TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ashanty dan Anang Hermansyah akhirnya memutuskan batal bertransaksi jual beli rumahnya dengan sosok yang disebutnya Sultan Jember.
Salah satu yang membuat Ashanty membatalkan transaksi jual beli istana Cinere karena Sultan Jember ini tak kunjung memberikan down payment (DP) alias uang muka.
Apa alasan Sultan Jember tidak mau memberi kepada Ashanty dan Anang Hermansyah?
Ya, pembelian rumah Ashanty oleh Sultan Jember disebut telah batal akibat tidak adanya DP.
Sultan Jember ini mengaku tertekan saat Ashanty memintanya jujur dalam bertransaksi.
Baca: Dengar Kata-kata Sultan Jember Berusaha Tipu Ashanty, Anang Hermansyah Terbahak: Tunggu Wangsit?
Baca: Ashanty Stres karena Nyaris Tertipu Sultan Jember Calon Pembeli Istana Cinere, Autoimunnya Kambuh
Sultan Jember ini juga mengaku memiliki sistem pembelian aset sendiri yang harus diikuti Ashanty.
Karena itu lah dia tidak mau mengikuti kemauan Ashanty untuk memberikan down payment (DP) rumahnya.
Hal itu terungkap setelah Ashanty menghubungi RHN setelah mendapat banyak informasi soal penipuan yang dilakukan 'Sultan Jember' ini.
Ashanty memutarkan kembali rekaman pesan suara yang berusaha meyakinkan dirinya.
Wanita tersebut memberi alasan tentang dirinya tidak kunjung membayar down payment (DP).
"Ini bukan masalah saya bayar Rp 50 juta apa enggak. Ini dibayar pakai uang dari overseas transfer, kita ikutin aturan Indonesia," jelas wanita tersebut.
Diketahui korban penipuan pasangan 'Sultan Jember' ini sudah banyak.
Baca: Ashanty Tak Terima Istana Cinere Sudah Ngaku Dibeli Padahal Belum Dibayar, Calon Pembeli Bantah Ini
Baca: Ashanty Kaget Mobil Mahal Pemberiannya Mau Dijual, Ngomel ke Uteng : Rugi Baru Beli Sebulan !
Saat dikonfirmasi tentang hal itu, wanita ini hanya mengelak.
"Kalau memang njenengan crosscheck dengan semua, ya ada yang enggak puas dengan saya pasti menjelekkan saya," bantah ibu tersebut.
Ia mengaku dirinya juga tertekan dengan desakan Ashanty agar bersikap jujur tentang transaksi.
"Terus terang saya enggak pernah bicara apa-apa. Terus terang saya juga tertekan kemarin," ungkapnya.
"Pihak keluarga saya juga telepon-telepon, apa benar saya mau beli. Saya tidak jawab apapun," lanjut 'Sultan Jember'.
Mendengar hal itu, Anang Hermansyah hanya tertawa.
Wanita ini melanjutkan, dirinya enggan menyerahkan DP karena belum mendapat surat tanah.
"Kenapa, karena memang belum ada ikatan apapun, enggak berani saya," jelasnya.
Ia bahkan mengancam akan membatalkan transaksi karena Ashanty bersikeras enggan memberikan surat tanah, bahkan fotokopinya saja tidak.
"Kalau enggak mau dengan sistem saya, enggak apa-apa," tegas ibu tersebut.
"Saya kemarin bilang ke yang perantarain kita, kami itu bukan apa-apa. Kalau dibilang halu atau apa, saya 'kan lihat juga YouTube-nya," tambahnya.
'Sultan Jember' ini juga menilai justru Ashanty yang bersikap tidak percaya dengan dirinya.
Ia menyinggung kejadian pembelian rumah tersebut sudah direkam dalam vlog di kanal YouTube The Hermansyah A6.
"Ya, percuma transaksi kalau tidak percaya satu sama lain. Jadi enggak ada masalah, buat saya fine," komentar 'Sultan Jember'.
"Saya enggak minta untuk disyuting, saya enggak minta untuk dimasukin YouTube," lanjut dia.
Ibu tersebut kemudian menjelaskan dirinya harus menunggu uangnya masuk dari bank di Malaysia.
Seperti diketahui, ia mengaku uangnya disimpan di Malaysia.
"Cara saya bayar sekian itu karena saya nunggu sistemnya," jelas wanita itu.
Menanggapi hal itu, Anang kembali tertawa.
"Sistem tunggu. Tunggu dapat wangsit?" komentar Anang.
Sepak Terjang Sultan Jember
Sepak terjang 'Sultan Jember' yang menipu pasangan artis Ashanty dan Anang Hermansyah akhirnya terungkap.
'Sultan Jember' ini mengaku sebagai pengusaha tambang di Papua.
Keduanya juga mengaku memiliki 300 hotel berkelas di berbagai negara. Bahkan akan membangun hotel mewah di Jember.
Hal ini terungkap dalam rekam jejak perbincangan pasangan 'Sultan Jembet' dan pihak PMI Jember
Seperti diketahui, PMI pernah dijanjikan bantuan sebesar RP 16 miliar dari 'Sultan Jember' ini.
Bahkan PMI Jatim juga dijanjikan sumbangan sebesar Rp 200 miliar.
Belakangan mereka ditengarai hendak menipu Anang - Ashanty dengan cara membeli rumah keluarga A6 di Cinere seharga Rp 35 miliar.
Dugaan penipuan itu diungkap Ashanty melalui akun media sosial instagram, Jumat (17/7/2020).
