Mendengar ada suara kembang api, Shim Chung ketakutan dan melompat ke arah Joon Jae.
Melihat ekspresi Shim Chung, Jonn Jae yakin ia belum pernah melihat kembang api sebelumnya.
Kemudian mereka berdua menikmati kembang api.
Joon Jae kemudian terdiam karena teringat saat ia melihat kembang api bersama ibunya.
---
Joon Jae hendak pulang namun Shim Chung terus mengikutinya.
Shim Chung ingin ikut Joon Jae pulang,namun ia melarangnya.
Joon Jae hanya meninggalkan nomor telepon lalu pergi.
Setelah itu, Dae Young berjalan menuju Shim Chung
Melihat Joon Jae kembali, Dae Young menghentikan langkahnya.
Ternyata Joon Jae tidak tega meninggalkan Shim Chung dan membawanya pulang.
Di perjalanan, Joon Jae menyadari ada mobil yang mengikutinya.
---
Sampai di rumah, Nam Doo dan Tae Oh terkejut melihat Joon Jae pulang dengan membawa seorang gadis.
Joon Jae menunjukkan gelang yang ia temukan dan menanyakan apakah gelang itu miliknya.
Shim Chun pun mengangguk dan memberikan gelang itu pada Joon Jae.
---
Dae Young mulai mencari rumah Joon Jae.
Ia mendatangi satu-satu rumah di tempat ia kehilangan jejak Joon Jae.
Ketika sedang perjalanan pulang dari berbelanja, Joon Jae ditelepon oleh Nam Doo.
Nam Doo mengabarkan ada banyak polisi yang masuk ke perumahan mereka.
Joon Jae pun menghentikan mobilnya dan Nam Doo mengatakan telah terjadi pembunuhan di dekat rumahnya.
Di depan mobilnya, Joon Jae melihat mobil dengan plat yang sama seperti mobil yang mengikutinya.
Detektif Hong bersikeras untuk memeriksa darah untuk meyakinkan bahwa pelaku pembunuhan adalah Dae Young.
---
Sementara itu, Shim Chung di rumah sendiri dan bertanya-tanya mengapa Joon Jae belum juga datang.
Tiba-tiba bel berbunyi.
Shim Chung sangat senang karena mengira yang datang adalah Joon Jae.
Ketika ia membuka pintu, ternyata yang datang adalah Dae Young.
---
Di era Joseon, Ibu Dam Ryeong menyuruh pelayan membuka semua tempayan saat matahari sedang terik.
Kemudian memintanya menutup ketika langit mendung.
Ibu Dam Ryeong meminta Dong Shik untuk mengantar surat untuk Dam Ryeong.
Karena tugas itu, Sa Wol dan Dong Shik sedih karena harus berpisah.
(Tribunnews.com/Yurika Nendri)