TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film Corona Berkurban yang disutradarai Ade Gimbal berjudul (Ketika) ini mengisahkan tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) selama PSBB Covid-19 berlangsung.
Seperti diketahui, mayoritas kekerasan dalam rumah tangga biasanya memiliki latar belakang yang berbeda. Faktor yang paling dominan adalah masalah ekonomi.
Dilansir dari VOA, Sekjen PBB, Antonio Guterres menyatakan meningkatnya tekanan sosial dan ekonomi akibat pandemi corona telah menyebabkan meningkatnya kasus KDRT pada wanita dan anak-anak perempuan.
Hal ini membuktikan bahwa virus corona memberikan dampak yang serius diberbagai aspek kehidupan, terutama sosial dan ekonomi.
Belum lagi, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena adanya pengurangan tenaga pekerja dibeberapa perusahaan.
Masyarakat dituntut untuk memiliki inovasi baru untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Tidak bisa hanya mengandalkan bantuan yang disediakan oleh pemerintah.
Kembali ke film garapannya, Ade Gimbal mengatakan bahwa sebenarnya, film (Ketika) Corona Berkurban ini mengangkat kisah yang tidak terlalu disoroti media, yaitu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Benar bahwa ekonomi masyarakat sangat terdampak karena corona, tetapi akibat dari terdampaknya ekonomi masyarakat itu pula menyebabkan tingginya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT),” ungkap Ade Gimbal, Kamis (30/7/2020).
Melalui film ini terungkap yang lebih terdampak pandemi merupakan kalangan menengah kebawah, termasuk adanya KDRT.
Sutradara melihat belum ada hal yang disoroti terhadap kasus KDRT, seperti solusi atau penanganan kasus ini agar tidak terus meningkat.
Di sisi lain, film ini juga mengangkat kisah tentang perjuangan seseorang yang ingin berkumpul bersama keluarga ketika Idul Adha ditengah pandemic corona, yang harus ditunda mengingat penyebaran virus ini sedang merajalela. Memperlihatkan bagaimana menahan egois dan tetap menjaga tali silaturahmi di tengah pandemic corona.
Film (Ketika) Corona Berkurban merupakan film pendek yang sirat akan makna, tetapi dikemas dalam format film layar lebar.
LIHAT: https://www.youtube.com/watch?v=BDda-AK3hrA&feature=youtu.be
Ade Gimbal juga mengatakan bahwa film ini dipersiapkan dengan singkat, yakni dua hari persiapan dan berlangsung selama dua hari. Meskipun film ini dibuat dengan singkat, tetapi persiapan dan pelaksanaan dilakukan secara maksimal.
Harapan terbesar yang ingin disampaikan dalam film ini, selain menunjukkan fenomena pandemic virus corona, tetapi juga menjadi sebuah harapan dan doa agar wabah ini segera usai.
Terlebih akan ada Hari Raya Idul Adha, semoga ketika corona berkurban bukan manusia yang menjadi kurban, melainkan selayaknya hewan yang dijadikan sebagai kurban ketika Idul Adha 1441 Hijriah.