Meski begitu kini keluarga masih menunggu hasil swab test Ade Firman yang diperkirakan baru akan keluar Kamis esok
"(Meninggal) bukan indikasi Covid-19 jadi emang karena protokol sekarang kaya gitu jadi harus melalui screening covid hasilnya non reaktif," katanya saat dihubungi awak media, Selasa (15/9/2020).
Hasil Rapid Non Reaktif, Ada Riwayat Asma
"Dari awal hasil kakak saya non reaktif karena kakak saya punya riwayat sakit asma jadi di swab emang wajib. Rapid dan swab, swab dua kali kan harusnya tapi hasilnya belum keluar dan dari awal hasilnya non reaktif," lanjutnya.
Dai mengatakan bahwa kakaknya itu drop karena sakit asma, lantaran diperlakukan seperti pasien Covid-19.
Ade Firman Hakim diketahui sempat stress.
"Itu awal rapid hari pertama. Pertama rapid hari Jumat, Sabtu dia rapid lagi di RS terakhir ini. Nah pas dirapid itu hasilnya sama non reaktif cuma kebetulan kakak saya punya asma yang lumayan parah jadi dropnya di situ," tutur Dai.
"Jadi dia drop karena asma aja. Tapi karena dia diperlakukannya kaya pasien Covid-19 dia agak stress. Kakak saya meninggal bukan dalam posisi koma atau kritis nggak," lanjutnya.
Sebelumnya pihak keluarga dan manajer mengabarkan Ade Firman Hakim meninggal setelah ada indikasi Covid-19. Tak hanya itu Ade juga disebut sang manajer, Ruli memiliki flek di paru-parunya sebelum meninggal dunia.
Akan tetapi setelah beritanya ramai, pihak keluarga meralat statemen mereka soal indikasi Covid-19 namun tetap mengakui jika ada flek di bagian paru-paru Ade Firman.
Hingga kini keluarga masih menunggu hasil SWAB tes, mereka berkeyakinan Ade Firman negatif karena hasil rapid menunjukkan negatif.
Sebelumnya, Dai Tirta mengatakan kalau Ade meninggal dunia pada pukul 17.20 WIB di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Barat.
"Diduga (terpapar) covid-19," ucapnya.
Sang manajer Rylly juga menjelaskan hal yang sama.