TRIBUNNEWS.COM - I Gede Ari Astina alias Jerinx, penabuh drum Superman Is Dead, hari ini jalani pemeriksaan di Polda Bali, terkait laporan IDI Bali.
Laporan itu dialamatkan kepada Jerinx SID karena dianggap menghinda dan mencemarkan nama baik Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Selama pemeriksaan, ia menghadapi 14 pertanyaan dari penyidik. Statusnya juga masih sebagai saksi.
Setelah pemeriksaan itu, Jerinx pulang. Ia menuju tempat makan di Denpasar, Kamis (6/8/2020).
Usai makan siang, Jerink bercerita bahwa ia diperiksa selama dua jam lebih oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Bali.
"Proses penyidikan berjalan sangat lancar, berlangsung sekitar dua jamanlah. Ada 13, 14 pertanyaan, bagus dan semoga lancar-lancar saja," kata pemilik akun instagram @jrxsid ini kepada Tribun Bali di Warung Babi Guling Panana, Jalan Nusakambangan, Denpasar.
Selama pemeriksaan berlangsung di Polda Bali, menurut Jerinx, prosesnya kemungkinan akan berlanjut ke mediasi.
Baca: Dinilai Hina Seorang Tokoh Masyarakat Kuta, Pengacara Jerinx SID Beri Penjelasan Soal Itu
Ia juga berharap kasus ini bisa menemukan titik terang dengan cara mediasi. Dari situ diharapkan pula perbedaan persepsi bisa diluruskan.
"Semoga nanti ada mediasi. Karena sejak awal memang tujuan saya itu untuk mengkritik. Jadi ketika persepsi saya dan persepsi IDI bisa dipertemukan, mungkin akan ada titik terang," harap Jerinx.
Baca: Siapkan Data, Jerinx SID Merasa Benar, Sebut Kritiknya Terhadap IDI Tak Bermaksud Buruk
Saat ini, Jerinx menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berjalan.
Jika nantinya Jerinx dipanggil lagi oleh Polda Bali, ia mengaku siap datang.
Meskipun saat ini berhadapan dengan hukum, namun Jerink mengaku tidak akan berhenti mengkritik dan menyuarakan hal yang dianggapnya sebagai kebenaran.
"Selama untuk kepentingan umum, saya punya hak untuk bersuara. Lagian saya mengkritik ini bukan untuk kepentingan pribadi, saya mewakili suara banyak sekali, suara masyarakat menengah ke bawah."