TRIBUNNEWS.COM - Komika Raditya Dika buka suara terkait video ospek online Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang viral di media sosial.
Hal tersebut disampaikan melalui unggahan story di akun Instagram, @raditya_dika, Selasa (16/9/2020).
Ia beri komentar terkait cara mahasiswa yang lebih senior melakukan Pengenalan Kehidupan Kampus untuk Mahasiswa Baru (PKKMB) atau ospek.
Baca: Video Senior Marahi Maba saat Ospek Viral di Media Sosial, Unesa Beri Layanan Konseling
Di mana ramai di media sosial Twitter, setelah sebuah potongan video PKKMB Unesa 2020 beredar.
Dalam video singkat berdurasi 30 detik itu terdapat tiga senior yang bertugas melakukan PKKMB.
Kemudian, panitia PKKMB meminta agar para mahasiswa baru (maba) dapat memperlihatkan ikat pinggang.
Namun seorang maba menjawab bahwa ia tidak memakai ikat pinggang di kesempatan itu.
"Ikat pinggang diperlihatkan," ucap panitia.
"Nggak ada kak," jawab sang maba.
Sontak jawaban maba membuat senior membentak maba yang tidak memakai ikat pinggang.
"Nggak dibaca tata tertibnya?," tutur panitia lain.
Selain mendapat respon negatif dari warganet, Raditya Dika juga menyayangkan hal tersebut terjadi.
Baca: Dibentak Senior saat Ospek Online Unesa, Maba asal Nganjuk akan Dikunjungi Pihak Kampus
Baca: Viral Video Ospek Online FIP Unesa, Ini 2 Sosok Senior Kampus yang Bentak-Bentak Maba
Sambil mengunggah foto gedung Unesa, ia menuturkan bahwa sudah ketinggalan zaman membentak maba saat ospek.
"Nah keren nih kampusnya, udah gak zaman ospek bentak2.
Lewat zoom pula," terang Raditya Dika.
Tak sampai di situ, banyak pengikut Raditya Dika yang juga ikut menyuarakan pendapat mereka.
Ada seorang warganet yang mengatakan bahwa tak masalah membentak-bentak dalam ospek.
Asalkan di akhir ospek berlangsung, akan ada penutup yang menyenangkan dan berdampak positif.
Menanggapi komentar itu, Raditya Dika pun menuturkan bahwa ada cara yang lebih baik agar bisa mendekatkan antara kakak dan adik tingkat.
Dibandingkan dengan membentak-bentak maba yang seharusnya mendapatkan perilaku baik.
"Ada cara yg lebih baik untuk mencapai tujuan 'keakraban kakak dan adik kelas'
daripada bentak2 orang yang seharusnya kalian bimbing dengan baik.
Mahasiswa kan? Kreatif dikit lah," tulis Raditya Dika.
Lanjut, ia menjelaskan untuk mendapatkan sikap dihormati oleh junior bukanlah meminta.
Baca: Viral Video Ospek Senior Bentak-bentak Maru, Rektor Unesa: Kami Menyayangkan Kejadian Tersebut
Baca: Terungkap Sosok Senior yang Bentak Maba Saat Ospek Onlne Unesa, Kondisinya Kini Mengkhawatirkan
Mereka bisa memberikan lewat tindakan yang menunjukkan bahwa kakak tingkat memang layak untuk dihormati.
Raditya Dika menuturkan bisa membimbing adik tingkat dan mengajarkan bagaimana kehidupan kampus.
"Respect itu didapatkan bukan diminta.
Kasih lihat lewat tindakan bahwa kalian kakak yang layak dihormati.
Bimbing adiknya, ajari dia untuk tumbuh.
Bukan dimaki2 gara2 ga pake iket pinggang," jelas Raditya Dika.
Kemudian ada seorang warganet menanyakan soal kenangan ospek yang sempat dijalani Raditya Dika saat kuliah di Australia.
Ia menerangkan, ospek di tempat kuliahnya saat itu bernama orientation day.
Di mana dalam masa orientasi kakak tingkat mengajak para maba untuk berkeliling kampus.
Selain itu, mereka juga saling menceritakan soal kehidupan perkuliahan dan jurusan.
Baca: Panitia Ospek Online Unesa Alami Tekanan, Pihak Kampus Beri Pendampingan Psikologis
Di akhir masa orientasi, kakak dan adik tingkat menikmati makanan bersama-sama.
"Namanya orientation day, kakak kelas ngajak jalan2 keliling kampus, sharing2 kehidupan perkuliahan dan jurusan, abis itu BBQ makan bareng.
Yah, selayaknya kepanjangan OSPEK: Orientasi Studi dan Perkenalan Kampus," tutur Raditya Dika.
Belum selesai, Raditya Dika masih menanggapi beberapa komentar warganet.
Kali ini, ia membahas soal tujuan ospek yang sering terjadi di Indonesia yakni 'balas dendam' pada maba.
Namun mereka sering beralasan bahwa ospek dilakukan agar membentuk mental yang kuat.
Raditya Dika beranggapan bahwa kalimat tersebut hanyalah sebuah alasan.
Karena orang yang suka membentak biasanya sangat lemah di kehidupan nyata.
Ia pun menyinggung soal trauma yang bisa saja dirasakan oleh maba.
Baca: Pernyataan Resmi Pihak Unesa Soal Viral Video Ospek Online di Medsos
Baca: Viral Video Ospek Online Mahasiswa Dibentak Senior, Unesa Akui ada Kesalahan Koordinasi
Hingga akhirnya trauma tersebut justru bertahan dan berdampak pada orang itu di kemudian hari.
"Ah itu mah kalimat buat alesan doang.
Yang bentak2 itu biasanya kerdil di kehidupan nyata, jadi harus merasa hebat dengan merendahkan orang lain.
Kalau yg dibentak trauma gimana? Dia jadi punya masalah berhadapan dengan atasannya kelak?
Jadi susah kerja karena gak percaya diri? Mikir sampai sana gak tuh..," ungkap Raditya Dika.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)