News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viralnya Bu Tejo

Film Tilik Kini Trending, Sempat Terkendala Durasi untuk Ikut Festival, Produser: Tidak Menyangka

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

'Tilik' (bahasa Indonesia: menjenguk), sebuah film pendek berbahasa Jawa yang diproduksi oleh Ravacana Films bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DIY di tahun 2018.

TRIBUNNEWS.COM - Film pendek berjudul Tilik yang tengah trending beberapa hari ini, menyimpan banyak kisah di baliknya.

Produser film Tilik, Elena Rosmeisara, mengaku sempat tak ada harapan dengan film tersebut.

"Sebenarnya kami sempat hopeless terhadap film Tilik," ungkapnya pada Tribunnews.com, Kamis (20/8/2020).

Elena menyebutkan, hal ini lantaran durasi film Tilik masih tergolong terlalu panjang sehingga menghambat untuk masuk ke sejumlah festival.

Namun, semenjak dirilis di kanal YouTube Ravacana Films, Senin (17/8/2020), Elena dan timnya pun mendapat respons yang tak terduga dari publik.

Film Tilik hingga sang tokoh utama, Bu Tejo, menyedot perhatian masyarakat.

"Setelah dua tahun dipingit, kami memutuskan (film Tilik) untuk dilepaskan untuk menjangkau penonton yang lebih luas lagi dan ternyata uh saya juga nggak nyangka seluas ini," ungkap Elena.

Baca: Film Tilik Dipuji, Bu Tejo Idamkan Main Film Garapan Joko Anwar

Elena mengungkapkan, ia dan timnya sempat terpikir untuk mengurangi durasi film Tilik.

Pasalnya, film yang diproduksi oleh Ravacana Films bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut beberapa kali terkendala untuk mengikuti festival.

"Jadi film Tilik ini kan kita target distribusinya hanya ke festival-festival gitu."

"Ternyata, semakin besar festival, internasional maupun nasional, itu untuk film pendek durasinya maksimal 25 menitan, sedangkan film Tilik kan di 30 menit," kisahnya.

"Terus kita sempat, aduh apa kita edit lagi aja biar 25 menit atau 20 menit biar bisa masuk festival," sambung Elena.

Potongan adegan di Film Tilik (Tangkap layar channel YouTube Ravacana Films)

Padahal, menurut Elena, film Tilik telah diusahakan dengan sebaik mungkin.

Bahkan, timnya sudah mencurahkan segalanya untuk memproduksi film ini.

"Kami merasa bahwa film Tilik itu sangat baik, sudah kami usahakan sangat baik, walaupun terlepas dari komentar orang tentang Tilik ya, kami benar-benar mengusahakannya, segala hal kami curahkan buat film Tilik," ungkap Elena.

Kendati demikian, usaha keras dalam pembuatan film Tilik tetap membuahkan hasil.

Film Tilik menjadi pemenang untuk Kategori Film Pendek Terpilih pada Piala Maya 2018.

Selain itu, Film Tilik juga menjadi Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 dan Oficial Selection World Cinema Amsterdam 2019.

Baca: Film Tilik Viral, Siti Fauziah Pemeran Bu Tejo: Sampai Detik Ini Saya Masih Gemetar dan Ingin Nangis

Namun, Elena mengungkapkan, timnya sempat merasa kecewa.

Menurutnya, karena terkendala durasi, film Tilik pun menjadi tidak mampu menjangkau lebih banyak penontonnya.

"Iya itu yang nyantol ada tiga penghargaan, yang sebenarnya ada pemutaran alternatif tapi yang jadi penghargaan itu ada tiga yang kita sering perlihatkan di sosial media kita," kata Elena.

"Tapi itu aja yang nyantol jadi kita pun kayak gela (kecewa) gitu, kenapa cuma karena durasi kita nggak bisa muterin kemana-mana, kita nggak bisa mempertemukan ini ke penontonnya," sambungnya.

Setelah dua tahun film dibuat, Elena menuturkan, Ravacana Films memutuskan untuk merilis film Tilik di kanal YouTube Ravacana Films.

Menurut Elena, film Tilik langsung menjadi trending pada hari pertama dirilis di YouTube. 

Saat itu, Elena mengaku, ia dan timnya masih merasa biasa saja karena hanya beberapa orang yang mengetahui film tersebut.

Namun, di hari berikutnya, film Tilik mendapat respons yang begitu ramai dari masyarakat.

Elena pun mengaku terharu dengan pencapaian tersebut.

"Mulai tanggal 18 sampai hari ini, waduh kami sampai gemeteran sendiri, kami nggak nyangka orang-orang yang kami panuti, kami idolakan pun me-review film kami dan membantu mempromosikan film kami. Sangat haru biru sekali sih momen ini," ungkap Elena.

Film Tilik jadi Trending

Film Tilik masih ramai diperbincangkan masyarakat.

Hingga Jumat (21/8/2020) siang, nama tokoh utama di film Tilik, Bu Tejo, masih menjadi trending topic di Twitter.

Terdapat lebih dari 2.000 cuitan yang menyebut nama Bu Tejo.

Di hari sebelumnya, Kamis (20/8/2020), nama Bu Tejo dan judul 'Tilik' pun menjadi trending.

Bu Tejo dalam film Tilik (Tangkapan layar YouTube Ravacana Films)

Melihat ramainya respons masyarakat terhadap film Tilik, Elena mengaku sangat senang.

Ia merasa tujuan awalnya tercapai setelah dua tahun penantian. 

"Senang, tujuan awalnya selain distribusi festival, alternatif, tujuan utamanya adalah mempertemukan Tilik ke penonton," ujar Elena.

"Karena film itu kan untuk ditonton supaya pesan yang kami sampaikan sampai ke targetnya, jadi senang banget ketika apa yang aku targetkan di awal tercapai sekarang, walaupun harus menunggu dua tahun lamanya tapi semua sangat terbayar," sambungnya.

Pembuatan Film Tilik Mengalami Banyak Kesulitan

Elena mengaku, ada banyak kesulitan yang terjadi dalam proses pembuatan film Tilik.

Menurutnya, film Tilik menjadi ajang belajar untuknya bersama tim.

"Aku sempat di awal, kalau di tahun 2016, kami merasa bahwa ini tidak bisa, nggak mungkin kita produksi karena kita butuh duit yang banyak, butuh kru yang sangat proper, butuh alat yang proper juga."

"Karena kami di-support, kami diberi alat yang memang waktu itu masih baru-barunya, di Jogja masih jarang," beber Elena.

"Jadi di Tilik ini pertama kali kami menemukan kru yang profesional, proper, alatnya juga begitu," sambungnya.

Baca: Cerita Produser Film Tilik soal Gotrek, Sopir Truk yang Diajak Main Film, Sempat Malu-Malu

Selain itu, Elena mengatakan, metode road movie di film Tilik juga menjadi tantangan tersendiri bagi timnya.

Namun, hal itu kemudian juga menjadi media belajar bagi mereka.

"Kita menggunakan metode road movie dimana kita belum pernah nih syuting jalan-jalan, biasanya syutingnya stay di satu tempat," kata Elena.

"Itu susah banget sih menurutku dan energinya sangat terkuras, tapi di situ kami banyak belajar, banyak banget evaluasi yang terjadi," sambungnya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini