TRIBUNNEWS.COM - Sosok Indira Kalistha masih ramai diperbincangkan di jagat maya.
Bahkan, video klarifikasi permintaan maafnya menduduki trending di Youtube Indonesia.
Dalam video tersebut, Indira mengaku salah dan meminta maaf atas pernyataannya yang kontroversional.
Kendati demikian, beberapa hari yang lalu (sebelum mengaku salah, red), Indira justru mengunggah dukungan untuk dirinya.
Beberapa rekan dan orang-orang terdekatnya turut menyerukan semangat kepada Indira.
Baca: Indira Kalistha Ngaku Gugup karena Introvert, Psikolog: Justru Introvert Kalau Ngomong Dipikir Dulu
Bahkan beberapa di antaranya membela dengan mengatakan Indira tidak bersalah.
Lalu apa yang mendasari Indira mengunggah dukungan dari rekan-rekannya?
Baca: Indira Kalistha Ngaku Gugup karena Introvert, Psikolog: Justru Introvert Kalau Ngomong Dipikir Dulu
Psikolog Klinis dan Co-Founder KALM, Karina Negara turut mengomentari tindakan yang dilakukan Indira.
Menurutnya, orang yang mendapat serangan seperti Indira, pasti memiliki beragam reaksi.
Karina, sapaannya, melihat reaksi dari Indira adalah untuk menjaga 'benteng perlindungannya'.
"Begitu kita diserang, kita wajar untuk membangun benteng perlindungan."
"Mungkin benteng perlindungan yang dipilih Indira adalah mencari support eksternal untuk melindungi dirinya," ujar Karina kepada Tribunnews melalui Zoom Meeting, Selasa (19/5/2020).
Kemudian, setelah pernyataannya menjadi lebih viral dan menyakiti banyak pihak, Indira mengakui perbuatannya.
Baca: Indira Kalistha Meremehkan, Pria Ini Justru Cuci Uangnya Agar Terhindar dari Covid-19, Ampuhkah?
Indira pun meminta maaf dan mengakui dirinya salah dalam video podcast bersama Deddy Corbuzier.
Menurut Karina, ada beberapa kemungkinan mengenai pengakuan yang dilontarkan Indira dalam video tersebut.
Pertama, mungkin Indira mendapatkan stimulus baru yang membuat dia sadar dan merasa bersalah.
"Ketika dia mengakui kesalahannya, kita bisa berasumsi waktu awal (mencari dukungan dari rekan, red) dia belum merasa bersalah."
"Lalu ketika dia go publik, mungkin dia menerima suatu serangan atau stimulus baru yang membuat dia tersadar kalau dia salah," jelas Karin.
"Lalu muncul rasa bersalah hingga membuatnya meminta maaf," tambahnya.
Baca: Takut Indira Kalistha Alami Gangguan Jiwa Usai Video Corona Viral, Aa Utap Sang Suami Lakukan Ini
Lalu untuk kemungkinan yang kedua, Karina mengatakan, Indira bisa saja tidak berubah.
Yang artinya, Indira masih merasa dia tidak bersalah tetapi perlu melakukan 'damage control' untuk memperbaiki citranya sebagai public figure.
"Yang kedua bisa jadi bukan dia berubah."
"Tetapi tetap merasa tidak bersalah namun setelah berdiskusi dengan orang-orang terdekatnya, mereka perlu melakukan sesuatu untuk mengontrol," ungkap Karina.
"Karena itu adalah bagian dari resiko sebagai public figure," imbuh dia.
Duduk perkara pernyataan Indira
Diberitakan sebelumnya, nama Indira Kalistha ramai diperbincangkan ketika tampil di kanal YouTube Gritte Agatha.
Ia mengaku enggan mengenakan masker maupun mencuci tangan untuk mencegah penularan virus corona.
"Aku jarang pakai masker. Kalau sheet mask, aku pakai setiap hari, ya. Kalau masker yang udara-udara gitu, aku enggak pakai," kata Indira.
Baca: Indira Kalistha Meremehkan, Pria Ini Justru Cuci Uangnya Agar Terhindar dari Covid-19, Ampuhkah?
Bahkan, Indira mengaku baru memakai masker bila ditegur petugas di tempat publik.
"Tapi kalau enggak ditegur, kita lepas lagi. Ini nafas sayang-sayang ditutup-tutup gitu, lho, ya. Sesak, nih, dada juga sesak, ya," ucap Indira.
Akibatnya, pernyataan Indira menuai kontroversi karena dianggap meremehkan Covid-19.
Pernyataannya juga dianggap menyinggung tenaga medis yang terus berjuang menyembuhkan pasien Covid-19.
Banyak pihak menilai, pernyataan Indira tidak pantas dilontarkan karena dirinya adalah seorang influencer yang memiliki jutaan pengikut di media sosialnya.
Setelah menjadi viral, Gritte pun menghapus video yang memuat pernyataan Indira agar tidak terjadi masalah berkepanjangan.
Gritte juga ikut meminta maaf atas atas video YouTube miliknya yang dianggap meremehkan pandemi Covid-19.
(Tribunnews.com/Maliana)