Ashanty juga menyebut jika pasutri 'sultan dari Jember' itu 'nge-prank' PMI Jember dengan berjanji memberikan bantuan Rp 16 miliar.
Bantuan tersebut tidak pernah ada sejak dijanjikan bulan Desember 2019 hingga Ashanty membuka indikasi penipuan di bulan Juli 2020.
PMI Jember secara resmi juga memberikan pernyataan jika PMI Jember tidak pernah menerima bantuan tersebut.
"Hal itu disampaikan ketika ramah tamah dengan pengurus PMI Kabupaten Jember tahun lalu," ujar Ketua PMI Jember EA Zaenal Marzuki dalam rilis resmi PMI Jember yang dikirimkan ke wartawan, Sabtu (18/7/2020).
PMI Jember menyebut nama pasangan itu adalah HW dan RHN.
Awalnya pasangan itu mengaku mendengar langsung tentang terobosan terobosan yang dilakukan PMI Kabupaten Jember dari Ketua PMI Provinsi Jawa Timur H Imam Utomo dan membaca inovasi PMI Jember dari media massa.
Kemudian pasangan suami istri tersebut berinisiatif bersilaturahmi ke markas PMI Jember di jalan Jawa nomor 57, didampingi asisten dan sopir mengendarai mobil Xenia pada pertengahan bulan Oktober 2019.
Di tengah kesibukan PMI Jember menggelar serangkaian kegiatan peringatan Hari Sukarelawan PMI Tahun 2019, suami istri tersebut menyampaikan akan menyumbangkan dana sebesar Rp 16 miliar kepada PMI kabupaten Jember.
Bantuan itu untuk pengembangan organisasi dan rencana pembangunan rumah sakit 'emergency' PMI Jember.
Kemudian komunikasi berlanjut intensif melalui sambungan telepon maupun whatsapp, antara ketua PMI Jember dengan Wijaya.
Donatur tersebut mengungkapkan berencana menyerahkan bantuan dana tersebut secara simbolis pada Pengurus PMI kabupaten Jember sebesar Rp 16 miliar dan kepada Pengurus PMI Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 200 miliar pada pembukaan dialog nasional yang menggagas tema Peran Pemerintah Daerah Dalam Produktivitas PMI diikuti delegasi peserta dialog nasional dari berbagai daerah, Jumat (6/12/2019).
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di kegiatan tersebut.
Bahkan Penandatanganan memorandum of understanding dana hibah antara PMI Jember sebagai penerima dan dengan PT Dayinta Eka Catra sebagai pemberi bantuan dana dengan disaksikan oleh Bupati Jember Faida dan Ketua PMI Jawa Timur H Imam Utomo serta di hadapan peserta delegasi dari berbagai daerah di Pendapa Wahyawibawagraha Jember.
PT Dayinta Eka Catra disebut sebagai perusahaan pasangan itu.
Selain menyerahkan secara simbolis, pengusaha tersebut juga menjadi tamu istimewa dalam upacara Peringatan Hari Sukarelawan PMI tingkat Jawa Timur yang dipusatkan di alun-alun Jember, Sabtu (7/12/2020).
"Namun dari serangkaian cerita tersebut, PMI tidak menyangka jika pasangan suami istri melakukan pembohongan publik, karena pemberitaan viral yang menyebutkan PMI Jember terima bantuan Rp 16 miliar, tapi nyatanya bantuan dana itu sampai sekarang tidak terealisasi," pungkas Zaenal.
Bukan orang Jember
Sebelumnya, Humas PMI Cabang Jember, Ghufron Eviyan Efendi mengungkap asal 'Sultan Jember' tersebut.
Ternyata, pasutri itu bukan berasal dari Jember.
Hal itu berdasarkan penuturan mereka saat bertemu di Kantor PMI Jember tahun lalu.
"Mereka ngakunya bukan orang Jember. Bahkan si istri kalau tidak salah dari Lumajang.
Alamat yang mereka pakai alamat kantor, dan tidak ada di Jember semuanya.
Sekarang malah nomor kontak Pak Wijaya (suami), tidak aktif lagi," imbuh Ghufron.
Bahkan sejumlah orang di PMI Jember juga bertanya-tanya ketika kedua orang itu menyodorkan bantuan secara meyakinkan.
Sejumlah awak PMI Jember antara ragu dan bertanya apakah bantuan itu memang betul adanya.
"Akhirnya ketika itu ya kami berpikiran kalau rezekinya PMI Jember ya pasti cair, kalau tidak ada bantuan itu berarti bukan rezekinya PMI Jember.
Ternyata memang sampai sekarang tidak ada sama sekali bantuan itu," ujarnya.
PMI Jember, lanjut Ghufron, juga tidak mengeluarkan biaya sepeser pun untuk mencari bantuan tersebut.
Karena memang PMI Jember tidak menghubungi kedua orang tersebut, atau meminta bantuan kepada mereka.
Mereka sendiri yang datang ke PMI Jember, dan menjanjikan bantuan layaknya donatur.
Pihak PMI Jember, tegas Ghufron, tidak memusingkan bantuan.
Sampai pada akhirnya delapan bulan berlalu, PMI Jember malah mendapatkan informasi terbaru tentang kedua orang itu dari unggahan Ashanty.
"Baru tadi saya juga kawan-kawan di PMI Jember mengetahui lagi kabar perihal mereka.
Salah satunya ya dari medsosnya Mbak Ashanty," pungkas Ghufron.
(Theo Yonathan Simon Laturiuw)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Alasan 'Sultan Jember' Tidak Mau Beri DP Pembelian Rumah Ke Ashanty dan Anang Hermansyah,