News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Adik Ipar Edo Kondologit Meninggal

FAKTA-FAKTA Kematian Adik Ipar Edo Kondologit, Penjelasan Polisi hingga Keluarga Tuntut Keadilan

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyanyi dan musisi Edo Kondologit saat ditemui di kawasan Cibubur Jakarta Timur, Senin (26/8/2019).

TRIBUNNEWS.COM - Video memperlihatkan penyanyi Edo Kondologit yang terlihat emosi menjadi viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, Edo Kondologit menuntut keadilan atas kematian adik iparnya berinisial GKR.

"Kita menuntut keadilan, keluarga akan proses ini. Kita akan menuntut Propam menuntut polda, polsek," ujar Edo, dikutip dari Kompas.com, Senin (31/8/2020).

Baca: Video Edo Kondologit Marah Besar Tak Terima Kematian Adik Ipar di Penjara, Polisi Ungkap Ini

Baca: Tak Terima Adik Ipar Tewas Dalam Tahanan, Edo Kondologit Ngamuk, Videonya Ancam Lapor Propam Viral

Berikut fakta-fakta terkait kematian adik ipar Edo Kondologit:

Alasan Ditangkap Polisi

Masih dikutip dari laman yang sama, GKR ditangkap polisi karena dugaan pencurian dan pembunuhan disertai pemerkosaan.

Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Sorong Kota, AKP Misbhacul Munir.

Saat dibawa ke Mapolres Sorong Kota, GKR mencoba melawan dan melarikan diri.

Polisi kemudian menembak kaki GKR.

GKR disebut tewas setelah dianiaya oleh tahanan lain yang berinisial C.

Misbhacul mengatakan, sebelum meninggal, GKR sempat diinterogasi.

Viral di media sosial penyanyi sekaligus politisi PDI-P Edo Kondologit marah-marah di kantor polisi. (Tangkapan layar FB)

Saat itu GKR mengaku tidak bersalah atas pembunuhan dan pemerkosaan terhadap nenek 70 tahun.

"Yang bersangkutan sebelum meninggal kami sedang melakukan interogasi dan ia mengakui ada hubungan ipar dari Edo Kondologit."

"Sebelumnya, dia mengaku tidak bersalah dalam kasus pembunuhan yang disertai pemerkosaan itu," ujarnya, Minggu (30/8/2020).

Baca: Edo Kondologit Tak Terima Alasan Polisi Tembak Kedua Kaki Adik Iparnya

Baca: Tak Sampai 24 Jam Diserahkan Keluarga ke Polisi, Adik Ipar Edo Kondologit Meninggal Dunia

Edo Kondologit Tuntut Keadilan

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, keluarga mempersilakan GKR diproses secara hukum jika memang terbukti bersalah.

"Maksudnya silakan diproses aja kalau memang bersalah bukan dianiaya," tutur Edo Kondologit kepada Tribunnews.com, Senin (31/8/2020).

Edo Kondologit mendapati adik iparnya itu meninggal dalam kondisi banyak luka lebam dan dua luka tembakan di kaki kanan dan kiri.

"Diinterogasi secara tidak beradab, biadab dan secara kekerasan, ditembak dua kaki, tangan dua-duanya diborgol, ini kan yang mengusik rasa keadilan kita," ungkapnya.

Penyanyi Edo Kondologit (TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN)

Kepada pihak keluarga polisi mengatakan jika adiknya berulang kali melakukan tindakan melarikan diri.

Namun, Edo merasa itu tak masuk akal dan tak membenarkan tindakan polisi yang membuat iparnya meninggal.

"Mereka beralasan melarikan diri, itu melarikan diri bagaimana? Itu dia masih dalam tahanan Polres, mereka seharusnya gak bisa bertindak seenaknya seperti itu."

"Jadi parah gitu, dan buat kita semua jadi geram. Kami berharap polisi yang mengayomi malah jadi penganiaya dan pembunuh, nah ini kan enggak bener," jelas Edo.

Baca: Edo Kondologit Ceritakan Kronologi Meninggalnya Sang Ipar di Tahanan, Sebut Ada Bekas Luka Tembak

Baca: Sebelum Meninggal di Tahanan, Kasus Apa yang Menjerat Riko Adik Ipar Edo Kondologit?

Edo Adukan Kematian Adik Ipar

Edo Kondologit mengatakan, ia menghubungi Wakapolda Papua Barat atas kematian adik iparnya.

"Saya hubungi Wakapolda langsung dan wakapolda kirimkan tim untuk periksa mereka sekarang," ujarnya, seperti diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Senin (31/8/2020).

"Sekarang mereka lagi diproses ini. Hari ini tim Propam Papua Barat sudah turun untuk investigasi di Polres Sorong," lanjutnya.

Penyanyi asal Sorong Irian Jaya, Edo Kondologit (Tribunnews.com/A Prianggoro)

Selain itu, rencananya Edo juga akan melaporkan kejadian ini ke pihak Polri.

"Setelah itu kita akan ke sana (Polri) sampaikan surat resmi."

"Kita akan sampaikan kronologis versi kita dan kita sampaikan semua fakta-fakta yang ada ke wakapolri."

"Ke depan kita juga sampaikan ke kapolri karena yang kita harapkan polisi kan menegakkan keadilan, bukan menyiksa dan membantai masyarakat," jelas Edo.

GKR telah dimakamkan di kawasan Pulau Doom Papua Barat, Sabtu (29/8/2020),

(Tribunnews.com/Nuryanti/Bayu Indra Permana, Kompas.com/Kontributor Sorong, Maichel)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini