Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyusul rencana bioksop Indonesia dibuka dan mulai bisa menayangkan film layar lebar untuk para penonton Juli 2020, pegiat industri film pun bereaksi.
"Syuting harus tetap jalan meski dengan protokoler kesehatan. Kenapa? Kalau bioskop buka, kasihan bioskop tidak ada kontennya nanti," kata Manoj Punjabi dalam jumpa pers virtual bersama awak media, Selasa (16/6/2020).
Manoj menegaskan bahwa rumah produksi bisa saja menjalankan proses syuting dengan protokol kesehatan yang dibuat secara sendiri.
"Pasti ya setiap rumah produksi bisa jalan sendiri dengn protokoler kesehatan yang dibuat sendiri. Seperti harus mengenakan masker selama di lokasi syuting dan tetap jaga jarak," ucapnya.
Akan tetapi, Manoj tidak mau melangkahi Kementerian Kesehatan sebagai lembaga tertinggi yang sudah seharusnya, mengeluarkan protokoler kesehatan untuk kegiatan proses syuting.
"Intinya pemerintah harus fokus untuk membuat protokoler kesehatannya ini," tegasnya.
Baca: PPFI Desak Kemenkes Keluarkan Izin Syuting Plus Protokol Kesehatan, Deddy Mizwar Beberkan Alasannya
Baca: Dengar Penjelasan Makna Lirik Jawa di Lagu Lathi dari Sara Fajira, Ganjar Pranowo: Ngeri
Lebih lanjut, Manoj Punjabi menegaskan bahwa protokoler kesehatan harus ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk bisnis atau industri perfilman Indonesia.
"Karena semua bicara soal perekonomian ya. Ada value yang jadi masalah besar, karena gambaran kasarnya saja, setiap bulan aja kerugian industri perfilman mencapai minimal Rp. 300 miliar," ujar Manoj Punjabi.