TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana pembukaan bioskop secara serentak di Jakarta pada 29 Juli 2020 mendatang dibatalkan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia memastikan, pembatalan kebijakan soal pembukaan bisokop.
Pembatalan ini dijelaskan Cucu, tidak terlepas dari kembali meroketnya kasus Covid-19 di ibu kota.
"Iya betul (pembukaan bioskop 29 Juli) ditunda sampai kondisi Jakarta kondusif," ucapnya, Kamis (16/7/2020).
Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini mengaku sudah berkoordinasi dengan para pengusaha bioskop terkait pembatalan tersebut.
Para pengusaha itu pun disebutnya bisa menerima alasan Pemprov DKI membatalkan pembukaan bioskop.
"Mereka bisa mengerti, sudah disampaikan, sudah komunikasi karena kondisi Covid-19 di Jakarta belum stabil," ujarnya saat dikonfirmasi.
Baca: Anies Perpanjangan Fase 1 PSBB Transisi, Rencana Pembukaan Bioskop dan Tempat Hiburan Indoor Ditunda
Baca: Sinopsis Film Blair Witch Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV Kamis, 16 Juli 2020 Pukul 21.30 WIB
"Naik lagi (kasus Covid-19), jadi kami tunda sampai benar-benar kondusif," sambungnya.
Selain membatalkan pembukaan bioskop, Cucu juga memastikan, tempat hiburan indoor lainnya, seperti karaoke dan area permainan lainnya.
"Tempat hiburan skala indoor, seperti bowling dan biliard juga belum kami buka," kata Cucu.
Fase 1 PSBB Transisi Diperpanjang
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah memutuskan memperpanjang fase 1 Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers yang ditayangkan secara live di channel YouTube PEMPROV DKI JAKARTA, Kamis (16/7/2020).
"Kami Gugus Tugas Pecepatan Penangan Covid-19 DKI Jakarta kembali memperpanjang fase 1 PSBB transisi sampai 2 pekan ke depan sebelum beralih ke fase 2," katanya.
Menurut Anies, berdasarkan hasil evaluasi yang ada, terlalu berisiko jika melakukan pelonggaran dalam waktu dekat ini.
Bahkan dirinya meminta semua pihak untuk lebih serius untuk menjalankan perpanjangan fase 1 PSBB tansisi.
"Malah saat ini kita harus lebih serius memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan ketat."
"Pada prinsipnya jika tidak perlu keluar rumah jangan pergi, dan seluruh kegiatan beroperasi dengan setengah kapasitas dan harus pakai masker. Ini harus dilakukan oleh kita semua, tidak bisa sebagian-sebagian," tegasnya.
Anies juga menyampaikan penundaan terharap operasi-operasi yang rencananya siap dibuka dalam waktu dekat ini.
"Pembukaan bioskop dan tempat-tempat hiburan indoor lainnya. Yang semua rencana akan beroperasi akhir bulan ini. Maka harus kita tunda dulu izin operasinya, sampai kondisi menujukan tren yang membaik," kata dia.
Hasil Evaluasi Fase 1 PSBB Transisi
Hasil evaluasi yang dilaporkan pertama kali perihal jumlah tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilakukan.
Anies mengklaim tes PCR yang sudah dilakukan selama ini telah sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Jadi dengan jumlah tes yang dilakukan 3,6 kali lipat dari standar WHO, maka kita bisa yakin bahwa data yang dihasilkan menggambarkan kondisi Jakarta yang sesungguhnya."
"Ketentuan WHO harus melakukan tesitng 1.000 orang per 1 juta penduduk," ucapnya.
Berikut rincian tes PCR yang telah dilakukan selama 6 minggu berturut-turut.
1. Tanggal 4-10 Juni 2020 (pekan pertama) dilakukan tes PCR 1.991 orang.
2. Tanggal 11-17 Juni 2020 (pekan kedua) dilakukan tes PCR 2.554 orang.
3. Tanggal 18-24 Juni 2020 (pekan ketiga) dilakukan tes PCR 2.806 orang.
4. Tanggal 25 Juni - 1 Juli 2020 (pekan keempat) dilakukan tes PCR 2.920 orang.
5. Tanggal 2 - 8 Juli 2020 (pekan kelima) dilakukan tes PCR 3.194 orang.
6. Tanggal9 -15 Juli 2020 (pekan keenam) dilakukan tes PCR 3.610 orang.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Jumlah Pasien Terinfeksi Covid-19 Naik, Pemprov DKI Batalkan Pembukaan Serentak Bioskop 29 Juli 2020,
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci