News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jaksa Juga Ajukan Banding, Minta Trio Ikan Asin Dihukum 3 Tahun Penjara, Tapi Ditolak

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Galih Ginanjar saat ditemui di Pengadilan Jakarta Selatan, Senin (24/2/2020).

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM - Upaya banding Galih Ginanjar dari putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, tak membuahkan hasil.

Sebab, banding yang diajukan Galih Ginanjar terkait vonis kasus "ikan asin" ditolak oleh majelis hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. 

Di saat yang sama jaksa juga menuntut banding terhadap putusan hakim PN Jakarta Selatan. Hasilnya juga sama, ditolak. 

"Hakim Pengadilan Tinggi menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan," kata Denny Lubis, kuasa hukum Galih, kepada Warta Kota, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (9/7/2020).

Baca: Banding Ditolak Pengadilan Tinggi, Galih Ginanjar Tetap Jalani Hukuman 2,4 Tahun Penjara

Denny mengatakan bahwa tentu hasil dari Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tidak dirasakan oleh Galih saja.

"Karena jaksa juga banding, maka baik Galih, Rey Utami, dan Pablo Benua masih tetap menjalani hukuman dari vonis yang sama seperti putusan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan," ucapnya.

Bicara soal banding yang dilakukan Jaksa, Denny Lubis mengatakan bahwa isi bandingnya meminta hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memutus perkara kasus Ikan Asin sesuai tuntutannya.

Dalam tuntutannya saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (23/3/2020), Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Galih Ginanjar dengan hukuman 3,5 tahun penjara, Pablo Benua 2,5 tahun penjara, dan Rey Utami dua tahun penjara.

"Jadi Jaksa penginnya tiga terpidana kasus ikan asin divonis sesuai tuntutannya dalam banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta," ujar Denny Lubis.

Baca: Punya Kekasih Baru, Barbie Kumalasari Klaim Tak Selingkuh dari Galih Ginanjar, Alasannya Agama

Diberitakan sebelumnya, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar persidangan kasus pencemaran nama baik dengan terdakwa 'Ikan Asin', yakni Galih Ginanjar, Pablo Benua, dan Rey Utami.

Agenda peesidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (13/4/2020) beragendakan putusan majelis hakim.

Galih Ginanjar ditemui di PN Jakarta Selatan, Senin (30/3/2020). (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

Dalam persidangan, Majelis Hakim yang diketuai oleh Agus Widodo menjatuhkan vonis hukuman penjara kepada terdakwa trio Ikan Asin, yakni Galih Ginanjar, Pablo Benua, dan Rey Utami.

"Mengadili, terdakwa satu (Pablo Benua), dua (Rey Utami), dan tiga (Galih Ginanjar) secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana pencemaran nama baik kepada pelapor (Fairuz A Rafiq)," kata Ketua Majelis Hakim didalam persidangan, Agus Widodo.

Baca: Barbie Kumalasari Kenang Masa Lalu Buka Puasa Bareng Galih Ginanjar di Mobil

"Menjatuhkan hukuman kepada terdakwa satu, Pablo Benua dengan hukuman pidana sati tahun delapan bulan. Menjatuhkan hukuman kepada terdakwa dua, Rey Utami satu tahun empat bulan kurungan penjara, dan kepada terdakwa tiga, Galih Ginanjar dengan hukuman dua tahun empat bulan kurungan penjara," jelas Majelis Hakim.

Mengenai duduk perkara kasus Trio Ikan Asin, Galih Ginanjar secara blak-blakan mengumbar masalah ranjangnya, ketika masih menjadi suami dari Fairuz A Rafiq.

Memang Galih Ginanjar pernah menjadi suami dari Fairuz A Rafiq. Mereka menikah pada 5 Maret 2011, dan pernikahannya berakhir pada tahun 2014. Tiga tahun menikah, mereka dikaruniai seorang anak yang diberi nama King Faaz Arafiq.

Trio terdakwa kasus ikan asin, Galih Ginanjar, Pablo Benua, dan Rey Utami menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (9/12/2019). Galih Ginanjar, Pablo Benua, dan Rey Utami didakwa melakukan pencemaran nama baik Fairuz A Rafiq di media sosial dan dijerat dengan Pasal 27 Ayat 1, Ayat 3 Jo Pasal 45 Ayat 1 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), serta pasal 310 dan pasal 311 KUHP dengan ancaman hukumannya lebih dari 6 tahun penjara. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Galih mengatakan bahwa bagian intim Fairuz dianggapnya bau ikan asin. Hal itu ia katakan didalam kanal youtube Rey Utami, yang diunggah beberapa waktu lalu.

Publik pun geger atas ucapan Galih. Hal itu dianggap sebuah ucapan sampah yang diutarakan oleh suami dari selebritas Barbie Kumalasari tersebut.

Karena, Galih dianggap tidak layak mengumbar masalah ranjangnya dengan bekas istrinya, dikarenakan hal tersebut tidak pantas untuk dikonsumsi publik.

Sementara itu, ucapan Galih membuat Fairuz geram. Suami Fairuz, Sonny naik pitam dan meminta Galih untuk meminta maaf kepada Fairuz dan juga publik atas ucapan.

Karena sudah diberikan waktu, akhirnya Fairuz dan Sonny mempolisikan Galih atas ucapannya yang diduga sudah melakukan pencemaran nama baik.

Fairuz dan Sonny melaporkan Galih, Rey, dan Pablo terkait video 'Bau Ikan Asin' ke Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019) didampingi kuasa hukumnya, Hotman Paris.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini