Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rachel Amanda ceritakan quarter life crisis yang ia rasakan di usia remaja. Manda menceritakan bahwa crisisnya itu terjadi karena beberapa faktor.
Dua hal yang paling bepengaruh pada kondisi batinnya saat itu adalah masalah perkuliahan dan karir.
Rachel Amanda yang sempat merasa salah masuk jurusan perkuliahan sempat merasa gelisah karena ingin pindah jurusan.
Sebelum lulus sebagai sarjana psikologi Manda sempat menempuh pendidikan di fakultas kesehatan masyarakat.
"Aku sempet masuk jurusan kuliah yang beda sama sekarang, sempet pengen jadi dokter tapi gak keterima akhirnya masuk kesehatan masyarakat terus ada masanya 6 bulan aku kuliah nangis terus," beber Rachel Amanda dalam siaran live Instagram, beberapa waktu lalu.
Baca: Quarter Life Crisis Biasa Dialami Usia 20 Tahun ke Atas, Rachel Amanda Merasakannya di Umur Belasan
Baca: Jadwa Syuting Tertunda karena Pandemi Covid-19, Rachel Amanda Sibuk Lakukan Ini Selama PSBB
"Aku merasa kalau aku tuh nggak cocok di sini dan di dunia kedokteran karena belajarnya bareng sama anak kedokteran jadi tau gimana mereka belajar. Ternyata aku sadar kalau aku tuh bosenan dan gak bisa dengan pola belajar kayak gitu," ujar Sara.
Akhirnya Manda memutuskn untuk mengikuti SBMPTN untuk memulai kuliah lagi di fakultas psikologi, namun tetap bisa tetap berkuliah di kampus yang sama.
"Akhirnya ngerasa harus SBMPTN lagi. Tapi terus urusin karir juga rasanya tuh mau pecah saat itu," ungkapnya.
Puncak crisis yang ia alami adalah saat memasuki usia 18 tahun. Karena saat itu ia baru saja memilih untuk meninggalkan dunia sinetron dan mulai masuk ke industri film
"Puncaknya menurut aku di usia 18 itu. Karena aku memulai kerja baru. Aku juga mikir gimana aku mempengauhi orang yang kerja ikut sama aku," kata Manda.
Baca: Jawab Bapernya Netizen yang Mengira Ardhito Pacarnya, Rachel Amanda: Saya Masih Sendiri
Baca: Film NKCTHI Jadi Kado di Ulang Tahun ke-25 Rachel Amanda
"Aku mikir untuk pindah ke film tapi saat itu gak segampang itu untuk pindah dari tv ke film," jelasnya.
Perasaan galaunya semakin terasa saat ia memutuskan meninggalkan sinetron dan masuk ke industri film. Sebab, saat itu Manda tak langsung dapat job main film.
"Di usia 18 itu kan mulai pindah kerja, dari tv ke film, kan ada rentang kosong yaa aku tuh galau lagi ini tuh bener nggak yaa, apa aku balik aja (ke sinetron)," ungkapnya.
"Aku tuh sadar ketika memutuskan untuk pindah industri itu kan pasti nggak akan langsung berubah, pasti butuh waktu. Tapi gejolak itu yang aku rasain, apalagi ada orang yang ikut kerja sama kita," bebernya
Merasakan Lebih Awal di Usia Belasan
Aktris muda Rachel Amanda menceritakan pengalamannya pernah merasakan quarter life crisis di usia belasan tahun.
Rachel mengaku saat itu tak tahu apakah yang ia alami adalah quarter life crisis atau hanya kegalauan biasa.
Sebab sepengetahuan Manda, quarter life crisis terjadi di usia 20 tahun ke atas.
Saat itu, Manda yang masih remaja mengaku merasakan banyak kegelisahan dan kegundahan dalam dirinya karena berbagai hal.
"Mungkin sebelumnya, aku tuh nggak sadar dan nggak melebeli aku lagi mengalami crisis, atau lebih ke nggak tahu yaa. Tapi rasayaknya kayak 'gua ko banyak kecemasan dan banyak pertimbangan di banyak hal," ucap Rachel Amanda dalam siaran live Instagram beberapa waktu lalu.
"Terus karena namanya quarter life crisis dan terkenal di usia 20 tahunan aku ko merasa itu lebih awal di aku. Mungkin karena aku kerja dari kecil yaa, jadi aku merasa bener-bener crisis di usia 18 tahun," bebernya.
Meniti karir sebagai artis peran sejak kecil membuat Rachel Amanda merasa dirinya mengalami quarter life crisis di usia remaja, yakni usia 18 tahun.
Sekilas Tentang Quarter Life Ciris
Pasti kita pernah mendengar istilah quarter life crisis, di media sosial banyak yang membicarakan soal quarter life crisis ini.
Apa Itu quarter life crisis? quarter life crisis adalah masa dimana seseorang yang sudah memasuki usia 25 tahunan mempertanyakan tentang hidupnya dan merasa cemas tentang karier dan kehidupan di masa mendatang.
Di masa puncak kedewasaan ini, orang mulai meninjau lagi masa lalu, apa yang sudah ia lakukan dan mengevaluasinya untuk kehidupan masa mendatang.
Dilansir dari The Guardian, Menurut penelitian, ada 86 persen millenial yang mengalami quarter life crisis.
Sederhananya, quarter life crisis adalah peralihan dari masa remaja ke dewasa.