Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adilla Jelita, istri dari Indea Bekti saat ini sedang terbaring di RS Mayapada karena sakit pada organ pernapasannya.
Rupanya ini bukan kali pertama istri dari Indra Bekti itu mengalamI sakit pada organ pernapasannya. Bekti membeberkan istrinya memiliki riwayat sakit Tuberculosis (TBC).
Setidaknya sudah tiga kali TBC Dilla kambuh, bahkan hingga membuatnya harus kehilangan jabang bayi pada tahun 2017 silam.
"Kalau karena cairan di paru-paru ini pertama kali, tapi dulu Dilla itu ada riwayat TBC, jadi yang pertama dulu dia masih sekolah pernah kena, terus pas kuliah sempat kena, pas di Malaysia dia sempat kena itu sampai dioperasi segala katanya itu parunya sempet dibersihkan lah dari TB nya," beber Indra Bekti di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (23/8/2020).
Baca: Aldilla Jelita Sesak Napas, Gelisah Hingga Demam, Tapi Takut Swab, Indra Bekti Ungkap Hasil Tes
Baca: Indra Bekti Sempat Panik, Menduga Istriya Kena Corona, Ada Cairan 600cc di Paru-Paru Aldilla Jelita
"Terakhir 2017 itu pas kita kehilangan anak kita tuh sekitar Januari akhir 2017 itu ternyata karena ada TB nya dila maka kita harus merelakan anak kita meninggal kan akhirnya saat dilahirkan. Ini berarti keempat kalau ini TBnya beneran kambuh, makanya cairan ini masih dalam tahap penelitian," ucap Bekti.
Indra Bekti menuturkan kondisi terkini dari istrinya itu. Saat ini Adilla Jelita masih lemas dan masih mengalami sesak karena cairan di paru-parunya.
"Kemarin masih lemas, sekarang masih sesak, cuman hari ini sudah makan enak, sudah bisa ngobrol, ketawa," ujar Indra Bekti.
"Tapi jalan ke kamar mandi masih tersengal-sengal. Masih capek mungkin karena masih ada si cairan itu ya," lanjutnya.
Adilla Jelita harus beberapa kali menjalani penyedotan cairan yang ada di paru-parunya. Ketika pertama kali disedot, terdapat 600cc cairan di paru-paru Dilla.
Itulah yang menyebabkan paru-paru Dilla sesak dan sulit digunakan untuk bernafas secara normal. Saat ini Dilla masih menunggu hasil lab dan USG untuk dilakukan penyedotan cairan yang ke dua.