Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM - Jaja Miharja terlihat lemas saat datang rumah duka di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020).
Kedatangannya untuk melihat jenazah Omas untuk terakhir kali sebelum dimakamkan.
Omas, kata Jaja Miharja, orang baik. Ia sudah menganggapnya sebagai adik sendiri.
"Dia (Omas) paling baik sama saya. Saya sangat kehilangan," ucap Jaja.
Menurut Jaja, gaya bicara Omas eplas-ceplos. Tak segan-segan Omas menasihati orang yang lebih tua darinya.
Baca: Mandra Kehilangan, Omas Tak Pernah Mau Menyusahkan hingga Sakit Pun Sempat Dirahasiakannya
Namun, ia memaklumi dan memahami Omas meski tak semua orang bisa menerima gaya bicaranya tersebut.
"Karena dia (Omas) kalau ngomong asal ceplas ceplos aja. Walaupun pakai bahasa Betawi, tapi dia nasehatin kita semuanya," jelasnya.
Tak hanya itu, Jaja Miharja tidak tau kalau Omaswati sakit parah. Karena selama bertemu, Omas tak pernah mengeluh sakit kepadanya.
Jaja Miharja menganggap kepergian Omaswati adalah takdir Allah SWT. Ia hanya bisa mendoakan Omas dari jauh.
"Saya kehilangan sekali syok. Saya tidak ada firasat. Pokoknya, selamat jalan Omas," ujar Jaja Miharja.