TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mata penabuh kendang Didi Kempot, Dory Harsa terlihat berkaca-kaca, suaranya bergetar saat menceritakan awal mula dirinya bisa bergabung dengan penyanyi campursari yang melegenda itu.
Hal itu diketahui dari tayangan YouTube Ganjar Pranowo yang diunggah (6/5/2020).
Dalam tayangan tersebut, Ganjar Pranowo tampak menyampaikan ungkapan duka mendalam kepada Dory atas wafatnya Didi Kempot.
Dory Harsa diketahui sebagai anggota paling muda di tim musik pengiring Didi Kempot.
Tak hanya itu pria berusia 27 tahun itu juga diketahui orang yang sangat dekat dengan Didi Kempot.
Penasaran bagaimana awal mula Dory Harsa bisa bergabung sebagai penabuh Kendang Didi Kempot, Ganjar Pranowo menanyakan sejarahnya.
"Mas Dory, njenengan kok bisa bergabung dengan Mas Didi itu gimana dulu sejarahnya?" tanya Ganjar Pranowo.
Ditanya begitu, Dory tampak menjelaskan bahwa ia sudah mengenal Didi Kempot sejak Dory masih kecil.
Ia mengatakan bahwa ayahnya memang bersahabat dengan Didi Kempot.
"Kalau dulu waktu saya masih kecil pak, jadi waktu saya masih di usia TK mungkin pak, itu kan bapak saya sudah berkawan atau besahabat dengan Mas Didi," ujar Dory Harsa.
Hampir di setiap show Didi Kempot, ayah Dory Harsa senantiasa mendampinginya.
"Show-shownya Mas Didi dulu kan didampingi oleh bapak saya," kata Dory.
Tumbuh di tengah-tengah keluarga pelaku seni, Dory mengatakan, secara tidak sadar ilmu-ilmu dari sang ayah menular padanya.
"Saya beranjang remaja, kebetulan saya satu rumah dengan pelaku seni semua jadi akhirnya saya tertular ilmu dari bapak saya almarhum," terang Dory.
Dory mengungkapkan, kematian Didi Kempot merupakan pukulan yang cukup keras bagi dirinya.
Sebab, Dory Harsa mengatakan, Didi Kempot meninggal dunia tepat satu bulan setelah ayahnya wafat
"Yang kebetulan baru sebulan yang lalu juga meninggal, itu bapak saya sahabat karib Mas Didi," ungkap Dory.
Mendengar hal itu, Ganjar Pranowo tampak terkejut.
"Inalillahi, khusnul khotimah ya mas bapak ya," ujar Ganjar Pranowo turut berduka.
"Amin, amin, sembah nuwun (terima kasih)," ujar Dory.
Dory menceritakan, tanggal 5 April 2020 lalu ayahnya wafat.
Kemudian, tepat di satu bulan kepergian sang ayah, tanggal 5 Mei Didi Kempot tutup usia.
"Kebetulan di tanggal 5 juga pak, di tanggal 5 April bapak saya (meninggal), tanggal 5 Mei Mas Didi," cerita Dory.
"Persis sebulan loh," kata Ganjar Pranowo.
"Iya persis sebulan pak," kata Dory.
Dory Harsa mengungkapkan, duka mendalam sangat ia rasakan lantaran telah ditinggal dua sosok yang sangat berharga bagi dirinya.
Bahkan kata Dory, ia sudah menganggap Didi Kempot seperti orangtuanya sendiri.
"Jadi saya ini kehilangan dua sosok yang saya anggap seperti orangtua saya sendiri," ungkap Dory.
Saat mengungkapkan rasa kehilangannya, mata Dory Harsa terlihat memerah dan berkaca-kaca.
Ia mengungkapkan, almarhum Didi Kempot sangat berjasa bagi kehidupannya.
Dory mengatakan ia sudah ikut dengan Didi Kempot sejak masih di bangku sekolah, hingga ia bisa dikenal oleh banyak orang seperti sekarang.
"Walau bagaimana pun saya dari kecil ikut Mas Didi, dari mulai saya SMA kelas 1 hingga saat ini temen-temen mengenal saya, luar biasa," ungkap Dory.
Saat bercerita, Dory Harsa tampak menahan tangis, suaranya sedikit bergetar.
Ia mengungkapkan, bahwa ia bangga bisa bergabung dan menjadi penabuh kendang Didi kempot.
Ia juga bangga karena berkat Didi Kempot, anak-anak muda sekarang sudah tidak malu lagi untuk menyanyikan lagu berbahasa jawa.
"Dan bangganya saya adalah anak-anak muda sekarang sudah tidak malu lagi untuk menyanyikan lagu jawa pak," kata Dory menahan tangisnya.
Ganjar Pranowo tampak setuju dengan ucapan yang disampaikan Dory.
"Wah iya," kata Ganjar.
Dory mengungkapkan, mungkin dulu penikmat lagu Didi Kempot hanya sebatas orang-orang yang tingkatan usianya jauh lebih tua.
Tapi sekarang semua itu berubah.
Di puncak kariernya sebelum wafat, Didi Kempot berhasil merambah kalangan muda dengan karya-karyanya yang luar biasa.
"Kalau dulu di setiap shownya Mas Didi itu notabene, penontonnya rata-rata di usia yang tingkatannya lebih dewasa."
"Tapi sekarang, sebelum Mas Didi meninggal itu anak-anak muda luar biasa," ungkap Dory berkaca-kaca.
Ganjar Pranowo pun mengatakan, bahwa penikmat karya Didi Kempot kini sudah sangata luas bahkan sampai kalangan profesor hingga pejabat turut mendengarkan karya-karya Didi kempot.
"Iya, dan sekarang enggak hanya anak muda, yang tua juga. Sekarang doktor, profesor, pejabat semua ambyar kabeh," kata Ganjar.
"Ambyar kabeh, ambyar sedoyo pak," ujar Dory menimpali.
Di ujung video, Dory Harsa pun diminta menyanyi oleh Ganjar.
"Mas coba sampeyan nyanyi lagunya Mas Didiek," pinta Ganjar.
Dory pun menuruti keinginan Ganjar menyanyikan sepenggal lirik salah satu lagu Didi Kempot.
"Wah loro niku pak (wah, sakit ini pak, Red) Duh, ambyar pokoke," kata Dory.
SIMAK VIDOENYA:
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita Gabung Jadi Penabuh Kendang Didi Kempot, Suara Bergetar Dory Harsa Ungkap Ini: Bangga Saya, https://jakarta.tribunnews.com/2020/05/07/cerita-gabung-jadi-penabuh-kendang-didi-kempot-suara-bergetar-dory-harsa-ungkap-ini-bangga-saya?page=all.
Penulis: Muji Lestari