama 7 tahun sang ayah wafat, ia tak pernah sekalipun bermimpi soal Uje.
"Di situ Abi ( Abidzar) merasa iri. Kenapa nggak dilihatin, dimimpiin aja nggak pernah.
Nggak tahu, apakah pas Abidzar siap baru dimimpiin?" bongkar Abidzar, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Alfy Alfandy
Anak kedua Uje ini merasa sebab dirinya tak pernah didatangi sang ayah adalah karena ia merasa menjadi penyebab kecelakan Ustaz Jefri Al Buchori
Menurut Abidzar, jika seandainya ia tidak memaksa keluar rumah malam itu, mungkin sang ayah masih ada hingga kini
"Sore ketemu,malam pun masih ketemu, jam 8 malam, sebelum Abi berangkat," ujar Abidzar
Ketika itu, Abidzar yang masih duduk di bangku SD ingin sekali beli sepatu yang diimpikannya
Saking cintanya kepada sang anak, Ustaz Jefri Al Buchori tetap nekat mengantarkan Abidzar dan Ummi Pipik untuk membeli sepatu tersebut
Setelah mengantarkan Ummi Pipik dan Abidzar ke PIM, Uje pun meminta izin untuk motoran pakai motor gede kesayanganya.
Ummi Pipik sempat melarang Uje, karena saat itu sang suami sedang tidak enak badan
Akan tetapi, karenaUje memaksa, Ummi Pipik pun dengan berat hati mengizinkannya
"Jam 8 itu aku masih SD lagi demen banget sepatu futsal, maksa ke Abi (read: Ustaz Jefri Al Buchori) untuk beli, akhirnya Abi 'Yaudah sana sama Ummi ke PIM'.
Di PIM Ummi ditelepon Abi izin mau motoran. Sama umi sempat dilarang karena kan juga lagi nggak enak badan. Abi maksa," ucap Abidzar.
Setelah Abidzar dan Ummi Pipik tiba di rumah, Uje rupanya masih belum datang.
Padahal saa itu sudah hampir tengah malam
Lalu, tiba-tiba Ummi Pipik mendapatkan telepon dan langsung menangis histeris.
Ummi Pipik bahkan tak kuasa menyebutkan bahwa Uje mengalami kecelakaan dan meninggal dunia di tempat kepada Abidzar dan anak-anaknya yang lain.
"Tengah malam, Ummi dapat kabar, langsung nangis," ujar Abidzar.
"Waktu itu aku gak tahu apa-apa, tapi hati tuh negrasa ngelisah, gak tahu kenapa tapi tiba-tiba nangis sedih," ujar Abdzar lagi.
Setelah itu, Abidzar pergi ke ruang tengah.
Ia mendengar perkataan bude-nya yang terus berdoa semoga kabar mencengangkan itu tidak benar
"Semoga aja itu gak bener, semoga aja hoax," ungkap Abidzar mengutip kata-kata bude-nya
Mendengar ucapan sang bude, hati Abidzar ssemakin tak menentu perasaannya.
Saat pergi ke rumah sakit menyusul sang ibunda, Abidzar baru tahu jika ayahnya telah tiada.
Ia langsung menangis histeris kencang.
"Pas ke rumah sakit, udah ngelihat Abi udah ditutupi. Aku nangis kenceng, marah-marahin dokter. Soalnya badan Abi masih hangat," ujar Abidzar
Abidzar pun merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri karena dianggap menjadi penyebab meninggalnya Uje
"Aku juga ngerasa nyalahin diri sendiri,
'Nih seandainya gue gak maksain beli sepatu gue masih bisa ikut almarhum. Setidaknya gue bisa larang naik motor.
Paling nggak gue ikut. Kalau gue ikut pasti Bokap kan mikir di rumah aja ah'" tambahnya.
Ketika Abidzar merasa menyesal dan bersalah, keluarganya saat momen tersebut berusaha untuk menenangkannya,
Abidzar terus diingatkan bahwa kecelakaan yang menimpa Uje bukanlah kesalahannya.
"Ummi Tatu datang, semua nenangin, Abidzar masih 'Ini salah gue, salah gue!'" tandasnya
(Kompas/Tribun Bogor)