TRIBUNNEWS.COM - Manajer Barli Asmara, Somet mengungkapkan alasan sang desainer dimakamkan di Bali.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KH Infotainment, Kamis (27/8/2020).
Diketahui desainer kenamaan Tanah Air, Barli Perdana Asmara meninggal dunia disebuah rumah sakit di Bali.
Baca: Desainer Barli Asmara Meninggal Dunia, Sederet Artis Banjiri Unggahan Terakhir di Instagram
Barli menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (27/8/2020) pukul 15.00 WITA.
Somet menjelaskan sejauh ini dokter mendiagnosa Barli karena terdapat gangguan pencernaan.
Ia pun menuturkan bahwa Barli merupakan sosok yang pekerja keras.
Sehingga Barli memang tak pernah mengeluh sama sekali terkait penyakit yang dideritanya.
Akan tetapi semenjak memutuskan pindah ke Bali, ia baru merasakan sakit.
"Kalau untuk diagnosanya sejauh ini masih di gangguan pencernaan, karena Kak Barli 'kan terlalu effort untuk kerja banget."
"Jadi dia nggak pernah mengeluh untuk penyakit-penyakitnya itu gitu sih, baru terasa pas di Bali," jelas Somet.
Meski demikian, banyak kabar beredar bahwa Barli mengalami radang otak, virus toxoplasma, hingga jantung.
Somet belum bisa memastikan kebenaran terkait kabar yang beredar tersebut.
Baca: Barli Asmara Meninggal Dunia, Caca Tengker Buka Lagi Chat Lamanya, Ungkap Kebaikan Almarhum
Baca: Barli Asmara Disebut Idap Penyakit Lambung Sebelum Meninggal Dunia
Namun ia bisa memastikan bahwa Barli memiliki riwayat gangguan pencernaan pada lambung.
"Aku belum pasti soal paru-paru atau apa yang dikabarkan media."
"Sejauh ini paling gangguan pencernaan di lambung aja sih," tutur Somet.
Somet mengatakan tak tahu pasti soal berapa lama Barli menderita penyakit tersebut.
Akan tetapi ada kemungkinan bahwa Barli telah merasakan sakit pada badannya.
Ia pun menuturkan bahwa Barli sendiri tak pernah bercerita mengenai penyakitnya itu.
Semenjak pindah ke Bali, baru diketahui bahwa penyakit Barli sudah cukup parah.
Oleh karena itu sebelum meninggal dunia, ia mendapatkan perawatan medis di rumah sakit selama dua minggu.
"Sebenarnya mungkin udah beberapa lama ya, karena Kak Barli itu nggak pernah cerita segala macemnya," ungkap Somet.
"Karena udah pindah ke Bali, jadi dia baru merasakan dan pas sakit udah lumayan cukup parah."
"Jadi makannya dia harus dirawat kurang lebih dua minggu di rumah sakit di Bali," imbuhnya.
Baca: Tangisan Sang Bunda di Makam Barli Asmara, Ucapkan Maaf
Baca: Isak Tangis Keluarga dan Harunya Suasana Pemakaman Desainer Barli Asmara
Somet menuturkan Barli telah memutuskan untuk pindah ke Bali per tahun 2020 ini.
Ia menerangkan desainer kelahiran Kota Bandung itu menetap di pinggiran Pulau Bali yang jauh dari perkotaan.
Meski meninggal dunia di Bali, pihak keluarga besar sempat ada keinginan untuk memakamkan Barli di Jakarta.
Somet menuturkan, ada kemungkinan pilihan keluarga untuk memakamkan di Bali karena kondisi pandemi Covid-19.
Di mana dalam situasi sekarang ini agak kesulitan untuk mengurus pengiriman jenazah.
"Sebenarnya keinginan dari keluarga besar ingin dimakamkan di Jakarta," terang Somet.
"Tapi mungkin karena kondisi masih Covid-19 jadi untuk pengurusan pengiriman jenazah itu agak susah," tambahnya.
Kemudian Barli sudah dimakamkan di TPU Kampung Muslim Jawa, Denpasar, Bali, Jumat (28/8/2020) pagi.
Dilansir Tribunnews.com, jenazah Barli diantarkan oleh pihak keluarga dan kerabat dekat.
Pada kuburan Barli, nampak taburan bunga merah muda dan rangkaian bunga putih.
Selain itu juga terdapat foto Barli yang mengenakan pakaian putih di samping nisan.
(Tribunnews.com/Febia Rosada/Apfia Tioconny Billy)