Ia juga jeli melihat peluang pasar di dunia fashion pada khususnya.
Antara lain dengan menggarap seragam perusahaan besar dengan label khusus, Oscar L. for Uniform.
Oscar juga berkonsentrasi di pengembangan nasional tenun tekstil sebagai warisan budaya Indonesia melalui label Oscar Lawalata Couture.
Pada Februari 2009, Oscar lantas meraih penghargaan International Young Creative Entrepreneur (IYCY) yang digelar British Council.
Iaa berhak atas hadiah uang sebesar 7.500 Pounsterling.
Kompetisi internasional yang rajin digelar sejak 2005 itu diikuti 115 perancang dari 47 negara di Asia, Afrika, Eropa Tengah, Timur Tengah dan Amerika Latin.
Dalam ajang tersebut, Oscar berhasil menyingkirkan perancang- perancang muda lain dari banyak negara, seperti Brazil, India, Polandia, Arab Saudi, Srilangka, Thailand, Tunia dan Vietnam.
Oscar masih eksis sebagai desainer hingga kini dengan berbagai rancangan yang banyak disukai.
Kehidupan pribadi
Disamping prestasinya di dunia fashion, Oscar Lawalata kerap menjadi sorotan terkait orientasi seksualnya.
Ia bersikap dan kerap tampil feminim sejak awal kemunculannya.
Sempat disebut merupakan pria penyuka sesama jenis, Oscar menolak disebut gay karena ia masih membuka diri untuk wanita dalam sebah wawancara pada 2012.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunStyle/Amir)