TRIBUNNEWS.COM – Film Soekarno mengenai perjuangan Soekarno untuk meraih kemerdekaan RI tayang di Movievaganza Trans7 sore ini, pukul 16.30 WIB.
Film garapan Hanung Bramantyo ini tayang bertepatan dengan momen spesial HUT ke-75 RI, Senin (17/8/2020).
Para pemain yang berperan, di antaranya Ario Bayu, Muhammad Abbe, Moch. Achir, Tika Bravani, Ferry Salim, Lukman Sardi, dan Sujiwo Tejo.
Film yang pertama kali dirilis pada 11 Desember 2013 ini berdurasi 137 menit.
Pada tanggal 14 Agustus 2014, film Soekarno kembali tayang untuk menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Selanjutnya, beberapa penghargaan pun berhasil diraih film Soekarno dalam Festival Film Indonesia 2014.
Sinopsis film Soekarno
Dikisahkan, dulu nama Soekarno dikenal sebagai Kusno.
Namun, karena sakit-sakitan, oleh bapaknya nama Kusno diganti dengan Soekarno (Ario Bayu).
Kemudian, pada umur 24 tahun, Soekarno mengungkapkan kalimat, "Kita harus merdeka sekarang!".
Akibatnya dia dipenjara, karena dituduh menghasut dan memberontak.
Keberanian Soekarno tidak pernah padam, dia makin menggugat.
Pledoinya yang terkenal, ialah “Indonesia Menggugat” dan membuatnya dibuang ke Ende, lalu Bengkulu.
Di Kota Bengkulu, Soekarno istirahat dari politik.
Di sisi lain, hatinya tertambat pada gadis muda bernama Fatmawati.
Padahal saat itu Soekarno masih menjadi suami Inggit Garnasih.
Inggit harus rela melihat sang suami tercinta jatuh cinta dengan gadis lain.
Baca: Pembajakan Film Ilegal Semakin Marak, Joko Anwar: Nggak Ada Gunanya Merayakan 75 Tahun Merdeka
Di tengah kemelut rumah tangganya, Jepang datang memulai peperangan Asia Timur Raya.
Hatta (Lukman Sardi) dan Sjahrir (Tanta Ginting), rekan politik Soekarno di masa muda mengingatkan, Jepang tidak kalah bengisnya dengan Belanda.
Namun, Soekarno punya sudut pandang berbeda.
Dia beranggapan, apabila kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk upaya meraih kemerdekaan Indonesia.
Soekarno berupaya mewujudkan cita-citanya untuk membuat Indonesia Merdeka.
Lantas, bagaimana kisah selanjutnya?
Saksikan film Soekarno di Trans7 sore ini, pukul 16.30 WIB.
Para Pemain
Ario Bayu sebagai Soekarno
Muhammad Abbe sebagai Wikana
Moch. Achir sebagai Dr. Soeharto
Norman R. Akyuwen sebagai Dr. Waworuntu
Alex sebagai Latief Hendraningrat
Anta sebagai Kyai Wahid Hasyim
Argo sebagai Sukarni
Tika Bravani sebagai Fatmawati
Widi Dwinanda sebagai Ratna Djoeami
Elang sebagai Kartosuwiryo
Fajar sebagai Kyai Zaenal Mustofa
Anto Galon sebagai Muso
Ganesh sebagai Maskoen
Tanta Ginting sebagai Sjahrir
Ade Firman Hakim sebagai Chaerul Saleh
Husni sebagai Sujatmoko
Ria Irawan sebagai Pelacur
Kedung sebagai Subadio
Rully Kertaredjasa sebagai Fatmawati's Mother
Noel Kevas sebagai Dr. Radjiman
Agus Kuncoro sebagai Gatot Mangkuprojo
Maudy Kusnaedi sebagai Inggit Garnasih
Ayu Laksmi sebagai Soekarno's Mother
Ferry Salim sebagai Sakaguchi
Aji Santosa sebagai Soekarno (anak)
Lukman Sardi sebagai Hatta
Henky Solaiman sebagai Koh Ah Tjun
Diel Sriyadi sebagai Asmara Hadi
Sujiwo Tejo sebagai Soekemi
Stefanus Wahyu sebagai Sayuti Melik
Beberapa Penghargaan
ASEAN International Film Festival and Awards 2015 – Menang - AIFFA Award - Best Screenplay - Ben Sihombing
Festival Film Indonesia 2014:
Menang – Piala Citra - Best Art Direction
Menang – Piala Citra - Best Supporting Actress - Tika Bravani
Menang – Piala Citra – Best Editing
Menang – Piala Citra – Best Costume Design
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunnewsWiki.com/Saradita Oktaviani)