Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Barry Likumahuwa mengatakan selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kondisi mental ayahnya, Benny Likumahuwa semakin menurun.
Ketika Benny Likumahuwa sedang berjuang melawan sakit diabetesnya, ia tak bisa bertemu dengan anak-anaknya karena adanya PSBB.
Barry pun mengakui dirinya tak berani menemui ayahnya selama masih masa PSBB.
Ia takut membawa virus corona yang justru bisa berbahaya.
Baca: Unggah Foto Masa Kecilnya, Indra Lesmana Berbagi Kenangan Bersama dengan Benny Likumahuwa
"Sebenarnya masih bisa kemana-mana, masih bisa makan bareng. Cuma yang paling bikin dia drop sih secara mental tuh semenjak PSBB sih, karena kan jadi enggak bisa ketemu, saya jadi jarang kesini," kata Barry Likumahuwa saat ditemui di rumah duka di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (9/6/2020).
"Biasanya kita rutin kayak seminggu sekali gitu ketemu, makan. Saya juga enggak berani ke sini kan, takutnya saya bawa Covid-nya ke orangtua kan. Lama banget saya enggak bisa ke sini," lanjut Barry.
Barry baru berani menemui ayahnya pada saat-saat terakhir.
Ia sempat makan bersama pada Sabtu lalu.
Baca: Profil Lengkap Benny Likumahuwa Musisi Jazz Legendaris, Meninggal Selasa 9 Juni 2020
"Hari Sabtu masih ketemu. Kita masih makan bareng. Kemarin sama hari Minggu masih video call. Kalau ngobrol terakhir Minggu," ucapnya.
"Kemarin sudah enggak sadar. Kan pas jadwal cuci darah, jadi di kasih obat penenang. Mungkin karena efek obat penenangnya kan," tuturnya.
Benny Likumahuwa meninggal karena diabetes dan masalah pada ginjalnya.
Sejak 2018 lalu kondisi Benny sudah menurun dan memasuki tahu 2020 tepatnya April kondisinya terus menurun.
Pada usia 73 tahun Benny Likumahuwa meninggal dunia.
Rencananya jenazah akan dimakamkan di TPU Jombang, Tangerang pada hari Rabu esok.