News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pakar Nutrisi Sebut Rempah di Masakan Tradisionl Indonesia Baik untuk Kesehatan

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terlalu banyak mengonsumsi daging merah berdampak buruk terhadap kesehatan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menu olahan daging merah tradisional dimasak menggunakan berbagai macam bumbu rempah Indonesia, membuat rasanya sangat khas.

Sayanganya banyak yang menjauhi makanan dengan banyak bumbu. Sebab, dianggapmengandung banyak lemak yang bisa membuat tubuh gemuk atau memicu masalah kesehatan lainnya.

Meluruskan anggapan tersebut, Pakar Nutrisi Emilia Achmadi menyebutkan kalau bumbu-bumbu rempah yang digunakan pada makanan justru baik untuk kesehatan.

Rempah-rempah seperti jahe, ketumbar, kunyit, lengkuas, daun salam memiliki kandungan antioksidan yang tinggi untuk melindungi tubuh dari radikal bebas.

"Proses masakan tradisional yang banyak bumbu-bumbu baik untuk kesehatan itu bagus ada antioksidannya, jangan takut gunakan bumbu," ungkap Emilia saat Peluncuran Kampanye #BeefUp bersama Meat&Livestock, Kamis (27/8/2020).

Baca: Peranan Daging Merah untuk Pemenuhan Gizi Seimbang

Yang bahaya adalah tambahan minyak dan santan pada masakan, dua tambahan bahan ini tinggi lemak jenuh dan tinggi kalori jika dikonsumsi berlebihan.

Tambahan minyak pada masakan biasanya digunakan untuk menumis bumbu-bumbu rempah sedangkan santan digunakan untuk tambahan kuah.

"Hati-hati penggunaan minyak sayur untuk mengolah masakan dan yang menggunakan santan karena itu super tinggi kalorinya, 1 cup santan tidak dicarikan itu sampai 700 kalori," kata Emilia.

Cara mengantisipasi penggunaan minyak bisa dengan menggunakan produk minyak rendah lemak dan untuk santan bisa dikurangi takarannya dan mengganti dengan susu rendah lemak.

"Kombinasikan kelapa yang sebagiannya kita replace dengan bentuk lain yang kandungan lemkanya lebih rendah dengan susu, karena proses pengolahan menentukan hasil akhir," pungkas Emilia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini