News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Debut Trio Profesional Muda di Mini Album Berpindah

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abyan Faqih bersama dua rekannya Genta Mallibu dan Aldie Indra.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie Haryadi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di sela kesibukan sebagai pebisnis profesional, Abyan Faqih bersama dua rekannya, menelorkan mini album perdana bertajuk "Berpindah".

Saat mencipta karya musik extended play (EP) ini, Abyan dibantu dua karibnya yakni Genta Mallibu Aldie Indra.

Sejatinya, trio ini punya profesi yang cukup menjanjikan di bidang teknologi, properti komersial, dan marketing agency.

Kata Abyan dalam rilis kepada media di jakarta, Sabtu (5/9/2020), karya musik ini merupakan hobi dan cinta kedua mereka.

Dengan latar kesukaan musik yang berbeda-beda, Abyan yang suka indie dan brit pop, Genta dengan easy pop dan folk, serta Aldie dengan influence city pop dan R&B, membuat nuansa musik di EP perdana mereka terasa luas dan bervariatif.

Terkait pilihan kata 'berpindah' sebagai judul ambum perdana ini, kata Abyan, punya makna mendalam. Tidak sekadar pergantian dari suatu tempat ke tempat lainnya.

"Berpindah adalah sebuah perubahan. Perubahan yang baik, melampaui diri sendiri dan berdampak luas pada orang di sekitar," terangnya.

Selanjutnya Abyan bercerita sedikit tentang awal mula terbentuknya trio ini sehingga melahirkan EP 'berpindah'.

Tiga sekawan yang sudah saling mengenal sejak kecil ini, dikumpulkan melalui grup WhatsApp reuni SD. Di mana, mereka sering berbagi referensi musik dan jamming di sela-sela kesibukan.

Lantaran sering, mereka memberanikan diri untuk membuat karya musik yang merupakan hobi dan cinta kedua mereka di luar pekerjaan. Penggarapan EP perdana ini pada Maret 2020.

Tema “berpindah” dicetuskan Abyan, yang selama 7,5 tahun terakhir berstatus anak rantau di Hong Kong dan sering berpergian ke banyak negara untuk studi maupun perkerjaanya.

Pada Maret 2020, Abyan memutuskan kembali ke tanah air di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik dunia, serta pandemi Covid-19.

Pulang ke Indonesia bukanlah keputusan yang mudah bagi Abyan. Banyak pertimbangan yang ada, seperti mengesampingkan karir profesional yang sudah matang untuk waktu lebih bersama keluarga, membantu orang tua, mengejar passion di bidang lain (termasuk musik), dan eksplorasi keahlian maupun ilmu baru.

Terkait kisah ini, Abyan ungkapkan dalam tiga lagu, yaitu: Berpindah, Berproses, dan Berhenti Sejenak.

Hampir semua lagu di EP Berpindah ditulis oleh Abyan di tengah kesibukannya work from home di awal lockdown pandemic di Hong Kong. Kata-kata yang digunakan banyak berasal dari obrolan sehari-hari dan juga wejangan orang tua.

Menariknya, single dari EP Berpindah, dengan judul yang sama, merupakan lagu yang paling akhir ditulis dalam waktu 2 jam bersama Aldie dan Genta, satu minggu sebelum mulai proses rekaman di Indonesia.

Penggarapan EP ini dilakukan dengan menggunakan mobile home studio. Untuk pengerjaan musik di EP Berpindah, Abyan berkolaborasi dengan dua produser muda yang sedang naik daun, Demas Narawangsa dan Enrico Octaviano.

Demas merupakan musisi jazz kenamaan yang sering tampil bersama para virtuoso seperti Dewa Budjana, Tohpati, Indra Lesmana, dan memproduseri artis muda Eva Celia.

Enrico adalah drummer dari band rock Martial, yang juga menjadi session player dan produser untuk musisi papan atas Indonesia, seperti Rendy Pandugo, Hivi!, Barasuara, Hindia, dan Ardhito Pramono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini